BAB 5 - Ratu Yang Jatuh

23 1 0
                                    

Bagian 1

"Pada akhirnya kamu benar-benar melibatkan gadis itu." (Clara)

Clara memberikan komentarnya dengan acuh setelah Pascal menutup panggilan.

Mendengar Clara yang berbicara perhatian terhadap orang lain namun disaat yang bersamaan terlihat tidak peduli membuat Pascal menatap Clara sebentar, lalu ia melihat kembali ke arah ponsel yang baru saja menerima panggilan dan berbicara dengan lirih.

".. Aku akan meminta maaf dengan benar." (Pascal)

Sejak awal Pascal tidak mengira kalau perkembangannya akan seperti ini, ia benar-benar menyesal telah melibatkan Mariya, gadis yang baru dikenalnya beberapa hari yang lalu.

Mungkin saja nyawa gadis yang bernama Mariya hilang saat pertempuran dimulai. Seperti saat sebelum-sebelumnya--

"Tidak perlu dipikirkan, dia tahu apa yang akan terjadi dan sudah mempersiapkan dirinya. Yang perlu diperhatikan sekarang adalah bagaimana pertempuran kedepannya." (Clara)

Clara mengatakannya sambil tersenyum, dan di paruh kedua kalimatnya, dia memegang pipi Pascal dan menatap jauh ke dalam mata Pascal.

"Percayalah, jalan yang ada di depanmu akan menjadi sangat rumit, namun aku bersumpah akan menemanimu sepanjang jalan itu sebagai pasanganmu sampai akhir dari perjalananmu." (Clara)

Mengambil beberapa nafas yang dalam, ia mengangguk dengan kuat pada Clara yang menatap matanya.

Terkadang sifatnya memang menyebalkan, membuatnya kerepotan karenanya... namun sisi pentingnya, dia adalah gadis yang menemaninya di awal dan yang sangat memahaminya saat ini.

".. Tapi aku benar-benar terkejut kalau gadis itu memiliki keberanian." (Clara)

Pascal tidak mengatakan apapun terhadap pendapat Clara.

Sebenarnya itu juga sama untuk Pascal, gadis yang bernama Mariya Shina terlihat benar-benar seperti gadis biasa, tidak ada sesuatu yang mencolok darinya selain hubungannya dengan organisasi sihir yang mencurigakan.

Namun keberaniannya dalam mengambil tugas yang berhubungan dengan dewa benar-benar patut dipuji.

Bahkan bagi Clara, seorang yang dikatakan sebagai bakat jenius dan juga seorang ksatria hebat, pertemuan pertamanya dengan Melqart membuatnya benar-benar sangat frustasi.

"Ngomong-ngomong, selain dari keberaniannya, aku terkejut gadis itu memiliki kemampuan yang tidak biasa, terlebih dia sangat akurat." (Clara)

"Apa maksudmu?" (Pascal)

"Kamu ingat dengan kemampuan Lucretia Zola?" (Clara)

Pascal mengangguk sambil berpikir sejenak.

Kalau tidak salah, Pascal ingat itu adalah penglihatan laracle, oracle atau sesuatu yang seperti itu.

".. Lucretia dikenal sebagai salah satu dari dua penyihir tingkat tinggi di Eropa. Dan seseorang yang memiliki tingkat yang sama dengannya adalah White Princess, pemimpin dari Menara. Kalau Lucretia dikenal sebagai penyihir dengan peringkat tertinggi duniawi, maka Princess adalah penyihir sudah mencapai tingkat tertinggi surgawi." (Clara)

Surgawi ya.. Kira-kira seperti apa dia? Pascal diam-diam memikirkan nama yang terdengar sangat luar biasa itu.

Pascal memang sudah tahu kalau Lucretia adalah penyihir hebat, melihat bagaimana keahliannya dalam berbicara dengan hewan dan melakukan telekinesis begitu saja sesaat setelah bangun tidur, tapi ia tidak berpikir kalau wanita setengah telanjang dan terlihat malas yang ditemuinya itu memiliki tingkatan kelas dunia, terlebih dia adalah yang teratas.

Gottmörder 2 - Panggung Pertama Sang RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang