4

2K 402 14
                                    

___________

"Kau masih marah padaku?" Dev mendekati Ruby yang sedang membaca buku dipinggir ranjang.

"Tidak"

"Aku hanya bercanda, maafkan aku ya?"

"Iya"

"Kalau begitu, bisa lihat aku sebentar?" Karna sejak tadi Ruby sibuk dengan bukunya itu.

Ruby menghela nafasnya kasar, menutup bukunya itu dan menatap kearah Dev yang sudah duduk disampingnya.

"Apa?"

Cup..

Dev mengecup bibir Ruby singkat,  sudah pasti ia terkejut dan melebarkan matanya.

"Kau tidak bisa melakukan apapun semaumu dev!" Entah kenapa saat ini Ruby benar-benar  merasa kesal pada Dev.

"Tentu saja aku bisa. Aku ini suamimu."

Ruby berdiri dan hendak melangkah untuk keluar dari kamar, tetapi Dev menahan tangannya.

Ruby tidak ingin menatap kearah Dev, jika ia menoleh, mungkin air matanya akan jatuh. Tapi Dev berhasil membuat Ruby menoleh kearahnya.

"Kau menangis?" Dev terkejut melihat air mata yang keluar dari mata istrinya itu.

tiba-tiba ponsel Dev yang diletakkannya diatas kasur itu Berbunyi. Dilayar ponselnya menampilkan Nama Gwen. Dev pun mengangkat panggilan itu.

Wanita itu..

"Oke aku kesana sekarang" ucapnya pada wanita itu ditelfon.

"Aku harus pergi sekarang, kau harus jelaskan padaku nanti kenapa kau menangis" ucap Dev pada Ruby, ia langsung bergegas pergi setelahnya.

Bahkan disaat seperti ini kau tetap pergi untuknya dev?

"Kenapa aku seperti ini? Kenapa rasanya sakit sekali?" Ruby kembali duduk dipinggir ranjang itu meluapkan tangisnya.

Bukankah Ruby sudah terbiasa dengan keadaan ini? Tapi kenapa sekarang ia merasa tidak rela jika Dev pergi menemui kekasihnya itu?

***

Dev kembali kerumah saat larut malam. Selalu saja seperti itu.

Ruby memang memunggu Dev pulang, tapi ia tidak ingin menemuinya, ia pun memejamkan matanya berusaha untuk tidur.

"Ruby.." Dev mendekat memastikan apakah Ruby sudah tidur atau belum. Dev pikir Ruby sudah benar-benar tidur. Ia pun keluar dari kamar.

Dev berdiri diatas balkon sambil menghisap rokok yang ada ditangannya itu.

"Kenapa pulangnya larut sekali? Apa yang kau lakukan dengannya?" Ucap Ruby yang sudah berdiri dibelakang Dev. Ia tidak bisa menahannya.

Dev terkejut dan langsung membuang puntung rokoknya.

"Ruby kau belum tidur?"

"Aku menunggumu pulang"

"Kau menungguku..?"

Tiba-tiba Ruby mendekat dan memeluk Dev erat. Membuat Dev terkejut dan bertanya-tanya dalam hatinya.

"A-aku bau rokok.." kenapa Dev jadi gugup?

"Dev.." masih memeluk Dev erat. "Aku tidak suka.." tambahnya.

My Wife (Wattpad Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang