11

1.7K 324 13
                                    

_______________

"Dev—" Ruby berusaha menghentikan aktivitas mereka dilift itu. Ia berusaha mendorong Dev pelan, Tapi ia masih menikmatinya. Tangannya masih melingkar dipundak Dev, Ia masih ingin mencium aroma harum tubuh Dev yang ia rindukan itu. Sementara Dev masih fokus mencumbu leher jenjang Ruby dengab bagian bawah mereka yang masih tertaut.

"Dev!" Ruby sedikit berteriak tapi lebih terdengar seperti desahan, ia mendorong Dev menjauh. Membuat tautan mereka otomatis terlepas. "Hentikan Dev.." Wajah Ruby terlihat memerah. Matanya berkaca-kaca, Ruby menangis lagi.

Dev langsung merapikan celananya dan memasang kembali ikat pinggangnya.

Ruby menangis, ia berjongkok dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia menangis karna ternyata ia benar-benar merindukan Dev dan juga.. karna cincin yang melingkar dijari manisnya.

"Ruby.."

"Aku sudah bertunangan Dev.." ucapnya terisak tangis. "Bukankah aku egois? Seharusnya kita tidak melakukannya.." Ruby kembali menutup wajahnya dengan kedua tangannya, masih dalam posisi jongkok dan terisak tangis.

"Maafkan aku.." Ucap Dev mendekat pada Ruby. "Bangunlah.." Dev membantu Ruby berdiri. Ia menghapus air mata Ruby, lalu ia merapikan rambut Ruby yang sedikit berantakan akibat aktivitas mereka tadi.

Setelah itu,

"Baiklah, Jika memang kau ingin membuka lembaran baru dengan Ben, aku akan pergi dari hidupmu.." ucap Dev, lalu ia diam sejenak sebelum melanjutkan kembali kata-katanya. "Aku titip Ruev, jaga dia dengan baik, aku akan tetap bertanggung jawab untuk kebutuhan Ruev setiap bulan ke rekening yang sudah aku siapkan untuknya." Ucap Dev dengan suaranya yang terdengar serak, seperti menahan tangis.

"Maksudmu kau tidak akan menemui Ruev lagi? Kau akan pergi kemana??" Ruby menatap Dev dengan air mata yang sudah mengalir dipipinya.

"Hanya itu satu-satunya cara. Aku akan pergi menjauh dari kalian. Ke tempat dimana aku tidak bisa menemuimu dan Ruev." Ucap Dev

Ruby tidak bisa berkata-kata, ia juga tidak bisa mencegah Dev.

Tapi, ia tidak ingin Dev pergi.

"Oh iya, kau sudah berbaikan dengan keluargamu kan?" Tanya Dev.

"Aku belum kembali kerumah, tapi aku sudah bertemu ibu beberapa waktu lalu."

"Syukurlah.. Jangan karna mereka membantuku, Lantas kau membenci atau marah pada mereka. Aku mohon jangan, mereka menyayangimu dan melakukan itu semua demi anak kita. Meskipun pada akhirnya... aku tetap kehilangan kalian berdua.." kali ini Dev tidak bisa lagi menahan air matanya. Ia berbalik memunggungi Ruby.

Dev menangis.

Perlahan Ruby mendekat dan memeluk Dev dari belakang, lalu ia menyandarkan kepalanya dipunggung Dev.

Setiap perbuatan ada konsekuensinya. Seperti Dev yang telah melakukan kesalahan, kini ia harus menerima akibatnya. Dan Ruby, ia adalah seorang wanita yang mempunyai prinsip yang kuat. Baginya Pernikahan adalah hal yang suci dan sakral, jika didalamnya ada sebuah pengkhianatan, ia tidak akan pernah bisa berada didalam pernikahan itu lagi.

Jadi walaupun ia masih sangat mencintai Dev, ia akan tetap memilih bercerai.

Sampai kapan Ruby akan mempertahankan prinsipnya itu?







"Kalian terjebak dilift itu selama 4 jam, aku sangat mengkhawatirkanmu Ruby.. kalian baik-baik saja kan?"ucap Ben ketika Ruby dan Dev sudah berhasil keluar dari sana. Ben melihat Ruby memakai jaket milik Dev. Ia langsung menukarnya dengan miliknya dan mengembalikan jaket itu pada Dev. " Ini jaketmu Dev, Terimakasih sudah menjaga Ruby didalam sana" ucap Ben pada Dev.

My Wife (Wattpad Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang