ㅡ16

937 135 28
                                    

Note: Disarankan untuk mengganti warna latar menjadi warna krem.

Isakan itu masih lolos mengudara disela aksi tidak terhormat yang Chanyeol lakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Isakan itu masih lolos mengudara disela aksi tidak terhormat yang Chanyeol lakukan. Dalam kungkungannya, si gadis benar-benar tidak punya kuasa untuk membebaskan diri. Sedang satu persatu anggota tubuhnya sudah mulai dijamah.

Memohon pun rasanya akan percuma. Sepasang mata dengan warna arang itu sudah ditutup pekatnya khilaf. Yang bisa dilakukan hanya menjerit dengan tangisan. Masih dengan setitik asa barangkali ada sepasang telinga diluar sana yang mendengar dan bersedia memberikan pertolongan.

“AAA JANGAN!!! LEPAS!! TOLONG!!”

Sepotong pakaian itu kini telah cacat keadaannya. Selena berusaha mempertahankan apa yang masih melekat pada tubuhnya sekarang. Lelehan kristal bening itu masih deras intensitasnya.







Tolong hentikan!

Berhenti!

Mimpi macam apa ini?

Gue mau pulang!!!

Pulang!!!

Irene...





Yang selalu menganggap hawa adalah sebuah mainan, yang tak pernah menatap mulia seorang perempuan, yang dengan mudahnya mempermainkan hati rapuh sang puan.

Sehun.

Yang ironinya kini berlutut memohon agar dirinya dikembalikan ke tempat asal. Dimensi ini benar-benar wujud nyata gambaran terburuk dalam sepanjang hidupnya. Yang mana menjadi perempuan adalah hal paling mengerikan.






Bruk!

Selena berhasil mendorong tubuh besar Chanyeol hingga terjatuh menghantam lantai. Dengan sisa-sisa tenaga, gadis itu melakukan aksi kabur secepat mungkin. Namun, gerakannya masih bisa dicapai oleh tangan panjang milik Chanyeol. Yang awalnya sofa empuk menjadi alas kini tergantikan posisinya oleh lantai yang dingin.

Nggak! Gue nggak boleh kalah! Gue nggak boleh nyerah!

𝙋𝙧𝙚𝙩𝙩𝙮 𝙎𝙚𝙡𝙚𝙣𝙖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang