ㅡ12

826 131 19
                                    

Note: Disarankan untuk mengganti warna latar menjadi warna krem.

Hampir saja Selena membanting ponselnya lantaran kesalnya sudah mencapai ubun-ubun gara-gara kelakuan si bocah tengil yang tadi siang sempat mengganggunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hampir saja Selena membanting ponselnya lantaran kesalnya sudah mencapai ubun-ubun gara-gara kelakuan si bocah tengil yang tadi siang sempat mengganggunya. Bocah yang katanya memiliki nama lengkap Hyunjin Hwang itu terus menerus mengirimkan chat ke nomor ponselnya. Untung Selena masih sayang benda pipih itu coba kalau tidak?

“Na?”

Tanpa menyahut, Selena menolehkan kepala kearah sumber suara. Dimana sang Mama berseru dari luar sepertinya.

“NA!!”

“Apa sih Mama ih!” Selena menggerutu masih belum anjak dari posisi duduknya di sofa ruang tengah.

“Selena, Mama panggil nggak keluar-keluar sih? Tuh ada yang nyariin!” ujar Mama yang telah masuk dan menghampiri si anak gadis yang duduk bersila di ruang tengah.

“Hayoung? Ngapain? Kenapa nggak langsung masuk aja?” tanya Selena bertubi-tubi yang masih terlihat anteng-anteng saja pada posisinya.

Mama menggeleng pelan. “Bukan Hayoung. Lagian kamu Hayoung terus kayak nggak ada temen maen lain aja!”

Selena mengatupkan bibirnya. Kalau dipikir-pikir memang benar, dia kemana-mana selalu dengan Hayoung. Mau bagaimana lagi Sehun kan masih terasa asing dengan dimensi yang dia tinggali saat ini. Masih beruntung dirinya dipertemukan dengan orang-orang yang sama dengan orang-orang yang dia kenal saat menjadi Sehun yang asli.

“Yaudah gih sana, Mama mau bikinin minum dulu.”

Dengan malas, gadis pemilik surai sebahu itu bangun dari duduknya. Merajut langkah menuju ruang tamu. Kira-kira jika bukan Hayoung, lalu siapa tamu untuknya malam ini?

Dua kaki itu berhenti mengayun begitu sampai di perbatasan antara ruang tengah dan ruang tamu. Kesal yang semula tenggelam perlahan-lahan kini mulai muncul ke permukaan kembali. Nyatanya Hyunjin sudah duduk manis di sofa ruang tamunya. Mau anak itu sebetulnya apa sih?

Begitu mendapati sosok Selena yang sudah memenuhi pandangan, Hyunjin mengulas senyum tak ada dosa.

Jika diperhatikan dengan baik dan seksama, bocah itu begitu mirip dengan keponakannyaㅡyang begitu antusias jika dirinya datang ke berkunjung. Apa jangan-jangan?

𝙋𝙧𝙚𝙩𝙩𝙮 𝙎𝙚𝙡𝙚𝙣𝙖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang