ㅡ14

865 130 11
                                    

Note: Disarankan untuk mengganti warna latar menjadi warna krem.

Note: Disarankan untuk mengganti warna latar menjadi warna krem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini masih pagi dan Selena sudah dibuat kesal oleh semesta. Berawal ketika kemunculan Hyunjin yang sudah berdiri didepan rumahnyaㅡbermaksud untuk menjemputㅡyang Selena tolak mentah-mentah. Tapi, bukan Hyunjin namanya jika sekali mencoba terus menyerah dan pasrah akan jawaban yang dilontarkan oleh si gadis cantik pemilik netra hazel itu.

“Kakak berangkat sama aku aja ya, Kak Hayoung bilang nggak bisa jemput!” terang Hyunjin yang membuat Selena mendidih hatinya.

Jadi, ini semua ulah Hayoung? Sialan!

Selena yakin Hayoung sedang tergelak saat ini.

“Nggak! Gue bisa berangkat sendiri!” tolak Selena yang bergerak mengobrak-abrik isi tasnya guna mencari ponsel.

Sret!

Memang tidak ada rasa takut bocah Hwang ini! Hyunjin secara cepat merampas ponsel yang baru akan digunakan oleh Selena. Lantas membawa benda serbaguna itu masuk kedalam. Tak ketinggalan tawa jahil lelaki muda itu mengudara.

“Hyunjin!!!”

“Masuk dong, Kak hehe. Hapenya aku bawa loh!” ancam Hyunjin setelah menyembulkan kepalanya keluar dari jendela mobil yang kacanya baru saja diturunkan.

“Lo keluar nggak? Balikin hape gue!”

“Nggak mau wle!” Hyunjin menjulurkan lidahnya lantas memasukkan kepalanya.

Dan mau tak mau, Selena penuhi saja inginnya bocah itu. Yang saat pantatnya telah mendarat di jok penumpang depan, mobil mulai membuat jarak dengan rumahnya.

“Kakak udah sarapan belom?”

“Nggak usah nanya-nanya!” pangkas Selena dengan mode galaknya.

Yang ada Hyunjin cengengesan. “Jangan galak-galak, Kak. Nanti matinya cepet!”

Ini bocah mulutnya, Sehunㅡdibalik tubuh Selenaㅡmengumpati Hyunjinㅡyang dia yakini adalah wujud keponakannya di masa depanㅡyang sibuk haha hihi dibalik kemudi.

“Bercanda, Kak hehe....” Hyunjin melirik kearah Selena yang melemparinya lirikan tajam.

Sampe kapan sih gue harus terjebak didalam tubuh si Selena-Selena ini? Selena menghela nafas mewakili Sehun.

𝙋𝙧𝙚𝙩𝙩𝙮 𝙎𝙚𝙡𝙚𝙣𝙖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang