2

2.7K 431 11
                                    


____________

"Ruby?" Panggil Dev dari dalam kamar mandi. "Bisa tolong ambilkan aku handuk?" Tambahnya. Handuknya tertinggal diatas kasur.

"Ya!" Ruby menyambar handuk yang ada diatas kasur. Ia mengetuk pintu kamar mandi itu. Dev pun membuka pintu kamar mandi dan mengambil handuk itu. Ia memakainya langsung didepan Ruby tanpa rasa malu sedikit pun. Dan bodohnya Ruby malah diam didepan pintu dengan mata yang tidak berkedip.

Waw.. Seriously?

Dev yang menyadari bahwa Ruby sedang melihat kearahnya itu pun juga menatap kearah Ruby.

"Kenapa?." Suara yang keluar dari mulut dev akhirnya menyadarkan Ruby.

"Astaga!" Ruby langsung menutup pintu kamar mandi itu dengan kencang. Ia panik. Matanya sudah tercemar.

"Wah.." Ruby berkali-kali mengerjapkan matanya tidak percaya dengan apa yang barusan dilihatnya. Lalu ia duduk dipinggir ranjang.

Tak lama Dev keluar dari kamar mandi. Ruby menjadi salah tingkah. Ia berpura-pura memainkan ponselnya.

Dev hanya tersenyum melihat tingkah laku Ruby yang sangat terlihat jelas kalau dia sedang salah tingkah dan canggung.

"Aku turun dulu" ucap Ruby melangkah kearah pintu dan ketika ia hendak memegang knop pintu itu,

"Ruby.. bisa bantu aku sebentar?"

Langkahnya terhenti dan menoleh kearah Dev.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Masih sama." gumam Dev pelan, ia tersenyum didepan cermin sambil memakai kemeja yang dipilihkan Ruby untuknya.

"Yang ini saja ya?." Ucap Ruby setelah memilih-milih dilaci tempat dev menyimpan dasi-dasinya sambil menunjukkan Sebuah dasi bermotif garis-garis warna hitam pada Dev.

Dev menoleh dan menganggukkan kepalanya pelan.

"Ini!." Ruby menghampiri dev dan menyodorkan dasi itu pada Dev.

"Pakaikan." Ucap dev menghadap kearah ruby.

"Eh?"

Dengan sedikit menunduk, Dev mendekatkan wajahnya pada Ruby. "Pakaikan dasinya untukku"

Deg.

"Tidak mau. Kau bisa sendiri kan?"

"Kau istriku kan? Ayo pakaikan, belajar menjadi istri yang baik"

Ruby berdecak pelan, dengan wajah yang cemberut, Ia terpaksa memakaikan dasi dileher kemeja Dev.

"Puas?" Ia langsung berbalik dan meninggalkan dev dikamar.

Lagi-lagi Dev hanya tersenyum melihatnya.

***

"Kau siapa?." Tanya Ruby heran pada wanita tua yang berumur mungkin sekitar 49-50 tahun yang sedang memasak didapurnya itu.

"Non Ruby ya? Saya asisten rumah tangga yang akan membantu segala kebutuhan nona dirumah ini"

"Benar, mulai sekarang kau tidak akan sendirian lagi dirumah ini saat aku dikantor" ucap Dev menghampiri Ruby ke dapur.

Masih dengan ekspresi bingungnya, Ruby menoleh kearah dev yang kini sudah berada disampingnya.

"Aku titip istriku ya bi, tolong jaga dia baik-baik." ucap Dev menatap kearah Ruby. Ia merangkul Ruby.

My Wife (Wattpad Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang