Suami Selingkuh, Ya Main Cantik (Open PO)

8

Suami selingkuh, ya main cantik

#Istri_Jahil 8

(Yang tidak suka mohon dilewati)

Sepulang dari restoran, tubuhku terasa lelah sekali. Mungkin karena jarak yang lumayan jauh membuat tubuhku sedikit kewalahan, untungnya anak ku sudah tertidur di kamarnya sejak tadi perjalanan pulang.

"Dek," panggil Mas Raka.

"Apa?"

"Masakin air panas buat Mas dong," pinta Mas Raka.

"Di kamar mandi kan udah ada air panas! Ngapain perlu di masakin lagi?!" tanyaku emosi, di dalam keadaan lelah seperti ini Mas Raka masih sempat-sempatnya menyuruh.

"Yang di kamar mandi kurang panas dek,"

Aku mendengus, "Bawa aja kompor ke dalem kamar mandi! Sekalian masak di kamar mandi sono!"

"Dek, jangan marah-marah kayak gitu dong, nanti cepet tua loh," kata Mas Raka yang mencoba mencairkan suasana.

"Gak peduli, banyak skincare buat awet muda!" ketusku.

"Jangan gitu ah, nanti kalo kamu cepet tua Mas berpaling sama orang yang lebih semlohay gimana?"

Buaya buntung!

Yang namanya buaya mau istrinya cakep apa nggak juga tetap buaya! Pake alasan fisik segala.

Sana cari yang semlohay!

Yang semlohay belum tentu bisa bisnis Bakso semlohay!

"Bodoamat," kata ku kesal sambil beranjak pergi meninggalkan Mas Raka.

Entah kenapa akhir-akhir ini aku menjadi sangat kesal melihat Mas Raka, sepertinya itu semua karena sundel bolong.

***

Belajarlah untuk mengkoreksi diri sendiri terlebih dahulu untuk sadar kekurangan diri sendiri, karena untuk mengkoreksi hidup orang lain kita tidak perlu belajar sama sekali.

Aku teringat dengan sundel tadi siang, kenapa itu manusia satu tidak merasa tersindir bahkan tersinggung? Lebih parahnya dia berani menghina pelakor lain tanpa intropeksi.

Kadang tanganku gatal ingin menampar dan menjambak dirinya tapi ...

Masa iya orang percaya kalo wanita secantik dan seimut aku melakukan hal seperti itu.

Lagipula aku tidak ingin menyentuh dirinya dengan tanganku.

I am sorry!

Tidak sudi bersentuhan dengan orang yang rela menghancurkan keluarga orang lain demi kepentingan nya sendiri.

Sarah, nama yang terlalu cantik untuk wanita sundel bolong seperti dia, sepantasnya nama dia itu painah atau paijem. Nama bagus namun sifat bikin geleng-geleng kepala.

"Mama,"

Hadeuh, apa lagi ini?

"Iya sayang, kenapa?"

"Kimi pengen es klim," (Kimi pengen ice cream) pinta Kimi.

"Ambil di kulkas sana," Kimi menggeleng.

"Enggak mau Ma, yang dikulkas udah abis sama Kimi."

Aku memutar bola mata malas. Terkadang aku malas menyimpan ice cream di kulkas ya karena ini, tuyul ku yang menghabiskannya.

"Hmm, yaudah." kataku menyetujui permintaan putri kecilku yang meminta ice cream.

.

Sore ini, jalanan komplek terlihat ramai apalagi di lapangan badmintonnya. Ibu-ibu ada dimana-mana.