12

11.4K 710 87
                                    

Suami selingkuh, ya main cantik.
Bagian dua belas.

***

Tadi sore aku sempat di kirimkan sebuah video beserta foto kedekatan Mas Raka dengan Sundel bolong di sebuah kafe romantis, rasanya tadi aku ingin kesana dan melabrak mereka habis-habisan. Namun, aku tahu bahwa itu bukan waktu yang tepat. Aku sudah mempersiapkan semuanya.

Malam ini aku hanya diam dan cuek pada Mas Raka seakan rasa dongkol masih menyelimuti ku, walau aku sudah tidak mencintai Mas Raka dan ingin menggugat cerainya, tetapi aku masih istrinya, aku memiliki perasaan yang mudah tergores oleh apapun.

"Dek,"

Aku menoleh ke samping, Mas Raka tersenyum menatapku.

"Iya?"

"Dek," ucap Mas Raka sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Apaan?"

"Itu loh dek, yuk!" Mas Raka masih mengedipkan matanya.

Aku mengernyitkan dahi tak paham dengan tingkah Mas Raka.

"Apaan sih, gajelas banget!" ketusku.

"Gini nih," Mas Raka menempelkan ujung jari telunjuk kanannya dengan ujung jari telunjuk kirinya.

"Aku bukan tunarungu, jadi gak ngerti bahasa isyarat!"

Mas Raka menghela nafas, "Itu loh dek, mantap-mantap."

Aku diam, sebenarnya aku tahu apa keinginan Mas Raka, sebagai seorang istri memang seharusnya melayani suaminya tapi aku takut dia sudah berhubungan dengan Sarah jadi lebih baik aku menolak, aku jijik jika memang bekas Sarah.

"Maaf, untuk hari ini dan seminggu ke depan kamu aku blokir, aku lagi haid." jawabku berbohong. Padahal aku sama sekali tidak haid hari ini namun itu adalah cara ampuh untuk menolaknya.

"Yahh," wajah Mas Raka terlihat lesu.

Tak tega rasanya tetapi tetap aku harus tega! Dia saja berani serong ya harus berani kehilangan dong.

"Yaudah Mas mau ke kamar dulu, mau tidur," kata Mas Raka terlihat sangat lemas.

Aku tersenyum lalu segera memeluknya dari belakang, "Maaf," ucapku.

Mas Raka menggengam tanganku yang melingkar di pinggangnya, kepalanya menoleh ke kepalaku yang aku sandarkan dibahu kirinya.

Cup

Aku mencium pipi kirinya dengan mesra, tak bisa aku pungkiri bahwa aku rindu suasana hangat bersama Mas Raka yang telah hilang.

"Lagi kenapa kamu?" tanya Mas Raka seolah merasa aneh dengan tingkahku. Padahal dulu kami sering melakukannya sebagai tanda cinta tetapi sekarang ia malah lupa.

"Gak papa, yaudah sana Mas, tidur." kata ku sambil melepaskan pelukanku pada Mas Raka.

"Iya, kamu jangan tidur malem-malem ya," balas Mas Raka yang langsung melenggang pergi begitu saja.

Itu seperti bukan Mas Raka ku yang dulu.

Dulu, biasanya ia selalu mencium kening ku sebelum tidur dan bangun tidur, tetapi sekarang semuanya tidak terjadi seakan tingkah keromantisan nya lenyap begitu saja.

Itu semua gara-gara Sarah! Dia yang telah menghancurkan rumah tangga ku yang semula baik-baik saja.

Memang benar kata orang, ketika kita sedang berada diatas pasti ada saja kutil yang nempel.

Aku berjalan ke kamar Kimi untuk mengecek putriku apa sudah tidur atau belum. Aku membuka pintunya pelan-pelan dan ternyata Kimi belum tidur, dia masih duduk diujung kasurnya lalu melirik ku sambil tersenyum.

Suami Selingkuh, Ya Main Cantik (Open PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang