Part 4 | Hati-Hati dengan Hati

198 20 65
                                    

Hati-hati sama hati. Salah letak, bisa retak.
---Rafi g pk Ahmad

-EPOCH-

Hari sudah gelap, Arsen memutuskan untuk mengantar adik sepupunya dan juga Dhita pulang seusai Nadia mengobati memar pada dahi Ozzie.

Sepanjang perjalanan, hanya keheningan yang menemani. Tanpa tak ada satu pun di antara mereka bertiga yang berniat membuka suara, walau hanya obrolan ringan. Ketiganya larut dalam pikiran masing-masing.

Ozzie menghela napas. Lalu merogoh saku celana dan meraih ponsel yang tak tersentuh semenjak insiden jatuh tadi siang. Notifikasi pesan masuk bertubi-tubi kala dirinya menghidupkan ponsel yang memang sengaja dinonaktifkan selama di sekolah. 

73 panggilan tak terjawab dan 278 chat dari Bubun.

Ozzie mematung di tempat melihat layar ponsel. Lalu memutuskan untuk mencolek pelan punggung Arsen yang ada di kursi kemudi. "Bang," panggilnya.

Arsen menoleh sejenak sebelum kembalo fokus pada jalanan. "Paan?"

"Tante gak ngasih tau kalau gue ke rumah lo, ya?"

"Mana gue tau. Kayaknya enggak. Lo liat sendiri tadi. Dia panik. Kayak gak tau Mama kalau panik kayak gimana, Zie," jelas Arsen, hanya diangguki oleh Ozzie.

Kembali menoleh sejenak. "Kenapa? Bunda nyariin, ya?" Ozzie mengangguk, "santai aja. Nanti gue bantuin ngomong."

"Thank u, Bang."

Setelahnya, Ozzie memutuskan menyalakan mobile data tanpa membuka pesan dari sang Bunda. Tunggu saja Arsen yang menjelaskannya. Biar Bunda lebih percaya. Begitu pikirannya.

Sama seperti tadi, notifikasi langsung masuk bertubi-tubi.

100 chat dari Kulkas ttngga laknat
50 calls dari Kulkas ttngga laknat
300 chat dari Asshole Cihuy Uye
115 chat dari Nevannnnn
234 calls dari Nevannnnn

Setelah menunggu hingga semua notifikasi masuk semua, Ozzie terlebih dahulu membuka pesan dari Lukas---yang dia namai 'Kulkas ttngga laknat' di kontaknya.

Kulkas ttngga laknat
P
P
BANG!
OY BG
EH BANG MAKSUD GUE
BANG ZIZIEEEE GAK PAKE K PAKENYA E
P
P
P
KAKAK GUE LO CULIK YA?
KOK G ADA DI RUMAH?
LO JUAL BNG?
GILA LO
SEMUA YG KAU LAKUKAN PADA KAKAKKU ITU JA.HAT
BANG ZIEEEEEEE
KAKAK SENIOR AQUHHHHHH
gila gue lama-lama
Bang ih
Nangis, nih
Kakak gue gak ada di mana-mana:(
Gue tau, tuh, manusia nyebelin. Crwt kek nenek-nenek peemes
Tp jan dibuang jg
Nnti gue bilang ke mama gimana?
😭😭😭
BANG ZIEEEE
ANGKAT TELPON DEDEQ GANTENG DONG
Njir, sombong banget
Kakak gue gaaaaaa ada banggggg
Astaga:(
Kk gue jn dibuang bng. Kasian lom mkn. :(
Bngggg
... dan puluhan pesan lainnya yang belum terbaca

Entah Ozzie harus tertawa atau malah kasihan melihat chat dari Lukas karena mencari keberadaan Kakaknya. Dhita masih bergeming di tempatnya. Dengan wajah dia palingkan ke kaca mobil. Namun, dari pantulan kaca tersebut, Ozzie bisa melihat secara samar bahwa Dhita sedang melamun seraya melihat kendaraan lalu lalang.

"Dhit ...," panggil Ozzie.

Dhita menoleh. Menatap Ozzie dengan tatapan bertanya.

EPOCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang