(Yuju Pov)
"Terimakasih untuk jalan-jalannya eonni" Ucapku di dalam pesan percakapan ku dengan moonbyul eonni.
"Kau tidak perlu berterimakasih. Itu sudah menjadi tugasku untuk membahagiakanmu"
Blush. Bagus. Pipi ku memerah sekarang.
"Baiklah. Ini sudah malam. Kau harus tidur. besok kau sekolahkan?"
"Iya eonni"
"Eumm baiklah selamat tidur manis. Semoga mimpi indah"
Jantungku. Jantung berdetak tidak normal. Bahkan pipiku semakin memerah. Bagaimana aku bisa tidur jika dia berperilaku semanis itu padaku. Dasar! Moonbyul eonni memang paling bisa membuatku gila.
Aku membaringkan tubuhku di atas kasur dan mengingat kejadian di taman bermain tadi. Begitu banyak kebahagiaan yang aku rasakan. Tatapan ku beralih pada boneka beruang berwarna merah muda yang moonbyul eonni dapatkan dari permainan menembak tadi. Aku ingat perjuangan yang ia lakukan untuk mendapatkan boneka ini. Matanya benar-benar fokus saat menembak sasaran, bahkan keringatnya juga ikut bercucuran. Setelah ku fikir lagi inikah kesempatanku untuk menjadi pengisi hati di hatinya moonbyul eonni? Aku harap begitu.
Saat aku asik termenung tanpa ku sadari Eunha menatapku. Tatapannya sulit ku artikan.
"Eunha.. Ada apa?" Dia diam.
"Ada masalah yang mengganggu fikiranmu?" Tatapan nya semakin membuatku bingung.
"Boleh aku berbaring di pelukanmu?" Aku tersenyum dan membentangkan tangan tandaku menerima permintaannya.
Tanpa berfikir panjang dia langsung berbaring. Aku membalas nya dengan pelukan yang sangat erat. Melihat tatapannya tadi aku menjadi tidak tega. Apa lagi saat aku mengingat kejadian di rumah sakit tadi. Aku rasa dia membutuhkan sebuah pelukan.
"Apa kau masih mengingat yang terjadi di rumah sakit tadi?" Tanyaku membuka pembicaraan.
Bukannya menjawab dia malah menyembunyikan wajahnya di leherku. Nafasnya yang menderu begitu terasa di leherku. Jantungku yang tadi sudah normal kembali menggila.
Aku meremas seprai kasurku saat tangan Eunha mengelus lembut leherku. Ada apa dengannya?
"Eunha kau kenap–" Ucapan ku terpotong saat aku merasakan sensasi yang luar biasa dari diriku.
Eunha mulai mengecup leherku secara perlahan namun menggairahkan. Remasan ku pada seprai kasur ku semakin kencang. Bahkan Eunha terus mengecup ku dari leher hingga telingaku secara perlahan. Nafasnya yang menderu semakin menggebu-gebu terasa di telinga ku. Ia kembali mengecup telingaku lalu kembali lagi ke leherku.
"Mmpph" Desahku terlepas saat ia menggigit leherku.
Posisi Eunha kini sudah ada di atasku. dia mulai mengecup mataku, lalu ke hidungku lalu berhenti. Ia hanya berdiam tak melakukan apapun. Aku tidak tau apa yang terjadi padanya sekarang karna aku memejam mataku karna menahan sensasi yang Eunha berikan.
"Maaf" Tiba-tiba kata itu terucap dari mulutnya.
Aku berusaha membuka mataku dan Ia langsung berpindah posisi menjadi duduk dan membelakangiku.
"Maaf, aku benar-benar minta maaf" Ucap nya sekali lagi kemudian menghilangkan.
Aku tidak bisa berkata apa apa. Hatiku bertengkar dengan fikiranku, saling memberi pendapat yang berbeda-beda.
****
Aku duduk termenung di kantin sekolah sambil memikirkan kejadian tadi malam. sebenarnya apa yang padanya? Dia kenapa? Apa karna kejadian di rumah sakit semalam siang? Sungguh aku benar-benar bingung.Aku langsung bangkit dari duduk ku dan berjalan menuju kamar mandi. Saat sampai di kamar mandi aku menatap wajahku yang terlihat kacau. Kejadian semalam memang benar-benar mengganggu fikiranku.
Saat fikiranku yang tengah berfikir keras, tiba-tiba mataku berpaling ke arah tanda merah yang ada di leherku. Ku buka sedikit kerah baju sekolahku agar tanda merah itu semakin terlihat. Aku mengelus tanda merah itu perlahan, dan fikiranku bertambah kacau.
Aku menghidupkan keran air dan langsung mencuci wajahku agar fikiranku lebih tenang. Kemudian kembali menatap pantulan diriku di cermin.
"Ayolah Yuju kau harus berfikir keras. Eunha sebenarnya kenapa? Ayolah Yuju!!" Dengan bodohnya aku memukul kepalaku sendiri agar aku bisa tau apa yang sebenarnya terjadi.
Aku terus memukul kepalaku agar aku bisa tau sebab dan ada yang terjadi dengan Eunha. Namun kegiatanku terhenti saat aku mendengar langkah kaki masuk ke dalam kamar mandi.
"Rupanya kau di sini sayangku" Aku tertegun saat mendengar suara itu. Aku kenal pemilik suara itu. Orang yang selalu aku hindari tapi terus saja muncul dan menggangguku. Siapa lagi kalau bukan Seulgi and the geng.
Aku menoleh kebelakang dan mendapatkan mereka sudah ada di belakang ku. Menghalangi jalanku supaya aku tidak bisa kemana-mana. Aku benar-benar terpojok sekarang. Tamatlah riwayatku.
"Kau tidak bisa kemana-mana lagi sayang. Kau sudah terpojok" Ucap seulgi dengan tatap yang siap menerkam ku kapan saja. Bahkan langkahnya semakin mendekat denganku.
"Kau ingin aku melakukannya dengan cara kasar atau lembut?" Tanya nya mengintimidasi.
Aku berfikir keras bagaimana aku bisa lolos dari mereka. Aku melirik kesana-kemari mencari celah untuk kabur. dan sampai dimana aku melihat celah antara Irene dan Umji. Tanpa berfikir panjang aku langsung berlari ke arah celah itu untuk kabur. Namun sialnya itu tidak berhasil. Irene berhasil menangkapku dan mendorong ku kebelakang hingga tubuhku tertahan ke tembok. hingga jarakku dengan seulgi tidak ada batas lagi.
"Bisa kalian keluar? Aku tidak ingin aksi kami berdua di lihat oleh kalian" Mereka bertiga keluar setelah mendengarkan ucapan Seulgi.
kini hanya ada aku dan seulgi, membuatku semakin tidak nyaman di buatnya. Ia menatapku penuh gairah dan aku menatap ke bawah karna tidak ingin memancing gairahnya semakin menjadi-jadi.
"Jujur, sebenarnya aku tidak ingin menyakitimu. Tapi kau selalu saja membuatku kesal. Maka dari itu emosiku selalu memuncak. Dan asal kau tau, aku menyukaimu. Aku senang jika kau menolak SinB. Aku senang. Dari pada kau bersamanya lebih baik kau bersamaku. Aku janji aku tidak akan menyakitimu lagi. Aku janji. Kau mau kan menjadi milikku seutuhnya?"
Aku ingin muntah saat mendengar ucapannya. Manusia tidak berperasaan sepertinya ingin bersamaku? Aku tidak sudi! Kata-katanya memang terdengar manis. Tapi itu hanya untuk orang yang belum mengenal seulgi itu seperti apa. Dia gadis tergila yang pernah aku temui. Jika ia ingin sesuatu ia pasti akan berusaha untuk mendapatkan itu. mungkin itu terdengar baik. Tapi cara dia mendapatkan yang dia inginkan yang membuatku bergidik ngeri. Dia bagaikan psikopat yang hobi menyakiti orang yang ia targetkan. Salah satunya aku. Aku adalah salah satu targetnya. Aku ralat. Target terfavorit nya.
Saat mendengar ia berkata bahwa ia menyukaiku, aku tidak sepenuhnya percaya. Karna orang seperti seulgi hanya mencari kepuasan atas sesuatu. Bukan pure karna suka atau cinta. Hanya kenikmatan semata. Setelah dia puas, dia pasti akan segera membuang target nya. Bahkan mencampakkannya. Itulah cara kerjanya. Aku bisa tau itu karna hampir semua targetnya adalah teman dekatku. Dan yang membuatku tambah kesal adalah setiap perbuatannya pasti tidak pernah terbongkar. Seolah-olah dia tidak melakukan apapun padahal dialah sang udang di balik batu.
"Kenapa kau hanya diam? Aku bertanya padamu Yuju!! Kau mau jadi milikku atau tidak? Jika tidak, aku akan memaksamu supaya kau mau"
Mataku mulai meneteskan airmata.
"Ya~ jangan menangis" Ucapnya mengelus pipiku.Air mataku tumpah sejadi-jadinya. Aku benar-benar tidak tau harus bagaimana lagi. Bahkan aku tidak tau dimana Eunha. Aku mohon. Aku mohon padamu Eunha. Aku butuh kau. Aku benar-benar butuh bantuanmu. EUNHA TOLONG AKU!!!
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Spirits Inside Me (EunhaxYuju) [Complete]
FanfictionSeorang gadis yang bernama Choi Yuju Yang harus bersama dengan roh cantik bernama Jung Eunha yang sesuka hatinya memasuki tubuhnya. Hanya satu cara agar mereka tidak bersama lagi, Eunha harus bisa membuat Yuju mendapatkan kebahagian dari Cinta sejat...