Goyah

21 5 2
                                    

"Saat kegelisahan menghampiri disanalah terdapat semangat yang kau berikan. Entah rasa apa yang ku alami"
-I

Sorry typo bertebaran

Happy reading

————————————

AUTHOR POV

   Sore itu, setelah Icha dan Raihan menghadapi masalah yang disebabkan oleh Kayla.

   Icha pulang sendiri, padahal tadi teman-temannya sudah mengajaknya pulang namun Icha menolak dengan alasan ingin sendiri.

   Icha sedang duduk sendiri di halte jauh dengan sekolah, mungkin mendekati rumahnya nya, padahal jam sudah menunjukan pukul 6.30. Ia menatap kosong kedepan, pandangan mata nya benar-benar sendu, tak ada cahaya kehidupan.

   Batin nya terlalu sakit untuk dijelaskan, mengapa rasanya sesakit ini? Icha bingung apakah ia harus menyerah atau tetap memperjuangkan Dia? Tiba-tiba lamunan nya buyar karena suara klakson motor,

Tinn tinn

   Icha mendongakkan kepalanya menghadap ke si pengguna roda dua itu. Ia mengernyitkan dahinya merasa bingung, tak berselang lama kebingungannya memudar kala orang tersebut membuka helm nya. Orang tersebut--Alex.

   "Cha lo ngapain disini? Ayo pulang" ujar Alex, ia mendudukan dirinya disamping Icha.

   "Nanti dulu, gue males pulang" jawab Icha seadanya. Bahkan ia sngat malas menjawab pertanyaan dari Alex yang nanti ujung-ujung nya mengarah kepada Raihan.

   "Raihan lagi?" tuh kan, dugaan Icha benar. Baru saja Icha bermonolog dalam hati, eh Alex langsung mengungkapkannya.

   "Cha lo bisa curhat ke gue, kalau lo ada masalah gue siap kok bantuin lo. Asal lo tau cha gue sedih ngeliat lo kaya gini" tiba-tiba suara Alex mengecil di akhir, membuat Icha mengadakan arah pandang nya kepada Alex

   "Asal lo tau apa?" Tanya Icha penasaran. Alex menggelengkan kepalanya, mungkin ini belum saat nya untuk mengungkapkan yang sebenarnya terjadi.

   Icha hanya menggedikan bahunya acuh, tak memedulikan ucapan yang Alex katakan.

   "Lex gue boleh cerita sama lo?" tanya Icha hati-hati, mungkin ada benarnya juga untuk cerita kepada Alex. Semoga Alex bisa dipercaya.

   "Boleh dong, kapan pun lo butuh gue, gue siap kok jadi tameng di hidup lo" jawab Alex yang menurut Icha terlalu ngawur, "apaan si lo, kok jadi gak jelas" ucap Icha sambil terkekeh. Alex pun ikut menyunggingkan senyumnya.

   Setidaknya melihat orang yang ia cintai tertawa sudah cukup, jangan lupakan fakta bahwa sampai saat ini Alex masih mencintai Icha.

   Sebenarnya Alex tahu semua nya, tahu dengan perasaan Icha kepada Raihan.

   "Tapi kita disini aja ya, gue males pindah tempat untuk bicara" ucap Icha, Alex hanya mampu mengiyakan omongan Icha.

   Sedetik kemudian, tatapan Icha menjadi sendu seperti semula, ia menghela nafas nya berat.

   "Lex apa iya gue harus tetap berjuang buat dia?" tanya Icha. Alex tahu arah jalan bicara Icha kemana, ia berniat untuk membuat Icha melupakan segalanya termasuk Raihan. Jahat memang, namun ia hanya ingin memiliki Icha bahkan selalu bersama Icha. Mungkin Alex bisa dikatakan terobsesi pada Icha namun ia sungguh mencintai Icha, hanya menunggu waktunya, Ia berjanji akan membawa Icha untuk pergi bersamanya.

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang