11

10.5K 514 24
                                    

Suami selingkuh, ya main cantik
Bagian sebelas

***

Kini aku sudah berada di sebuah kafe ternama di kotaku, sejak lima belas menit yang lalu aku dan Pengacara Arman sudah berbincang-bincang sekedar berbasa-basi terlebih dahulu sebelum ke titik utama aku datang kesini.

Aku yakin bahwa Pengacara Arman sangat perfect untuk di jadikan pengacara pribadi ketika aku melawan dan menghadapi semua problem di pengadilan nanti. Mengapa aku begitu yakin dengan Pengacara Arman? Banyak alasannya. Satu, Pengacara Arman sangat terpercaya dan profesional. Kedua, Pengacara Arman sangat pandai berbicara dan ketiga Pengacara Arman terbukti kehebatannya, buktinya banyak petinggi yang menggunakan jasanya untuk memenangkan kasus di pengadilan.

Itu artinya, aku bisa memenangkan hak asuh Kimi dan merebut semua harta Mas Raka.

Aku harus bisa menang di pengadilan!

"Pak, jadi begini ...." ucapku memulai pembicaraan.

"Begini apanya?" potong Pengacara Arman.

Hih, aku belum ngomong bambang!

"Jadi begini, saya dan suami saya ada problem," kataku. Terlihat alis kanan Pengacara Arman mengangkat ke atas.

"Problem apa?"

"Suami saya selingkuh, saya ingin menggugatnya tapi ...."

"Tapi?"

"Saya ingin semua hartanya jatuh ke tangan saya, apa bisa?" tanyaku penuh harap.

"Sebentar, apa kalian selalu cekcok? Atau dalam kata lain sering bertengkar?" tanya Pengacara Arman, aku menggeleng, toh memang benar aku jarang bertengkar dengan Mas Raka.

"Hmm, apa suami anda tahu kalau anda ingin menggugat cerainya?"

Aku menggeleng.

"Lalu?"

"Saya ingin gugatan itu sebagai surprise untuknya, sekaligus hadiah atas perselingkuhannya," jawabku tersenyum sinis.

"Apa anda punya anak?"

"Punya, namanya Kimi. Dia baru berusia empat tahun," jawabku.

"Apa anda ingin hak asuh anak anda jatuh ke tangan pada anda?"

"Ya, tentu."

"Hak asuh anak anda sangat bisa jatuh pada tangan anda karena usianya masih dibawah umur. Lalu?"

Aku tersenyum senang, benarkah? Wah, mantap. Setidaknya setelah perceraian aku masih memiliki buah hati tercintaku, Kimi.

"Saya ingin semua harta suamiku jatuh padaku, apa Bapak bisa?" tanyaku. Pengacara Arman memijat pelipisnya ketika mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibirku.

"Saya tidak yakin, karena itu milik suamimu," jawabnya.

"Lalu saya harus bagaimana agar harta suami saya jatuh di genggaman saya?" tanyaku serius.

"Saya bisa membantu anda mendapatkan harta, namun ... harta gono-gini bukan seluruhnya."

Apa?! Terus bagaimana cara aku menguasai harta Mas Raka?

"Hah? Apa yang harus saya lakukan agar semua hartanya jatuh ke tangan saya?" tanyaku menggebu-gebu.

"Saya tidak tahu, anda bisa berfikir sendiri bagaimana caranya,"

Pengacara apaan kalau begini?! Aku ingin semua harta jatuh bukan hanya gono gini!

"Bapak gimana sih! Kan saya mau sewa bapak agar bisa memenangkan semuanya di pengadilan!" kataku sedikit menaikan nada suara, tetapi Pengacara Arman masih terlihat santai bahkan menyeruput kopinya.

"Tenang Bu, saya pengacara profesional, saya hanya bisa membantu di sekitar kewajiban saya. Kalau lebih dari itu adalah kewajiban pihak yang menyewa jasa saya yaitu Ibu." jawab Pengacara Arman sangat santai.

Omaygat!!!

"Hadeuh, baiklah. Aku mengerti sekarang," kataku mencoba pasrah.

"Kapan ibu akan menggugatnya?" tanyanya.

"Saya ingin secepatnya dan surat gugatan itu keluar beberapa hari lagi!" jawabku mantap.

"Baik, saya akan mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk di pengadilan nanti, ibu langsung bisa mengajukan gugatan itu pada pengadilan dan pengadilan akan mengurusnya segera,"

"Baiklah, akan saya lakukan setelah dari sini, terimakasih Bapak Arman. Maaf jika saya tadi sedikit terbawa emosi," ucapku

"Tidak masalah,"

"Terimakasih sekali lagi,"

"Ya, sama-sama."

Sebagian Part dihapus demi kepentingan penerbitan

Suami Selingkuh, Ya Main Cantik (Open PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang