BAB 5 - Bagian 2

16 2 1
                                    

Sekali lagi Pascal berhadapan dengan Athena, keduanya terpisah dengan jarak sekitar lima sampai enam meter.

"Jadi taman lusuh ini yang akan menjadi arena pertarungan?" (Athena)

"Apa itu, apa kau akhirnya berubah pikiran dan mau pergi dari negeri ini?" (Pascal)

Pascal mengerutkan dahinya pada Athena yang mengeluh.

"Jangan mengatakan hal yang bodoh. Seseorang tidak akan pergi setelah menerima tantangan,-" (Athena)

Kerutan di dahi Pascal semakin dalam setelah mendengarnya.

Siapa sebenarnya yang memberi tantangan disini? Jangan membuat seolah dirinya yang sedang berbuat masalah.

"Yah tidak masalah, seseorang maha perlu membersihkan seluruh daratan ini kembali seperti sedia kala. Manusia yang sombong telah menutupi tanah dengan bebatuan menjijikkan, serta menunjukan keangkuhan mereka dengan hanya bangun ketika matahari terbit." (Athena)

"Oh well apa boleh buat, kami membutuhkan matahari untuk fotosintesis pertanian. Jangan selalu mengomentari manusia, kegelapan tidak bisa melakukan seperti yang dilakukan matahari-! Apakah sangat sulit menyadari hal mudah itu?!" (Pascal)

Pascal merasa seperti berbicara dengan anak sekolah dasar.

"Itulah sebabnya manusia begitu angkuh. Sejak dahulu bumi selalu diliputi kegelapan, matahari hanyalah pendatang terkutuk yang membuat waktu terbagi menjadi dua, dan manusia telah melupakan malam yang telah memberikan perlindungan pada mereka sejak zaman kuno." (Athena)

Setelah itu kegelapan pekat menyebar di belakang Athena.

Dari dalam kegelapan puluhan pasang mata berkedip, ratusan burung hantu keluar seperti rentetan peluru dari kegelapan Athena.

Setiap tanah dan pohon yang dilewati oleh burung hantu, mati begitu saja.

Burung hantu adalah hamba Athena yang membawa berita kematian dari sang ratu ke atas dunia. Dengan kata lain burung hantu membawa keilahian Athena sebagai ratu dunia bawah.

Makhluk hidup apapun yang dilewati sekawanan burung hantu ini akan segera mati.

Pascal dengan tenang melihat ratusan serangan yang mematikan kehidupan mengarah padanya.

"Simbol yang menyimbolkan seorang dewi kematian, tidak hanya berupa kegelapan yang merenggut kehidupan, terutama untuk dewi besar Athena. Pada zaman kuno masyarakat telah mempercayai kalau burung hantu adalah salah satu hamba Athena-" Kata mantra untuk mengiris Athena mengalir keluar.

Setiap rune yang terus keluar dari tanah dan mengambang di udara merespon perintah pemiliknya. Mereka bergegas membuat dinding pelindung pelindung raksasa yang mengelilingi Pascal.

Tidak berhenti sampai disitu, Pascal kembali meneriakan kekuasaan kata-kata mantra miliknya.

"-- Burung hantu merupakan binatang suci yang mampu melintasi dan juga yang menghubungkan alam kematian dengan dunia kehidupan. Burung hantu yang terbang dalam kegelapan malam memiliki tugas untuk membawa pesan penguasa alam kematian, siapapun yang ditemui oleh sang utusan ratu akan dibawa ke alam kematian. Seperti halnya Dullahan dalam mitologi Celtic, utusan yang dikirim dan membawa pesan kematian dari dewa bumi Crom Dubh-" (Pascal)

Sekarang ratusan ribu pedang yang mengambang di langit seperti bintang bergerak, mengubah arahnya pada Athena.

Pascal memerintahkan dari pikirannya. Beberapa ratus pedang dari yang mengambang di langit mengubah arahnya dan menyerang Athena.

Menerima hujan pedang dari langit, Athena mengangkat kekuatan magisnya lalu menginjak bumi dengan hentakan keras.

"O bumi tawarkan dirimu pada ratu demi menghapus pembunuh dewa yang keji-!" (Athena)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gottmörder 2 - Panggung Pertama Sang RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang