● Introduction

192 70 6
                                    

Hari ini adalah hari dimana Liza bukan lagi seorang siswa yang memakai baju putih abu, sekarang statusnya pun berubah bukan lagi seorang siswa tapi Liza kini seorang mahasiswa. Hal yang selalu Liza inginkan sejak masa SMA dulu.

Kini Liza telah resmi menjadi mahasiswa bukan lagi calon mahasiswa karena masa orientasi telah terlewati dengan penuh lelah, Liza sangat senang meskipun acara sangatlah padat. Liza bisa bertemu dengan orang baru, teman baru meskipun Liza seorang yang sangat sulit utuk berinteraksi dengan hal yang berbau baru.

Liza berdiri di depan halaman kampus ranah biru, dengan pandangan tidak yakin masih merasa mimpi tapi nyata nya buka mimpi kini Liza benar-benar seorang mahasiswa. "mimpi ini benar-benar mimpi" Liza ingin sekali berteriak namun malu karena begitu banyak masiswa disini.

Liza mulai mencari ruangan yang akan menjadi kelasnya, sungguh luas dan banyak sekali ruangan untuk mahasiswa seperti Liza sungguh membuatnya pusing. Akhirnya Liza memutuskan untuk bertanya pada laki-laki yang kebetulan berhadapan dengan Liza.

" Permisi, maaf kak mau tanya tau ruangan A-200? " tanya Liza dengan begitu lugu.

" Maaf saya juga sedang mencari ruangan A-200." Jawabnya dengan senyuman.

" Ohh" Liza kebingungan. " Berarti kita satu kelas kalo begitu." Ucap laki-laki tersebut.

" Ohh.. Hmm mungkin bisa jadi" jawab Liza. " Ya udah kita cari bareng aja kalo gitu!" ajak Liza .

Laki-laki tersebutnya hanya menjawab dengan senyuman.

Akhirnya Liza bersama laki-laki berjalan menyusuri koridor kampus, tanpa basa-basi Liza langsung mengajak laki-laki tersebut untuk berkenalan. " Kenalin nama aku Alicia Liza bisa panggil aku Liza, nama kakak siapa?" tanya Liza dengan polos.

" Nggak usah panggil kakak, siapa tau kita seumuran hehe." Jawabnya.

" Iya juga sih, btw jawab dulu namanya siapa?" tanya Liza. " Maaf kalo aku terlalu cerewet." Lanjut Liza.

" Nama aku fat.."

" Itu ruangannya. " potong Liza

Laki-laki itu hanya tersenyum dan mengangguk saja.

Liza dan laki-laki tersebut masuk kedalam kelas secara bersamaan, membuat mereka menjadi pusat perhatian. Ada sebagian orang mengira kalo mereka adalah sepasang kekasih, padahal kenyataannya mereka hanya teman yang baru saja bertemu beberapa menit yang lalu.

Liza mencari tempat duduk yang masih kosong begitupun juga laki-laki tersebut. Bagi Liza ini begitu sangat canggung meskipun tadi dia begitu ceria saat di luar, tiba-tiba merasa canggung saat di dalam kelas. Karena disini tidak ada satu orang yang Liza kenal hanya satu teman yang Liza tau saat masa Ospek kemarin.

" Suttt.. tadi siapa?" tanya Iva teman masa Ospek Liza.

" Temen, tadi ketemu di koridor kebetulan sama nyari kelas jadi bareng aja sekalian." Jawab cuek Liza

" Yakin? Temen apa temen?" rayu Iva.

" Temen Va. Udah ahh lagian sekarang bagian perkenalankan, liat kedepan biar hafal nama temen-teman va."

" Hehehe,, pasti udah tau dong nama dia siapa?" tanya Iva

" Belom. Udah ahh males bahas cowo." Liza pun mulai bete.

***

Satu persatu-satu barisan perempuan sudah memperkenalkan diri masing-masing. Kini giliran barisan laki-laki yang memperkenalkan diri dan yang pertama adalah laki-laki yang bertemu dengan Liza di koridor tadi.

" Oke. Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Fathurrohman. Biasa dipanggil Fathur."

" Terimakasih Wassalamualaikum." Lanjut Fathur.

" Ohh. Fathur namanya." Batin Liza sambil tersenyum.

Semua telah selesai memperkenalkan diri masing-masing, kini saatnya untuk memilih KM bukan ketua murid tapi ketua mahasiswa. Semua sepakat bahwa kandidatnya laki-laki semua, why? Karena laki-laki hanya ada 3 ekor di kelas Liza. Bukan tanpa alasan hanya saja ada pembagian kelas, dan kelas Liza hanya dikasih 3 orang laki-laki saja.

Dengan voting akhirnya sang KM telah terpilih dan yang memenangkan voting adalah Fathur, dia yang terpilih menjadi KM di kelas Liza.

MAAF YA KALO BANYAK TYPO DAN SALAH KATA ATAU MUNGKIN NGGAK NYAMBUNG😊 masih tahap belajar.
.
.
.
Jangan lupa follow my ig @fitriaalizaa_
Dan jangan lupa untuk vote juga yaa..

Cinta Dalam HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang