Suami selingkuh, ya main cantik.
Bagian tiga_
"Selamat pagi." sapaku pada ibu-ibu komplek yang sedang memilah-milah sayuran segar Mang jono."Pagi, Mbak Lila." balas mba Mira salah satu tetangga ku.
"Pagi juga Mbak Lila." balas Ibu-ibu yang lain, aku tersenyum pada mereka.
"Mang, sayur asem ada?" tanyaku pada Mang Jono.
"Atuh aya neng, sabaraha?" tanya Mang Jono yang kebetulan orang Sunda.
"Satu aja Mang, gausah banyak-banyak entar dikira mau syukuran." jawabku terkekeh padanya.
"Ieu neng." Mang Jono memberikan satu plastik berukuran sedang berisi satu paket sayur-sayuran untuk sayur asem.
"Cie Mbak Lila suka yang asem-asem nih." goda Mbak Mira padaku.
"Daripada suka suami orang, Bu." jawabku asal.
"Mbak Lila bisa aja." balas Mbak Mira tertawa.
"Pagi ibu-ibu."
Wah, itu suara si sundel bolong!
Aku menoleh kebelakang, benar saja itu dia berjalan sambil tersenyum pada kami.
Sebentar,
Lah? Itu ngapa jalannya kayak rapet gitu? Kadang-kadang menggeliat lagi.
Ups, aku baru ingat. Pasti efek obat gatal itu sudah bereaksi padanya. Pantas saja ia berjalan sangat rapet dan kadang menggeliat. Wishh, ternyata dugaanku benar!
"Loh Mbak Sarah kenapa jalannya begitu?" tanya Mbak Mira membuatku ingin tertawa terpingkal-pingkal.
"Oh ini Mbak, kaki saya lagi sakit." jawab Sarah tersenyum.
Pintar sekali dia berbohong! Kenapa tidak bilang saja sih, kalau Miss terlarang nya kegatelan. Eh, Jangan-jangan! entar minta di garukin lagi.
"Cepet sembuh, ya Mbak," ucapku pura-pura simpati padahal bersorak gembira. Tak bisa ku bayangkan bagaimana gatalnya. Huh, mantap!
"Terimakasih, Mbak Lila." ucap Sarah tersenyum padaku.
"Iya,"
"Mang saya beli sayur bayam, tempe dan ikan mas sekilo ya," pesan Sarah sambil berdiri menggeliat, aku terus menerus menahan tawa.
Kasihan ya dirimu Mbak, tapi ini belum seberapa! Lihat saja.
"Mana Mang pesanan saya!" ujar Sarah terlihat buru-buru sambil meremas bajunya sendiri, aku tahu dia sangat kegatelan.
"Ini Mbak, jadi tiga puluh delapan ribu," Mang Jono memberikan belanjaannya.
"Ini Mang, sisanya ambil saja!" Sarah memberikan uangnya lalu mengambil belanjaannya kemudian berlari pergi.
Aku ingin tertawa!
"Itu Mbak Sarah kenapa? Bukannya dia bilang sakit kakinya, ya?" tanya Mbak Mira merasa heran. Aku hanya tersenyum menahan tawa.
"Mang sama ayam satu ekor, jadi berapa?" tanyaku pada Mang Jono.
"Ayam tiga puluh lima ribu ditambah sama sayur asem jadi empat puluh ribu, Mbak." jawab Mang Jono sambil menyerahkan belanjaan ku.
"Ini, Mang. Makasih," Aku memberikan uang pas padanya lalu berjalan pulang sambil tertawa, tidak peduli ada yang menganggapku gila sekalipun yang penting aku PUAS!
"Mama!" panggil putriku, Kimi. Ketika aku baru saja masuk melewati pagar.
"Kenapa sayang?" tanyaku mengelus rambut hitamnya yang tergerai rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Selingkuh, Ya Main Cantik (Open PO)
Ficción GeneralMenceritakan tentang kepintaran Lila mengerjai pelakor rumah tangganya. Akankah Lila berhasil membuat jera sang pelakor? Ikuti kisahnya!io