" Jika dia yang terbaik untukku, baikanlah hamba-Mu ini " ̴ Fathurrohman ̴
Bukan hal yang sulit bagi Fathur untuk bangun pagi, baginya itu hal yang biasa. Fathur terbiasa bangun dipagi hari pukul 02:30 Fathur terbangun untuk melakukan sholat tahajjud.
Hari ini adalah dimana Fahtur akan kembali ke asrama tempat dimana Fathur tinggal semasa SMA dulu. Bukan berarti tidak memiliki tempat tinggal hanya saja Fathur sejak SMP tinggal di asrama dan ia memutuskan untuk mengabdi disana.
" Pulang kampus langsung ke asrama dek?" tanya Mama sambil menyiapkan sarapan.
" Iya ma, biar sekalian aja nggak bulak-balik." Jawab Fathur. " Abang mana ma? Nggak ikut sarapan bareng?"
" Abang udah berangkat kerja tadi, katanya sih ada meeting." Jawab Mama.
Fathur hanya mengangguk sambil mengunyah sarapannya.
" Ya udah Ma, Fathur pergi dulu." Tidak lupa Fathur mengecup tangan dan pip Mama nya.
" Assalamualaikum, Ma."
" Waalaikumsalam, hati-hati dek." Jawab Mama.
Fathur seorang calon guru, anak MABA (Mahasiswa Baru) yang menjadi Ketua Mahasiswa di kelasnya. Sebut saja dia si Ninja Merah, why? Karena fathur memang mengguna motor ninja merah.
***
" Liza pergi ke kampus dulu yah, Mah." Pamit Liza
" Iya kak, hati di jalannya." Jawab Mama sambil menciup pipi anaknya itu.
Hari ini hari yang cukup cerah, Liza pagi ini sangat bersemangat pergi ke kampus, seperti biasa Liza menunggu bus di halte terdekat dengan rumahnya.
Selang waktu 15 menit kemudian Liza mulai khawatir, bus tak kunjung datang sedangkan Liza harus segara pergi ke kampus karena Liza nggak mau jadi mahasiswa selalu terlambat.
Tidd..
Tiba sebuah motor ninja merah berhenti di depan halte tempat Liza menunggu bus dan ternyata itu adalah Fathur.
" Lagi nunggu bus ya?" tanya Fathur.
" Iii.. iya mas lagi nunggu bus, tapi lama dari tadi." Jawab Liza dengan ragu.
" Kok mas sih? Emang setua itu wajah saya? Sampai dibilang mas. Kan kita seumuran." Tanya Fathur.
" Maaf siapa ya? Abis nggak dibuka helm nya." Tanya Liza balik.
" Oh iya lupa." Fathur membuka helm nya.
" Oh Fathur." Batin Liza.
" Aku Fahtur, masa udah lupa." Basa-basi Fathur. " Nggak bakalan ada bus jam segini. Kalo pun ada nanti siang, bareng aja yukk daripada terlambat." Ajak Fathur.
" Emangnya kenapa? Biasanya juga ada." Jawab Liza.
" Disana tadi ada kecelakaan jadi macet. Gimana mau ikut apa terlambat." Ucap Fathur.
Sedangkan Liza hanya melamun, memikirkan apa yang sedang terjadi.
" WOYY.." teriak Fathur.
" Kaget tau." Bentak balik Liza.
" Abis ditanya malah bengong mau nggak nanti telat nih." Paksa Fathur.
" Ya udah mau. Bawel amat sih aslinya, padahal kemarin kek yang calm." Jawab Liza.
Akhirnya Liza naik motor ninja Fathur dengan sedikit ragu karena hari ini Liza memakai baju gamis, hingga membuat sedikit sulit bagi Liza.
Sepanjang perjalanan Liza dan Fathur hanya diam, terbungkam seribu bahasa, dan pada akhirnya Fathur mengakhiri rasa canggung tersebut.
" Hmm.. Btw Kamu tinggal di daerah situ?" tanya Fathur.
" Mmm.. iya, kamu?" tanya balik Liza.
" Aku tinggal di asrama yang dulu tapi tadi dari rumah." Jawab Fathur.
Liza hanya mengangguk bingung harus jawab apa lagi dan itulah percakapan terakhir mereka.
Sesampainya di kampus Liza tidak lupa mengucapkan terima kasih dan pergi ke kelas meninggalkan Fathur.
***
" Lu bareng lagi sama Fathur?" tanya Iva.
Liza menggangguk " Emang napa? Tadi nggak ada bus, kata Fathur sih ada kecelakaan." Lanjut Liza
" Moduss lu ahh.." ejek Iva.
" Apaan sih Va, aku tinggal nihh.." Liza berdiri.
Liza dan Iva memang sedang di kantin seperti biasanya, cuma berdua? Memang mereka selalu berdua.
Ting..
Ponsel Liza berbunyi
Fathur : Dimana? Kantin yuukk..
Liza : Udah dikantin sama Iva nih.
Liza tersenyum mendapatkan pesan dari Fathur, sedang teman disampingnya Iva anak super kepo diam-diam mengintip isi pesan Liza.
" Ciee.. dari Fathur yah?" tanya Iva dengan rasa keponya.
" Sekali lagi kamu kaya gitu aku pergi beneran nih." Liza mulai mengancam Iva.
" Ya udah." Jawab Iva cuek.
Karena Liza mulai bete akhirnya pergi dari tempat makan meninggalkan Iva yang masih makan. Liza membayar makananya lalu pergi meninggalkan Iva.
Setelah makanIva habis dan Liza tidak terlihat lagi di kantin, Iva baru menyadari bahwa sahabatnya telah benar-benar pergi meninggalkannya.
" Aishh.. beneran ninggalin tuh anak." Keluh Iva.
Liza memang anak tidak terlalu suka membahas tentang cowo kalo unfaedah, bukan berarti harus selalu berbau serius tapi segala sesuatu harus ada manfaatnya.
Tingg..
Ponsel Liza bunyi kembali.
Fathur : Ya udah aku kesana boleh gak?
Liza : Udah nggak di kantin, lagi di taman belakang kampus.
Liza pergi meninggalkan Iva mencari tempat yang tenang namun tak ramai dengan banyak orang. Disini lah taman belakang kampus yang amat sepi namun nyaman sekali.
MAAF YA KALO BANYAK TYPO DAN SALAH KATA ATAU MUNGKIN NGGAK NYAMBUNG😊 masih tahap belajar.
Telat up karena ada kendala sedang sibuk dengan yang lain
.
.
.
.
.
Jangan lupa follow my ig @fitriaalizaa_
Dan jangan lupa untuk vote juga yaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Hati
Teen FictionMencintai dalam dia adalah hal yang biasa baginya, memang bukan hal yang mudah tapi ituah rencana tuhan yang mentakdirkannya untuk menjadi orang yang mencintai dalam diam. Bahkan belum untuk ia beruntung dalam hal itu kadang ketika ia mencintai sese...