Bagian 20

20 8 0
                                    

Bulan pun berganti, dari juni menjadi juli. Setelah menunggu selama berbulan - bulan lamanya, kami pun akhirnya bisa pulang. Dari Tangerang kami diantar ke Bekasi oleh aunty Lera dan uncle Tio, juga adik Dion. Setelah sampai di Bekasi, papa dan Amanda diantar ke rumah uwa untuk meminta makan dan mengambil uang. Sedangkan aku dan mama diantar ke mall Bekasi, karna mama tidak ingin bertemu uwa. Kenapa tidak ingin bertemu uwa? Karna uwa yang mengizinkan papa sekaligus yang menjadi wali nikah papa yang kedua. Makanya mama sebal sekali dengan uwa, aku juga sama - sama sebal.
Saat sampai mall aunty Lera pun langsung bertanya.

"Mbak, yakin nih di mall? Kan lo gak megang uang?" Tanya aunty Lera kepada mama.

"Yakin..sudah sana pulang. Nanti kemaleman sampai rumahnya." Jawab mama.

"Sorry ya mbak, gue gak ada uang buat lo jajan." Ucap aunty Lera.

"Udah gak papa, gue yang seharusnya minta maaf udah ngerepotin lo." Ucap mama.

"Iya gak papa, mbak. Yaudah, gue pulang dulu ya." Ucap aunty Lera.

"Iya, hati - hati ya!" Ucap mama. Aku langsung mencium punggung tangan aunty Lera dan uncle Tio.

"Dah Dion!" Ucapku dan mama bersamaan. Aku melihat adik Dion sangat murung sekali tapi mau bagaimana lagi, aku dan mama harus pulang.

Setelah mobil aunty Lera menghilang dari pandangan, aku dan mama langsung memasuki mall. Aku sungguh tak tahan mencium dan melihat orang - orang makan di restaurant mall. Kami di mall benar - benar di uji kesabarannya dengan bau dari makanan - makanan orang.

Saat aku dan mama di mall, kami tidak mempunyai uang sepeser pun bahkan untuk membeli minum saja tidak bisa. Jam menunjukkan pukul 1 siang, papa datang ke mall menggunakan motor uwa untuk menjemput mama.

"Amanda dimana pah? Kenapa papa hanya sendirian saja?" Tanyaku kepada papa.

"Amanda ditinggal di rumah uwa, soalnya sedang tidur karna tadi habis makan." Jawab papa.

"Ayo, katanya ingin ditemani?" Tanya mama.

"Iya ayo, Sita di mall dahulu ya! Soalnya mama dan papa ingin pergi ke rumah teman papa." Ucap papa.

"Memangnya untuk apa ke rumah teman papa?" Tanyaku.

"Ingin menagih hutang, kan lumayan untuk kita makan." Jawab papa.

"Ini uang untuk makan." Ucap papa sembari memberikan uang 60 ribu kepadaku.

"Sita ingin makan dengan mama." Ucapku kepada papa.

"Makan saja dahulu, tidak usah menunggu mama." Ucap mama.

"Tapi mama dan papa tidak lama kan perginya?" Tanyaku.

"Tidak, hanya sebentar." Jawab mama meyakinkanku.

"Oh baiklah, hati - hati di jalan." Ucapku seraya mencium punggung tangan mama dan papa.

"Iya." Ucap mama dan papa serentak.

Setelah itu mama dan papa langsung pergi menuju ke rumah teman papa untuk menagih hutang. Aku pun masuk kembali ke dalam mall dan langsung membeli makan karna perutku sudah sangat lapar. Aku memakan ayam goreng tepung, dan aku mencari paket yang paling murah. Baru saja selesai makan, papa sudah telepon katanya mama menunggu di lantai dasar mall. Aku langsung bergegas menghampiri mama di lantai dasar.

"Mah, kenapa sebentar sekali?" Tanyaku saat sudah menemukan mama. Tadi sempat bingung mencari mama, karna banyaknya pengunjung mall.

"Iya, orangnya sedang tidak ada di rumah. Sita sudah makan?" Ucap mama.

"Sudah, baru saja. Makan ayam goreng tepung." Ucapku.

"Mama juga sangat lapar, ayo temani mama makan." Ucap mama sembari mengajakku ke tempat ayam goreng tepung tadi.
Setelahnya mama langsung memesan ayam goreng tepung dan menyantapnya dengan lahap karna sudah sangat lapar.
Selesai mama makan, kami langsung bergegas mencari tempat duduk sembari menunggu papa.

Kami menunggu di mall dari jam 1 siang sampai mall ingin tutup. Untung saja di mall sedang ada bazar atau festival, jadinya tutupnya masih lama. Tiba - tiba papa menelepon, menyuruh kami untuk pergi ke halte yang lumayan jauh dari mall. Kami masih mempunyai 5 ribu sisa uang tadi, jadi kami bisa naik angkot menuju halte. Setelah aku dan mama sampai di halte, kami pun memesan taksi online menggunakan telepon preman. Preman itu memang sangat takut dengan papa, dan juga preman itu yang memegang daerah halte dan sekitarnya.

Kami memesan taksi online untuk menuju ke hotel di Cikampek, karna hanya disana hotel yang murah. Akhirnya setelah menempuh perjalanan 2 jam lamanya, kami pun sampai di hotel. Setelah itu kami memesan 2 kamar untuk mama, papa dan aku, Amanda. Setelah masuk, dan mencuci kaki, kami pun langsung tertidur sampai pagi. Hotel ini sangat murah, harganya 295 ribu untuk 1 malam.

Keesokan harinya aku terbangun dari tidur karna terkejut mendengar bunyi bel, gedoran pintu yang keras dan teriakan dari luar kamar. Aku langsung bergegas membuka pintu,sebelum pintunya terlepas dari tempatnya.

"Ya allah! Dari tadi di gedor - gedor pintunya tidak dibukakan? Memangnya masih tidur?" Tanya mama dengan nada kesal. Ya, yang menggedor pintu dengan keras tadi adalah mama.

"Iya masih tidur tadi, ini baru saja bangun. Memangnya ada apa, mah?" Tanyaku balik dengan nada yang sok polos.

"Lihat, sekarang sudah jam berapa?" Tanya mama dengan nada kesalnya.

"Jam 8 pagi, kenapa?" Ucapku yang membuat mama naik pitam.

"Waktunya sarapan Sita!! Ini kan di hotel, jam makan cuma sampai jam 9 pagi. Kalau tidak cepat - cepat nanti kita malah tidak sarapan." Ucap mama dengan penuh penekanan sembari menahan emosi.

"Ya allah mah, kenapa tidak bicara dari tadi? Yasudah Sita mandi dahulu." Ucapku menutup pintu dan langsung bergegas mandi. Tak butuh waktu lama, aku sudah keluar lagi dari kamar mandi dan langsung sarapan. Setelah sarapan, kami langsung kembali lagi ke kamar.

Kami menginap di hotel sampai 6 hari, tapi hanya aku, Amanda, dan mama saja. Papa tidur di rumah uwa, karna tak sanggup membayar untuk 2 kamar. Setelah dari hotel, kami tidur di pelataran masjid karna sudah tidak ada uang lagi. Mau menyewa rumah tidak mungkin, karna sangat mahal. Kami terlihat seperti gembel dan gelandangan. Aku, mama, dan Amanda disuruh papa pergi ke mall untuk menunggu papa,dari mall buka sampai mall tutup. Papa datang ke mall hanya untuk memberikan kami makanan dari rumah uwa. Kami sangat malu dan muak, bahkan satpam mall mencurigai kita karna setiap hari datang ke mall menggunakan baju yang sama. Pakaian kami lusuh, kumal, dan mirip seperti gelandangan.

Itu terus terjadi sampai akhirnya kita menyewa di wisma khusus muslim. Dengan harga 125 ribu untuk 1 malam dengan fasilitas ac, kamar mandi dalam, kasur, tv, lemari pakaian, dan meja rias. Lumayan untuk kami tidur, dari pada kami harus tidur di pelataran masjid? Malah itu membuat kami sangat malu. Kami disini sudah 1 bulan lebih beberapa hari, sampai akhirnya ada kesalahpahaman yang membuat kami diusir.



Annyeong! Chapter ini seru tidak? Kepanjangan ya? Sorry😂😂. Maaf kalau masih banyak sekali typo bertebaran,maklum masih amatir. Kutunggu votementnya😉😉
Borahae💗💗💗💗💗💗💗

Salam cinta dari istrinya Choi Siwon😘😍😘😍

It's My Life (END)✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang