Pengganggu

15 7 2
                                    

"Ketika dia yang mengganggu telah ada, apakah di titik itu semua kebersamaan kita harus berakhir?"
-I

Happy reading

Sorry typo bertebaran

Air mata Icha terjun dengan bebas dipipinya, ia menunduk, "stop Cha! Jangan nangis cuman gara-gara hal sepele"
Icha bergumam untuk menyemangati dirinya.

Sedikit cerita part sebelumnya☝🏻

————————
AUTHOR POV

   Setelah itu, Icha kembali jalan ke kelasnya. Sampai dikelasnya, ia melihat Raihan yang baru saja menaruh tas ditempat duduknya bersama Icha, begitu juga dengan Icha.

   Mereka berdua duduk berdiaman tanpa memulai pembicaraan, tiba" Via dan Asya datang.

   "Cha, mau ngantin dulu ga?" Tanya Via. "Enggak ah, udah mau masuk. Lo berdua aja sana, makan mulu kerjaannya" jawab Icha. "Yang penting kenyang, iya ga Sya?" Tanya Via meminta persetujuan dengan Asya. Sedangkan Asya hanya mampu mengangguk. Setelah itu mereka meninggalkan bangku Icha dan Raihan.

Hening

Hening

Hening

   Raihan tak tahan dengan suasana seperti ini, ia mencoba untuk memulai pembicaraan, "Cha maaf ya tadi gak bisa jemput lo" ujar Raihan. Icha menoleh sekilas lalu mengangguk, "iya gue tau lo malah jemput Kayla kan" jawab Icha sarkas, niat sebenarnya ingin membuat Raihan sadar namun jawaban Raihan diluar ekspetasi Icha. Raihan malah bersikap santai seolah tidak melakukan apapun

   "Heheh lo tau aja deh, lagi pdkt ini. Bantuin ya" ujar Raihan. Icha tersenyum kecut, nyatanya selama ini perasaan Raihan bukan untuknya, perhatian Raihan selama ini hanya buaian sebatas sahabat, tidak lebih. Raihan lebih memilih perempuan yang baru dikenalnya dari pada dirinya.

"Selama ini gue terjebak, bener-bener terjebak. Gue benci dengan moment ini, moment dimana orang yang gue sukai lebih milih orang lain" gumam Icha dalam hati.

   "Iya gue bantu" jawab Icha membuat Raihan tersenyum senang, "bantu doa aja ya" sambung Icha yang membuat senyum Raihan perlahan memudar. "Jangan doa doang dong, bantu pake tindakan" ucap Raihan. "Hmmm" Icha hanya mampu berdehem.

   Obrolan itupun selesai, namun detik berikutnya, orang yang Membuat Icha dan Raihan sedikit berjauhan datang—Kayla, orang itu.

   "Pagi Han, pagi Cha" sapa Kayla dengan senyum sumringah. "Pagi" jawab Raihan tak kalah semangat, sedangkan Icha hanya bergumam malas bahkan sangat malas, "hmm"

   "Kok muka lo kaya bete gitu sih Cha gue dateng" ucap Kayla sedikit kecewa, Saat Icha ingin menjawab Raihan lebih dulu menjawabnya, "gak tau tuh dia, lagi pms kali" jawab Raihan. "Apaan sih lo gak jelas banget" ujar Icha.

Tiba-tiba, tringgggg

   Bell masuk berbunyi, sialnya kali ini adalah pelajaran Pak Ariyanto. Icha berharap Pak Ariyanto tidak masuk. Saat sedang bergumam dalam hati, suara derap langkah kaki membuat ia menghela nafas lesu. Pak Ariyanto datang,

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang