Bagian 15

32 10 0
                                    

Aku hanya bertahan 5 bulan di pesantren,aku lebih memilih kabur ke rumah. Pengecut? Iya memang aku pengecut. Mengapa kaburnya ke rumah? Karna hanya rumah satu - satunya tujuanku.

"Sita,kenapa kamu tidak kembali ke pesantren? Apa karna masalah kamu yang dituduh bekerja sama dengan teh Susan?" Tanya mama. Aku sudah menceritakan semua kejadian yang aku alami selama di pesantren,tanpa menutupi apapun.

"Pertama karna itu...kedua karna Sita tidak kuat dibully terus,mah. Sita lelah..sangat lelah." Jawabku.

"Tapi,seharusnya kamu tetap masuk Sita. Kamu harus meluruskan semua masalahnya." Ucap papa.

"Tidak..Sita tidak ingin kembali kesana! Disana adalah neraka untuk Sita." Ucapku seraya tidur. Aku sangat kesal sekali dengan papa,bukannya membela anaknya yang di bela malah pesantrennya yang dibela. Memang,aku tau papa ingin sekali anak - anaknya masuk pesantren agar pintar agamanya tapi papa tak tau kesulitan anaknya sendiri.

Aku memang sangat menginginkan berada di pesantren,tapi inginnya di Jawa atau dimana gitu yang benar - benar membahas agama. Kalau di pesantrenku bukannya agama yang diajarkan,tapi yang diajarkan itu pacaran. Pesantrenku sangat memperbolehkan pacaran apalagi kalau malam minggu, pasti dipojok - pojok pesantren banyak yang sedang asik pacaran. Aku memilih jalan kabur dari pesantren,karna kegiatan disana sungguh banyak dan menguras tenaga. Aku sangat jarang makan,susah tidur, stress,dan latihan bela diri dari sekolah. Sungguh memuakkan! 

Pesantrenku mempunyai kegiatan tambahan wajib,yaitu bela diri tarung. Sebenarnya bela diri itu sangatlah bagus,tetapi karna aku yang tidak pernah fokus karna stress jadinya aku tak suka. Fyi,aku dan keluargaku sudah tak tinggal di ruko lagi. Aku baru tau kalau semenjak aku masuk pesantren,masalah keluarga jadi bertambah banyak. Dimulai dari papa yang jarang masuk kantor,mobil pinjaman belum dibayar,kontrakan sudah habis waktunya,Amanda tidak sekolah lagi,hutang dimana - mana,dan masih banyak lagi. Mobil pinjaman? Sebenarnya keluargaku meminjam mobil untuk PT tempat papa kerja,tapi PT itu tidak ingin membayar sewaan mobil tersebut. Sekarang mobil pinjaman itu nenjadi tanggung jawab penuh keluargaku,kami pakai terus untuk tidur di mobil dan rest area tol. Kami sekeluarga terpaksa tidur di mobil karna sudah diusir dari kontrakan,soalnya kami belum membayarnya.

Amanda juga tidak bersekolah karna ikut mama dan papa tidur di mobil. Tapi sekarang kami sudah mengontrak di sebuah kosan dengan harga 1,2 juta. Di kontrakan sekarang juga sering telat bayar,hutang makan di warung nasi depan kontrakan dan banyaknya masalah lain.
Hari ini tepat 3 bulan aku kabur atau melarikan diri dari pesantren,pengurus pesantren selalu menelpon dan sms papa papa. Aku tetap pada pendirianku untuk tidak ingin kemvali ke pesantren,karna takut di bully. Cepat menyerah? Iya. Penakut? Iya,sangat. Aku sebenarnya sangat menyesal dan senang keluar dari pesantren, karna itu sangat menyiksaku.

Karna pesantren juga lah yang membuatku bisa melihat hantu atau indigo. Aku bisa berkomunikasi dengan hantu, bisa melihatnya,dan merasakannya hal - hal gaib lain. Kami sekeluarga memutuskan pergi ke rumah aunty Lera di Tangerang. Aunty Lera itu judes, omongannya pedas,dan menyebalkan bahkan dengan mamaku yang notabenenya kakaknya saja memanggilnya 'lo-gue'.

"Pah,Sita kan inginnya ke monumen nasional(monas), kenapa jadi je rumah aunty Lera sih?" Tanyaku sedikit protes. Rencana awal kami akan pergi ke monumen nasional,tapi jadinya ke rumah aunty Lera.

"Yasudah tak apa, mah telepon adikmu sana." Ucap papa.

"Iya." Ucap mama dan langsung menelepon aunty Lera.

"Assalamualaikum Ra,loe dimana?" Tanya mama. Mama menggunakan lo-gue hanya untuk aunty Lera saja,karna hanya aunty Lera yang paling songong.

"Waalaikumsalam mba,gue di jalan mau pulang. Apa kabar mba?" Ucap aunty Lera di telepon. Teleponnya di speaker.

"Alhamdulillah baik,lo sendiri gimana? Gue ada di mall square nih." Ucap mama.

"Gue baik mba,ngapain lo di square?" Tanya aunty Lera.

"Mau kerumah lo,mau minta makan. Hehehe." Ucap mama dengan nada bergurau.

"Yaalah mba bukannya bilang dari tadi,gue barusan dari square tau! Yaudah tunggu bentar ya! Gue otw kesitu lagi." Ucap aunty Lera.

"Iya,assalamualaikum." Ucap mama.

"Waalaikumsalam." Ucap aunty Lera dan sambungan telepon terputus.

15 menit kemudian...

Aunty Lera sampai dengan 2 mobil,berwarna merah dan abu - abu, langsung ada acara temu kangen antara kakak beradik.Fyi,kami sekeluarga datang ke tangerang menggunakan bus, karna mobil papa yang dari PT dibawa kabur sahabat papa sendiri.




Annyeong! Bagus gak? Bagus dong😁😁😁Maaf chapter ini sangat sedikit karna lagi dalam mode kemageran yang haqiqi😅😅😅. Chapter selanjutnya itu flashback sebelum aku keluar pesantren, biar kalian tau ada alasan apalagi aku keluar dari pesantren. Aku tunggu votement kalian ya😉😉😉
Borahae💗💗💗💗💗💗

Salam cinta dari istrinya Choi Siwon😍😘




It's My Life (END)✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang