My Past

2.4K 349 46
                                    

Di lorong suatu rumah sakit, ada dua insan yang sedang bersitegang.

Gak ada satupun dari mereka yang berani buka mulut sejak sepuluh menit yang lalu.















"Emm, Wonyoung?" Husen manggil dek Wony yang keliatan bete banget.

Wonyoung langsung noleh

"Apa?"

"Kamu kesini sama siapa?"

"Sendiri"

Hyewon ngangguk.

"Gak sama orang yang suka ada di rumah kamu itu?"

"Maksudnya?"












"Kalau boleh tau, dia siapa?"

Wonyoung natap Hyewon.

"Anak temen papa, temen aku waktu kecil"

Husen senyum kecil.












"Kalo aku bilang, aku cemburu— Kamu risih ga?"












"Kak, aku kesini bukan mau ngomongin masalah ini. Aku sama Junho gaada apa-apa"












"Maaf"











Wonyoung cuma ngedengus pelan.

"Minta maaf buat apa? Emang kamu punya salah?"

".........."

Husen diem, dia nundukin kepalanya. Bingung harus mulai dari mana, dan dia juga bingung —Apa ini saatnya buat Wonyoung tau semua?

"Kenapa? Gabisa jawab?"

Hyewon naikin kepalanya dan natap Wonyoung sebelum ngehela napasnya dalem.

"Aku udah banyak nyembunyiin sesuatu dari kamu, aku minta maaf"

Wonyoung senyum kecil.

"Selama ini aku selalu berusaha percaya kalau kamu gak mungkin nyembunyiin sesuatu— Tapi, ternyata firasat aku bener"

Hyewon ngangguk.

"Maaf"

"Apa sesuatu yang kamu sembunyiin itu berhak aku maafin?"

"............"

"Segitu beratnya buat jujur? Apa karena aku anak kecil?"

"..........."

"Kak?"











Husen narik napasnya dalem.

"Iya, aku punya banyak banget rahasia tentang masa lalu— Dan aku rasa, kamu bakal ninggalin aku kalau tau semuanya—"

"—Dan aku gak siap kalau itu beneran terjadi"













Denger itu, Wonyoung bales natap mata Hyewon dalem banget— Seakan bilang kalau dia pengen tau semua hal yang terjadi.

"Apapun itu, aku mau tau semuanya"

Hyewon matahin eyecontact mereka sebelum senyum miris.















"Okay, mungkin ini emang saatnya kamu tau semua— mungkin ini jalan dari tuhan biar kamu cepet lepas dari orang yang gak berguna kaya Kang Hyewon"

"M-maksudnya?"













Lagi-lagi, Hyewon senyum ke arah Wonyoung sebelum mulai ceritanya.

Our Story : Chapter IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang