Part 11

349 44 2
                                    

(Author pov)

Eunha yang sedaritadi hanya diam menatap kosong kearah tubuh nya yang terbaring koma sambil berusaha menyentuh dan berharap agar ia segera kembali. Ia tidak ingin berlama-lama berada di samping Yuju. Ia tidak ingin perasaan ini semakin besar. Rasa ingin memiliki seutuhnya. Ia harus membuang jauh jauh rasa itu. Karna Yuju hanya milik Wanita itu. Bukan dirinya. Ia tidak pantas untuk Yuju, benar-benar tidak pantas.

Saat ia tengah melamun, tanpa ia sadari kakaknya yaitu Yerin datang kembali untuk mengunjungi Eunha lagi. Ia duduk di seberangnya dan masih dengan tatapan putus asa. Mengelus puncak kepala sangat adik dan berharap sangat adik segera sadar dari koma. Entah sudah berapa lama ia berpisah dari tubuhnya. Eunha tidak tau.

"Kapan kau akan sadar? Eonni benar-benar merindukanmu. Eonni benar-benar tidak bisa hidup seperti ini. Hidup dengan rasa bersalah karna tidak bisa membahagiakanmu. Kapan Eunha? kapan?"

Melihat tatapan yerin membuatnya semakin terpukul. Hati seperti sedang tercabik-cabik.

"Kenapa ini semua terjadi padaku? Apa ini karna Penebus dosa atas yang aku perbuat selama ini? Begitu banyak kah dosa yang aku lakukan? Jika iya aku mohon maafkan aku Tuhan. Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak bisa lagi melihat Yerin eonni seperti ini! Aku benar-benar tidak bisa!"

Zup!

Tiba-tiba Eunha terdiam. Ia merasakan sesuatu yang aneh. Seketika fikirannya beralih ke Yuju. Gadis yang berusaha ia sentuh semalam.

'Ada apa ini?' batin Eunha.

Tanpa berfikir panjang ia langsung segera menghilang. Dan saat sampai di tujuan ia melihat ke sekeliling dan mendapati Yuju ingin di lecehkan oleh Seulgi. Gadis yang Yuju takuti dan berusaha di hindari. Tangan nya mulai menyentuh yang tidak seharusnya dia sentuh. Hati Eunha panas. Ia tidak Terima jika Yuju di perlakuan seperti itu. Ia benar-benar tidak Terima. Dengan cepat Eunha berlari ke arah Yuju dan...

"Kau kenapa?" Tanya seulgi saat melihat Yuju tiba-tiba menundukkan kepalanya.

Seulgi berusaha melihat wajah Yuju, dan tiba-tiba Yuju mendongakkan kepalanya.

"Kau sudah sadar, kalau sudah ayo kita lanjutkan lagi kegiatan kita tadi"

Saat seulgi ingin mencoba mencium Yuju tangan Yuju dengan cepat mencekik seulgi dan membalikkan keadaan. Sekarang seulgi lah yang berada di depan tembok. Lehernya terasa sangat tercekik. Dan ia juga tidak bisa bernafas.

"Tidak bisa bernafas kan?" Ucap Yuju kemudian melepaskan cekikan nya.

Seulgi terbatuk batuk setelah cekikan nya di lepaskan. Ia menatap Yuju penuh ketakutan. Dan Yuju berjongkok untuk menatap wajah Seulgi yang ketakutan.

"Ck! Kenapa bisa ada gadis seperti mu di dunia ini?" Ucap Yuju kemudian berusaha memukul Seulgi tapi itu hanya gertakan.

"Beraninya kau berperilaku seperti itu padaku! Mau ku patahkan kaki mu ha!?!"

"Tidak tidak tidak tidak tidak, aku mohon jangan Yuju, aku mohon" Mohon seulgi.

"Baiklah. Ini peringatan terakhir untukmu. Jika kau masih mengganggu ku lagi, bahkan bukan hanya kakimu yang aku patahkan tapi teman-temanmu juga. Kau mengerti?" Seulgi mengangguk.

"Bagus anak pintar. Aku pergi dulu ya. Terimakasih atas waktunya. Byee" Yuju segera melangkah pergi dari kamar mandi.

Saat pintu di buka betapa terkejutnya teman teman Seulgi saat melihat yang keluar Yuju bukannya malah seulgi.

"Apa yang kalian lihat!?" Bentak Yuju.

Mereka bertiga tersentak kaget dan Yuju yang tidak memperdulikan itu segera berjalan meninggalkan mereka bertiga.

Saat sampai di rooftop sekolah, Eunha memastikan bahwa orang yang berada di sini dan segera keluar dari tubuh Yuju. Setelah berhasil keluar Yuju terduduk lemas di tanah. Melihat itu Eunha langsung mendekati Yuju.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Eunha khawatir.

Nafasnya terengah-engah. Keringatnya tiba-tiba bercucuran. Energinya terasa terkuras begitu banyak.

"Maafkan aku Yuju. Aku benar-benar minta maaf karna aku meninggalkanmu. Seharusnya aku tidak meninggalkanmu sendiri. Betapa bodohnya aku" Eunha merutuki dirinya sendiri.

Perlahan Yuju menatap wajah Eunha. Yuju bertanya-tanya apakah benar ini gadis yang membuatnya khawatir dari semalam? Menyentuhnya seenaknya lalu pergi tanpa pertanggungjawaban. Inikah gadis yang membuatnya berfikir keras sedaritadi? Benarkah ini dia?

"Yuju?"

Yuju langsung memeluk Eunha dan tangisannya pecah. Ia menangis sejadi-jadinya. Ia ingin meluapkan kekesalannya dengan menangis.

"Aku benci kau Eunha, aku benci kau! Teganya kau lakukan ini padaku! Tega!" Eunha terdiam. Dia tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Kau kemana saja? Kenapa kau pergi meninggalkanku sendiri? Bisa-bisanya kau pergi tanpa bertanggungjawab terlebih dahulu. Kau jahat!"

Eunha membalas pelukan Yuju tak kalah erat.

"Bencilah aku sesuka hatimu. Aku berhak mendapatkan itu. Bahkan kata maaf tidak akan cukup untuk menghapus semua perbuatanku ini padamu"

"Tapi kau harus tau aku pergi karna aku punya alasan" Lanjut Eunha.

Yuju melepaskan pelukannya dan menatap tajam ke Eunha.
"Apa!? Apa alasan yang mengharuskanmu meninggalkan ku sendiri?" Ucapan Yuju semakin kesal.

"Kau tidak perlu tau.. Hanya aku dan Tuhan saja yang tau. Ya?" Eunha mencoba menghapus air mata Yuju Lalu mengusap pipi Yuju perlahan.

Sekali lagi Yuju menunduk. Ia menghelakan nafasnya dan menerima keputusan Eunha karna Ia juga tidak bisa memaksa.

Ia menatap Eunha kembali kemudian bangkit dari duduknya di bantu Eunha. Kakinya masih terasa sedikit lemas. Tapi ia mencoba untuk kuat.

"Ayo kita cari tempat duduk yang lebih baik" Eunha membantu Yuju dengan menompang satu tangan Yuju di bahunya dan membawa Yuju ke taman. Agar Yuju bisa berbaring di sana. Awalnya Eunha ingin membawanya ke UKS tapi Yuju menolak dan malah minta di bawa ke Taman.

Setelah sampai di sana Yuju membaringkan Tubuhnya dengan berbantalkan paha Eunha dan memejamkan matanya. Yuju merasa sedikit lebih baik setelah berbaring. Eunha yang menatapnya dari atas masih terlihat khawatir. Karna nafas Yuju masih terengah-engah. Sebegitu besarkah tenaga yang terkuras setelah Eunha masuk di tubuh Yuju? Dari yang terlihat sekarang sepertinya begitu.

Yuju meraba-raba perlahan mencari sesuatu untuk di pegang.

"Apa yang kau cari?" Tanya Eunha.

"Tanganmu. Aku butuh tanganmu" Tanpa berfikir Eunha langsung memberikan Tangannya dan Yuju menggenggamnya sangat erat.

Eunha tersenyum melihat tingkah Yuju.

"Bilang saja kalau tangan mu ingin di pegang" Goda Eunha lalu terkikik.

"Kalau memang itu yang ku inginkan kenapa?"

"Tidak ada"

"Jika kau merasa senang aku tidak masalah dengan itu" Lanjut Eunha.

Kini sunyi. Tidak ada satupun dari mereka yang mengeluarkan suara. Hanya saling menggenggam tangan tanpa ingin melepaskan genggaman itu.

Dan dari kejauhan tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedang memerhatikan mereka. Tidak! Lebih tepatnya Yuju. Yang terlihat berbicara sendiri sejak awal dia mengikutinya.

"Yuju bicara dengan siapa?"

TBC

Up sekali dua Part Ya~ sebagai permintaan maafku karna ga nepatin janji kemarin. Peace ✌🏼😁

Vote and comment jangan lupa yaaaa
   ⬇

Spirits Inside Me (EunhaxYuju) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang