ㅡ11

846 121 24
                                    

Note: Disarankan untuk mengganti warna latar menjadi warna krem.

Masih dengan gemuruh yang menggelegar di hatinya, Selena mengayunkan tungkai dengan tidak sabaran kearah lobbyㅡtempat dimana sang sepupu menanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih dengan gemuruh yang menggelegar di hatinya, Selena mengayunkan tungkai dengan tidak sabaran kearah lobbyㅡtempat dimana sang sepupu menanti. Perihal gadis sinting yang tadi melakukan tindak kekerasan terhadapnya akan dia pikirkan nanti. Tadi, orang-orang memanggil gadis itu apa? Krys... Krystal?

Krystal darimananya? Kelakuan sama nama nggak ada sinkron-sinkronnya!

Pokoknya Selena harus membalas nanti, harus!

Mengedarkan pandangan ke seluruh sudut ruangan besar yang kini banyak dihuni para manusia, Selena mencari-cari dimana keberadaan Hayoung. Masih dengan sedikit-sedikit membenarkan surai yang agaknya berantakan karena insiden tadi, dia mengambil langkah perlahan menyisir tiap-tiap manusia disana.

“Ini anak satu kemana lagi sih? Bikin tambah kesel aja!” gerutunya seorang diri.

Dari arah kanan seseorang mendaratkan colekan di bahu kecilnya, Selena menolehkan kepala dan mendapati seorang bocah yang nampaknya usianya beberapa tahun dibawahnya menyunggingkan senyum tidak jelas kearahnya.

Bocah ngapa yak?

“Kakak cantik lagi nyari siapa?”

Kalimat tanya itu mengudara dengan lancarnya. Selena mengangkat sebelah alisnya, tak paham dengan makhluk asing disampingnya ini. Kenal juga tidak, pakai tanya-tanya!

“Kak Sel, diem aja!”

Selena terperanjat kaget saat menyadari wajah bocah laki-laki itu begitu dekat dengan wajahnya. Reflek Selena mundur sebanyak dua langkah.

“Hehehe...” Bocah itu cengengesan.

“Kamu siapa?” tanya Selena menatap bocah dihadapannya sedikit tak suka.

Raut wajah bocah itu sedikit berubah. Obsidiannya mengerjap berulang kali serta mulut yang sedikit menganga.
“Hah?”

Selena masih menilik bocah dihadapannya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Melihat bagaimana cara bocah itu tersenyum dan berucap mengapa dia jadi teringat akan sosok seseorang?

Tak lama cengiran milik bocah itu keluar, yang semakin membuat Selena mengernyit bingung.
“Kak Sel lucu deh, aku jadi gemes!”

𝙋𝙧𝙚𝙩𝙩𝙮 𝙎𝙚𝙡𝙚𝙣𝙖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang