Bagian 24

17 7 0
                                    

Semenjak aunty Lera dan adik Deva pergi,eyang tidak berhenti - hentinya menangis.

"Udah sih bu,ikhlasin Lera! Kasihan Lera,nanti dia kepikiran kalau ibu menangis terus." Ucap mama menenangkan eyang.

"Tapi hiks...Lera kasihan di Makassar sendirian! Disana kan tidak ada siapa - siapa." Ucap eyang yang semakin meraung - raung.

"Iya bu,Diana tau! Tapi kan Lera masih ada,Lera hanya ke Makassar mengikuti suami barunya." Ucap mama yang masih berusaha menenangkan eyang. Berbeda dengan eyang yang menangisi kepergian aunty Lera,kakung mencoba untuk tegar dan ikhlas.

Aku,mama,dan Amanda menginap di rumah eyang kakung sampai tanggal 4 Desember 2018. Aku sebenarnya kan ulang tahun,tapi aku sangat kesal karna papa hanya mengucapkan selamat ulang tahun lewat chat saja. Ulang tahun kali ini tidak dirayakan, tidak ada apa - apa karna tidak mempunyai uang. Bulan ini juga kami sekeluarga belum membayar kostan,dan aku juga tidak tau kami bisa tahun baruan atau tidak. Sekarang makan saja kami susah,tidak mempunyai uang lagi,tidak seperti bulan kemarin yang banyak uang. Bulan kemarin setelah membayar hutang kepada eyang dan kakung,hampir setiap hari aku sekeluarga pergi ke mall. Mungkin saja karna kami terus pergi ke mall,alhasil sekarang kami tak mempunyai uang lagi.

Kemarin adalah hari yang paling menyebalkan yang pernah ada. Saat aku dan Amanda sedang memainkan telepon papa,aku melihat ke album foto dan terdapat foto selingkuhan papa dan anak kecil. Aku langsung memberitahu mama,dan mama langsung membuka aplikasi chat di telepon papa untuk melihat isi percakapan. Ada satu percakapan yang bernama 'Aa', aku bingung itu siapa? Mama langsung membuka percakapan itu. Aku,mama,dan Amanda membaca isi percakapan papa dengan orang yang diberi nama 'Aa' tadi dari awal. Ternyata isi percakapan itu adalah... percakapan papa dengan seorang remaja lelaki. Mama langsung menangis,diikuti aku, dan Amanda. Papa yang tadinya sedang tertidur pun,tiba - tiba terbangun akibat mendengar tangisanku,mama,dan Amanda.

"Kenapa Sita,Amanda,mah?" Tanya papa bingung. Tak ada yang menjawab pertanyaan papa,kami masih saja sibuk menangis.

"Kenapa mah?" Tanya papa lagi.

"Tega kamu!!" Jawab mama ketus sambil menangis. Kami pun meneruskan acara menangis kami.

"Apa tidak ada aku sedikit pun di hati kamu?! Apa kamu sudah tidak ada rasa lagi untuk aku?!" Tanya mama kesal seraya menangis semakin kencang.

"Maafkan papa,mah!" Ucap papa ikut menangis. Sepertinya papa sudah tau apa maksud dari omongan mama dan menggunakan tangisan sebagai senjatanya.

"Kalian tidak apa - apa kan kalau mama dan papa cerai?" Tanya mama sesenggukkan.

"Tidak apa - apa,mah!" Jawabku dan Amanda bersamaan.

"Nanti kita pindah yang jauh dari sini,pindah yang jauh dari papa!" Ucap mama lantang.

"Iya mah." Ucapku dan Amanda bersamaan.

"Jangan...jangan tinggalkan papa!! Papa tidak bisa hidup tanpa kalian." Ucap papa sesenggukkan.

"Papa sudah tidak pernah berhubungan dengan perempuan itu!" Ucap papa sambil menangis.

"Bohong..kamu bohong!!" Ucap mama emosi.

"Tidak,sumpah! Papa rapat dengan bumi kalau papa berbohong." Ucap papa masih menangis.

"Papa berbohong terus!" Ucapku sesenggukkan.

"Yasudahlah kalau mama,Sita, dan Amanda tidak percaya... Lebih baik papa bunuh diri saja! Besok tinggal mama,Sita,dan Amanda lihat berita kalau papa sudah tak ada!" Ucap papa seraya ingin pergi. Ancaman itu sering kali kulihat di dalam sinetron,dan ternyata papa juga menggunakannya.

"Papa jangan!!!" Ucapku,mama, dan Amanda serempak.

"Makanya,percaya dengan papa!" Ucap papa seraya duduk kembali dan memeluk kami.

"Habisnya papa berbohong terus!" Ucap Amanda.

"Yasudah kalau masih tak percaya juga,itu ada pisau tusuk saja agar papa mati!" Ucap papa berusaha mengambil pisau. Kan, sekarang makin menjadi! Dosa tidak kalau mengatakan papaku adalah Drama King?

"Papa,jangan sih!" Ucap kami serempak sembari mencegah papa agar tak berusaha menggapai pisau.

"Kalau kamu ingin bunuh diri,itu artinya kamu ingin lari dari tanggung jawab dan tak kasihan dengan kami!" Ucap mama sesenggukkan.

"Ya makanya percaya sama papa, papa benar - benar sudah tidak berhubungan lagi dengan perempuan itu! Anak itu adalah anak dia." Ucap papa frustasi.

"Janji kamu bisa dipegang tidak?" Tanya mama.

"Iya bisa,beneran." Jawab papa.

"Beneran pah?" Tanya Amanda.

"Iya,beneran." Jawab papa. Malam itu diisi dengan keheningan yang amat menusuk jiwa. Aku kasihan kepada mama!

Apa yang kurang dari mama? Cantik? Sudah pasti. Baik? Kebangetan. Sabar? Sudah melebihi batas wajar. Pintar masak? Sudah tak ada lagi tandingannya,enak sekali.
Aku merasa tidak ada yang kurang atau cacat dari mama, mama adalah perempuan yang paling sempurna yang pernah kutemui. Bukan karna aku anaknya,tetapi memang itu 100% benar adanya. Entahlah papa mencari perempuan yang seperti apa dan sesempurna apa lagi? Justru,mama saja sudah sangat sempurna. Aku lelah melihat air mata mama,aku lelah melihat mama menderita,aku lelah melihat kelakuan papa,aku lelah dengan semua! Kalau boleh jujur,aku sangat ingin menghilang sekarang juga dari muka bumi ini,agar aku tak merasakan semua ini.

Orang - orang yang melihat kami pasti sangat iri,karna kami selalu tersenyum dan tertawa jika berada di luar. Tapi orang - orang tidak pernah tau yang ada di dalam,sebenarnya dibalik senyum dan tawa,ada kesakitan yang amat mendalam di hati kami,kesakitan yang berusaha mati - matian kami tutupi, kesakitan yang membuat kami ingin mati,mati untuk menghilangkan rasa sakit ini, rasa sakit yang mungkin saja tidak pernah hilang tapi membekas,membuat luka menganga yang sangat lebar.

Kemarin adalah tahun baru 2019, tapi tahun baru kali ini sangat menyedihkan seperti tahun baru 2017. Tapi tahun baru kali ini berbeda dari tahun - tahun sebelumnya,yaitu papa tidak ada di rumah dan lebih memilih menghabiskan malam tahun baru bersama seorang JALANG. Setiap hari selalu saja ada sms dari perempuan - perempuan JALANG itu. Sebenarnya papa mempunyai banyak JALANG di luar sana,tetapi yang sudah mempunyai anak hanya 1. Aku sangat heran,mengapa JALANG - JALANG itu mau dengan papa? Padahal papa tidak tampan,tidak kaya raya,apa yang mereka lihat dari papa?

Aku juga bingung sekali,sudah 2 bulan kami belum bayar kostan dari bulan Desember. Aunty Lera juga ingin meminjam uang kepada mama untuk kembali pulang dari Makassar,katanya tidak kuat dan tidak tahan dengan suami barunya yaitu uncle Adnan.

Aku tuh bingung mengapa setiap ingin bayar kostan,selalu saja telat dan membuat malu. Mama yang selalu berhadapan dengan penjaga kostan,kalau papa hanya bisa memberi alasan yang membuat kami bertambah malu. Tadi pagi saat papa membawa makan 'besok jangan membeli sayur seperti ini lagi,soalnya jorok sekali cara memasaknya'. Ucapku. 'HAGAI SEDIKIT KALAU PAPA MEMBAWA MAKANAN!! PAPA MEMBAWA MAKANAN - MAKANAN INI BUTUH PERJUANGAN,JANGAN DICELA TERUS'. Ucap papa dengan nada membentak.

Papa adalah tipe orang yang jarang atau bahkan tak pernah marah,tetapi saat sudah marah pasti sangat menakutkan. Aku sangat ketakutan dengan suara kencang seperti membentak,atau orang yang berbicara dinaikkan sedikit intonasinya. Dahulu papa tidak seperti ini,dahulu papa adalah orang yang baik,ramah, sabar,dan tidak pernah marah. Aku tau perubahan sikap papa didasari oleh perekonomian kami yang kian hari kian memburuk,tapi apa papa tidak bisa bersikap lembut lagi seperti dahulu?


JALANG ADALAH PELACUR ATAU PEREMPUAN TUNA SUSILA.





Annyeong! Maaf kalau chapter ini menggunakan bahasa yang kurang sopan,maaf sekali lagi!Chapter ini seru? Bagus? Membuat emosi? Aku harap kalian selalu setia membacanya,kalau tidak mau dan merasa ceritaku makin membosankan silahkan tinggalkan. Aku tidak pernah memaksa siapa pun untuk terus melihat dan mengetahui tentang keluargaku,karna aku yakin kalian semua juga mempunyai masalah keluarga pribadi. Sebentar lagi ceritanya end kok, tunggu aja ya! Kutunggu votement kalian😉😉😉😉😉
Borahae💗💗💗💗💗💗💗💗

Salam cinta dari istrinya Choi Siwon😍😘😍😘

It's My Life (END)✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang