Egois

20 7 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorry typo bertebaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorry typo bertebaran
.
.
.
AUTHOR POV

Icha beserta teman-temannya sudah kembali ke kelas, sejak tadi pagi. Ia belum sama sekali berbicara dengan Alex semenjak Alex mengungkapkan perasaannya.

Sampai di kelas, Icha dapat melihat Alex yang duduk dibangku mereka dengan memainkan ponselnya. Langsung saja, Icha mendudukan dirinya disamping Alex,

"Ehmm, Ha-hai Lex" ujar Icha memulai pembicaraan, tiba-tiba Tubuh Alex menegang. Ia berusaha mengontrol detak janjungnya yang berpacu dua kali lipat.

"Ha-hai" jawab Alex berusaha untuk tidak gugup,

Sesaat kemudian, Alex memasukkan ponselnya ke saku celananya.

Pak Ariyanto masuk ke kelas dengan setumpuk kertas yang dibawanya, entah itu kertas ulangan ataupun tugas untuk mereka kerjakan. Yang pasti, mereka mengharapkan untuk tidak ulangan mendadak.

Pak Ariyanto meletakkan setumpuk kertas yang dibawanya dimejanya, matanya memicing, melihat seluruh anak muridnya. Apakah ada yang tidak masuk.

"Semuanya hadir Pak" ujar sang ketua kelas—Fauzan.

"Baik, bapak memberikan tugas kelompok. Satu kelompok 4 orang, dan bapak sudah menentukan kelompoknya, jadi jangan ada yang protes" ujar Pak Ariyanto tegas

"Tugas nya kalian akan berdiskusi tentang jawaban dari pertanyaan yang bapak tulis di kertas." Sambung Pak Ariyanto

"Kelompok pertama, Dea, Fahira, Jefri, Lanang,

Kelompok kedua, Dwi, Fella, Wildan, Firman,

Kelompok ketiga, Raihan, Icha, Alex, Kayla,

Kelompok empat, Via, Asya, Ali, Dekha,

Kelompok lima, Fauzan, Aulia, Amanda, Fauzi,.... dan seterusnya" ujar Pak Ariyanto,

"Bergabung dengan kelompoknya masing-masing" sambung Pak Ariyanto,

Semuanya bergabung dengan kelompok masing-masing, dikelompok Icha, suasana hening melanda. Pak Ariyanto masih sibuk dengan membagikan kertas kertasnya.

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang