BAB 3 - Bagian 4

37 1 0
                                    


Beberapa hari setelahnya, Pascal berada di sekolah dengan semangat yang baru. Setiap pelajaran yang dilewatinya tidak memberikan rasa kantuk seperti biasa, ia benar-benar menikmati hari ini.

Hari yang normal, sarapan yang enak, teman-teman yang normal dan segala kegiatan normal lainnya entah bagaimana membuat dirinya sangat tenang dan beberapa hari terakhir ia penuh dengan motivasi daripada biasanya.

Hari ini Pascal membawa bekal, karena Kotori sudah menyiapkan bekal untuknya sebelum berangkat, jadi Pascal tidak perlu ke kantin hari ini.

Sambil memakan makan siangnya, Pascal melihat tetangga di sampingnya. Tsuda terlihat sedang menulis sesuatu dengan ekspresi serius, tangan kanannya memegang pulpen sedangkan tangan kirinya memegang roti soba. Dia benar-benar sedang bekerja multitasking saat ini, Pascal tidak ingin mengganggunya meskipun ia merasa sedikit terdorong untuk memberikan semangat dan motivasinya yang sedang meluap-luap.

Ketua kelas saat ini sedang menuliskan pembagian tugas untuk festival olahraga di papan tulis. Itu menjelaskan kenapa Tsuda saat ini sangat sibuk, bagaimanapun dia adalah anggota osis yang mengurus kegiatan seperti itu.

Dan untuk trio idiot, mereka sedang berusaha mencari perhatian gadis-gadis kelas dengan cara mengajukan diri mereka pada setiap lomba, mereka selalu berjuang keras untuk populer.

Untuk Pascal, ia hanya minta untuk dimasukan ke dalam bulutangkis, itu tidak terlalu melelahkan dan hanya ada tiga orang yang bersedia di lomba itu. Ya, Pascal memiliki harapan untuk memenangkannya.

Setiap orang sangat bersemangat dan sibuk dengan segala persiapan untuk festival olahraga untuk merayakan akhir dari musim panas.

"Takatoshi-kun, temanmu mencarimu." Tsuda yang sedang sibuk dengan pekerjaannya mengalihkan tatapannya ke arah pintu kelas setelah gadis di belakangnya memberitahunya.

Pascal yang sedang memakan makan siang juga melihat ke arah pintu kelas, di sana ada seorang siswi perempuan dengan rambut panjangnya yang diikat ke samping. Pascal samar-samar mengingat gadis tersebut, Kalau tidak salah Mitsuba-san, kan? Itu saat pengulangan pada pertengahan musim panas Pascal bertemu dengannya.

"Hmm...?" Pascal sekilas melihat kalau Tsuda cukup terkejut setelah menerima sesuatu dari temannya, ia bahkan membayangkan kalau itu sebuah coklat – Namun ini bukan valentine, lalu apa? Setelah berbicara sebentar, Tsuda kembali dan berjalan ke arahnya.

"Kusanagi-kun, ini.." (Tsuda)

Tiba-tiba Tsuda menyodorkan sebuah amplop secara sembunyi-sembunyi pada Pascal. Sebagai penerima, Pascal memiliki tanda tanya besar di kepalanya, ia hanya menatap surat di tangan Tsuda.

"Ini dari Mariya-san.." Ucap Tsuda, lalu dia menghela nafas "Haahh... Kamu tidak perlu menutupinya seperti itu, tidak aneh kau bisa dekat dengan Mariya-san, kau tahu." (Tsuda)

"Tunggu, tidak seperti itu. Kau salah Tsuda-" Pascal segera membantah dugaan Tsuda, ia tidak bisa membiarkan kesalahpahaman ini terjadi. Tsuda sudah sangat baik dan percaya padanya, ia tidak ingin Tsuda menganggapnya menyembunyikan sesuatu, ia harus menjelaskannya.

... Tetapi, apa isi surat ini? Pascal ingin membuktikan kalau dugaan Tsuda itu tidak benar, namun ia tidak bisa membuka surat dan membiarkan Tsuda membacanya, ia khawatir dengan isinya.

Pascal mengingat identitas Mariya Shina, dia adalah seorang penyihir organisasi, kalau bukan soal kegiatan sekolah maka itu pasti berhubungan dengan dirinya saat ini.

Kalau memang seperti yang ia pikirkan, isi surat bukan sesuatu yang bisa dibaca oleh orang biasa seperti Tsuda. Pascal tidak ingin melibatkannya, terlepas dari Tsuda mempercayai isi surat atau tidak, itu tetap tidak baik. Ini bisa membuat rumor yang buruk, meski ia percaya Tsuda tidak mungkin mengatakannya pada orang lain.

Gottmörder 2 - Panggung Pertama Sang RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang