Untitled

2.5K 341 48
                                    

"Ma, kan aku udah biasa berangkat bareng kak Hyewon"














Baru aja ayam berkokok, ini rumah kok udah berisik ya sama perdebatan anak manusia dan ibu manusia.












"Mama harus gimana sayang? Masa mama usir? Kan kasian Junho"

Wonyoung yang masih pake stelan piyama langsung cemberut.

"terus aku bilang apa ke kak hyewon nanti?"

Mama cuma bisa geleng geleng terus ngelus kepala anak sematawayangnya

"bilang aja sejujurnya, dia gabakal marah kok"

Wony ngehela napas pelan

"yaudah, aku mau mandi"

Setelah ngomong gitu, wony langsung ngambil kimononya sebelum masuk ke kamar mandi.









_______________________










"sorry banget, aku tiba tiba ada keperluan mendadak"

"......."

"gatau, papa mungkin? gatau naik grab"

"......."

"gaa, gausah! aku gamau kamu ikut telat juga"

"......."

"iyaa tenang aja"

"......."

"hmm, iyaa bawel dasar"

"......."

"see you"









Pip!









Wonyoung ngehela napas berat pas udah nutup telpon husen.

Gaenak juga sih sebenernya udah ngebohong sama pacar sendiri, tapi— yaudahlah mungkin kalo waktunya tepat wonyoung bakal ceritain semuanya.















"udah siap?"

Wonyoung ngangguk

"okaylet's go!"

Junho senyum sebelum narik tangan wonyoung buat masuk kedalem mobilnya.

"apasih, gausah pegang-pegang" wony ngelepasin tangannya

Junho yang denger itu langsung kaget.

"oh iya— sorry, gue lupa"

Wonyoung cuma diem. Mau marah, tapi junho kan emang udah tiga tahun di Jerman. Jadi, yaa mungkin kebiasaan disana.

"yaudah cepetan, nanti gue telat"

Junho ngangguk, sebelum bukain pintu mobilnya buat wony.

.
.
.
.
.




"ngapain repot repot pake ngejemput segala"

Junho cuma senyum

"silaturahmi sama temen yang udah lama gak ketemu, emang gaboleh?"

"boleh sih— tapi, kenapa ga bilang dulu sih?"

"kalo gue bilang, emang lo mau?"

"........" Wonyoung diem

"tuhkan, makanya gue gabilang dulu"

Our Story : Chapter IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang