Hope?

2.3K 340 84
                                    

Disebuah ruangan yang dominan warna putih ini, keliatan sesosok cewek yang daritadi gak berhenti liatin pintu masuk, seakan nunggu seseorang.

Setelah 16 orang yang lewat, akhirnya senyumnya terbit pas liat orang ke 17 yang dateng kedalem kamarnya.























"Hi!" Kata cowok yang baru masuk itu.

"Halo! Kok tumben datengnya agak siang?"

"Gue bangun telat tadi"

Cewek itu gak bisa lepasin tatapannya dari setiap gerak-gerik si cowok.

"Lo udah makan, Hyun?"

"Belum, kebetulan makanannya baru dateng"

Si cowok yang ternyata adalah Hyewon itu langsung ambil piring yang ada di sebelahnya.

"Mau gue suapin?"

Sihyun ngangguk semangat.

Husen senyum kecil sebelum nyuapin Sihyun sambil duduk di sebelahnya.




















"Cepet sembuh, okey?"

Sihyun ngangguk sambil nerima suapan dari yayang bebebku.

"Jinyoung belum dateng hari ini?"

"Belum, kenapa sih nanyain dia terus?"

"Jangan gitu, dia orang yang paling khawatir waktu lo masih koma"

Sihyun narik napasnya berat.

"Jadi, Lo enggak?"

"Hm? Gue? Gue Khawatir juga kok—" Kata Husen sambil ngasih suapan terakhirnya.

"—Minum yang banyak ya" Hyewon bantu Sihyun minum.

"Makasih"

Hyewon ngangguk sambil nyimpen gelas di desk sebelum buang pandangannya keluar ruangan.

Sihyun bisa liat tatapan Husen yang kosong.

Selama seminggu Husen nungguin dia di rumah sakit, Sihyun bisa ngerasain kalo ada sesuatu yang menganggu pikiran cowok itu.

"Won, Lo gapapa?"

"Hm? Gue Gapapa—" Kata Hyewon setelah sadar dari lamunannya.

"—Mau ke taman?"

Sihyun nganggukin kepalanya.

"Boleh"

"Okey, ayo berdiri pelan-pelan. Dokter bilang kaki Lo harus dilatih setiap hari"











_______________________














"Kalo gue udah sembuh, ayo kita ke taman depan sekolah" Kata Sihyun antusias.

"Hm?"

"Nanti kalo gue sembuh, ayo ke taman depan sekolah"

"Oh, hahaha ayo"

"Sekolah gue maksudnya, sekolah lo kan udah bukan disana lagi" Sihyun senyum kecil sambil merhatiin keadaan sekitar.

"........."

"Won?" Ngerasa gaada jawaban, Sihyun ngalihin pandangannya kearah Husen.

"Hm? Kenapa?" Jawab Hyewon ngalihin pandangannya dari handphone yang tadi dia tatap.

"Gapapa" Kata Sihyun pelan.

"Mau roti kesukaan Lo? Gue beliin oke?"

Sihyun ngehela napasnya sebelum ngangguk.

Our Story : Chapter IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang