● Heart

82 44 1
                                    

"DIAM, bukan berarti ku lemah. Tapi aku sedang meredakan segala keluh kesahku" -Alicia Liza-

🌿

"Tumben hari minggu udah rapih banget, dek." Puji Ayah Fathur di tempat makan.
"Emang kenapa kan udah bisanya kaya gini."balas Fathur sambil duduk.
"Maklum yah, lagi kasmaran." Ejek kak Ghazi.

Mama dan Ayah Fathur hanya tertawa melihat si bungsi wajahnya memerah.

"Diem lu ahh, nggak boleh ikut campur urusan orang." Balas Fathur yang sedikit malu.

Fathur tau dia bukan lagi anak kecil seperti dulu, orang tuanya pun tidak membatasi pertemanannya dengan siapapun itu asal Fathur bisa menjaganya.

"Baik-baik dek, sama anak orang kalo ada apa-apa nanti repot." Ucap Mama Fathur sambil menyiapkan makanan.

Akhir mereka menghabiskan sarapannya dengan penuh nikmat..

Sesuatu yang berharga adalah mampu berkumpul dengan orang tersayang, menurut Fathur itu lebih dari cukup dan dia selalu bersyukur kepada Allah swt. Semua telah Allah atur..

Tingg..
Ponser Fathur bunyi.

Zidan: Tur jadi gak hari ini?
Fathur: Jadi dan, tunggu gw otw.

"Yaudah ma, pah. Fathur berangkat dulu ada janji sama Zidan." Pamit Fathur sambil mencium tangan kedua orang tuanya.

"Assalamualaikum.." Ucap Fathur sambil lari kearah pintu
"Hati-hati, Tur." Ucap Ayah Fathur.

***

Sekitar pukul 10 pagi, Liza sudah siap untuk pergi ke toko buku.

Hari ini Liza ingin sekali membeli buku, katanya sih banyak buku baru. Lagian Liza udah lama juga nggak pergi ke toko buku.

"Mah, Liza ke toko buku dulu yah." Ucap Liza sambil keluar dari kamarnya.

"Mamah boleh nitip nggak?" Tanya Mamah Liza.
"Boleh dong." Jawab liza.

"Anak baik." Mamah Liza sambil tersenyum.
"Tolong beliin bumbu buat masak ya, terus sama makanan juga buat adekmu. Nanti kamu anterin ke rumah Nenek, bolehkan?" Lanjut Mamah Liza.

"Iya boleh dong. Lagian adek betah banget sih di Nenek hehe, sekalian aku juga udah lama nggak ketemu Nenek." Jawab Liza.

Setelah itu Liza pamit, lalu salam kepada Mamahnya.

Seperti biasa Liza berjalan sedekit keluar komplek menuju jalan raya, bukan Liza tak punya kendaraan hanya saja sikap sederhana dia yang selalu berpikir hidup harus selalu berbagi.

Memiliki segalanya bukan berarti tidak boleh untuk bersikap sederhana, sederhana itu penting. Karena yang berlebih itu tidak baik.
Itu yang selalu Liza ucapkan.

Hanya butuh waktu kurang lebih 5 menit Liza sudah sampai di halte tempat dia menunggu bus seperti biasanya, karena biasanya bus datang sedikit lama Liza akhirnya memainkan ponselnya.

Tak lama setelah itu bus datang dan berhenti didepan Liza, mulailah satu persatu masuk.

Liza ambil ponsel, buka kamera langsung ckrek..

Sepanjang perjalanan Liza selalu menikmati semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang perjalanan Liza selalu menikmati semuanya. Terutama pemandangan melihat orang berlalu lalang pergi entah kemana.

15 menit kemudian Liza sampai di toko buku favorite nya, karena menurut dia disini selalu menjadi toko selalu ter up to date.

Liza mulai berkeliling mencari buku yang dia mau, tak lama Liza menemukannya.
Tidak terlalu sulit mencarinya, karena buku tersebut cukup populer disana.

Segeralah Liza pergi ke kasir untuk membayarnya.
Saat itu juga dia bertemu dengan seseorang yang tiada lain itu adalah Fathur.

" Fathur?" Sapa Liza.
Fathur melihat ke arah Liza.
"E..ehh ada Liza juga." Sapa Fathur dengan sedikit gerogi, Setelah kejadian semalam.

"Sama siapa?" Tanya Liza lagi.
"Eumm.. sama Zidan." Jawab Fathur.
"Kamu sama siapa?" Tanya balik Fathur.
"Ohh,, mana Zidannya? Aku sendirian."
"Lagi ke toilet dulu." Jawab Fathur.

Setelah keduanya selesai membayar buku, bersamaan keluar dari toko buku tersebut.

"Abis ini kamu mau kemana?" Tanya Fathur.
"Aku mau ke mall dulu belanja. Kamu?" Balik Liza.
"Langsung pulang, mau aku anter gak?" Tanya lagi Fathur.
"Hmmm.. boleh sih, Zidan gimana?"
"Nanti aku bilang dulu sama Zidan. Kamu tunggu disini, aku mau ke Zidan dulu." Pinta Fathur.
"Tapi nggak bikin repotkan?" Tanya Liza.
Fathur hanya menggelengakan kepala dan tersenyum.

"Tunggu disini, ok." Pinta Fathur sambil berjalan meninggalkan Liza.

"Ya Allah, apa yang hati ini rasakan? Kenapa begitu nyaman saat dengannya? Apa ini yang namanya Cinta?" Batin Liza.

Maaf baru update lagi.
Pada nunggu yahh..
Sedikit curhat.
Maaf banget kemaren ada sedikit musibah yang menimpa ku.
Mama ku meninggal sekitar 3 minggu yang lalu, minta doanya semoga mama ku Khusnul Hotimah, aamiin.

Mau vote dong, kira-kira yang cocok jadi Fathur sama Liza siapa yah?
Vote dikolom komentar

Jangan lupa untuk vote, komen dan share kalo kalian suka.
Nggak suka juga harus vote dan komen yah, hehe.

Follow juga myIG @fitriaalizaa_

See u next part.

Cinta Dalam HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang