chapter 2

363 23 0
                                    

Selasa, 18 februari 2020.

     Grazetta Zeline, gadis cantik yang terlahir di keluarga kaya memiliki semua yang di inginkan. Gadis berumur 19 tahun ini menduduki bangku kelas 3 SMA di salah satu sekolah ternama Italia. Grazetta dengan semangatnya untuk berangkat ke sekolah, seperti biasa Grazetta menyapa mami dan papi nya di meja makan.

     "morning mami." Sapa Grazetta dengan semangat

     "morning too sayang, ayo sini mami siapkan makanannya." Balas mami dengan ramah.

     Pagi hari Grazetta selalu merasa bahagia karena dia dapat bertemu dengan kedua orang tuanya, bagaimana tidak saat malam hari kedua orang tuanya pulang sangat larut bahkan sering ditinggal keluar negri untuk bisnis. Memang dia terlahir di keluarga kaya dan sangat berkecukupan tetapi kasih sayang orang tuanya belum terpenuhi dengan maksimal. Seperti biasa Grazetta berangkat sekolah diantarkan oleh supir pribadi dan pulang juga di jemput oleh supir pribadi, bahkan Grazetta di bekali 4 bodyguard untuk menjaganya selalu. Kedua orang tua Grazetta sangat protektif mereka tidak mau hal yang tidak di inginkan terjadi kepada putri semata wayangnya.

     Papi Grazetta memiliki bisnis gelap, diantaranya perdagangan mobil/motor illegal tanpa di lengkapi surat-surat, penjualan narkoba, penjualan senjata api, bahkan penjualan orang sampai organ manusia juga. Semua bisnis itu illegal tanpa izin dari pemerintah, tetapi papi Grazetta juag masih memiliki bisnis yang sehat yaitu penjulan tanah dan beberapa bisnis lainnya. Maka, papi Grazetta memiliki musuh yang banyak dalam bisnisnya mulai dari bisnis yang sehat maupun tidak sehat, sebab itu Grazetta sangat dijaga ketat oleh kedua orang tua nya.

     Mami Grazetta juga memiliki bisnis yang berbeda, mami Grazetta memiliki bisnis online yang menipu, contohnya barang palsu dan bisnis kuliner. Kedua bisnis mami Grazetta sangat meguntungkan hasilnya terkadang untuk keperluan dia dan Grazetta memanjakan diri dengan berbelaja ataupun pergi ke salon. Bisnis mami Grazetta hampir tertangkap oleh pihak keamanan tetapi, berkat pertolongan dari suaminya bisnis itu pun terselamatkan dan lolos dari tuduhan.

     Disekolah Grazetta memiliki sahabat yaitu Axel, Axel sudah lama berteman dengan Grazetta banyak rahasia diantara mereka. Axel merupakan teman yang Grazetta percaya semua keluh kesahnya diceriakan ke Axel, hampir seisi kelas tidak menyukai Grazetta karena dia anak manja hanya bisah menyusahkan teman-temannya. Berbeda dengan Axel, perempuan ini malah menganggap Grazetta teman yang baik mungkin semua temannya belum mengenal Grazetta lebih dalam maka menyimpulkan yang negative.

     "Axel, temani Zetta ke toilet dong kebelet nih." Ajak Grazetta dengan menggoyang-goyangkan lengan Axel.

     "seklian kantin mau?" Jawab Axel dengan antusias, dan dibalas anggukan oleh Grazetta.

     Setelah ke toilet Grazetta bertemu dengan beberapa kakak kelas yang duduk di bangku sebrang. Grazetta hanya menatapnya dengan tatapan takut, tidak disangka salah satu kakak kelas itu menghampiri Grazetta dan sedikit tersenyum devil kepada Grazetta.

     "lu yang namanya Grazetta Zeline yah?" Tanya kakak kelas itu menunjuk Grazetta, Grazetta hanya menjawabnya dengan anggukan ragu.

     "gausah takut kenalin nama gw Rafiello Adalson gw cuman mau kenalan sama lu aja kok gak lebih." Balas Rafiello kembali mengeluarkan senyum devilnya.

     Tidak lama kakak kelas itu kembali ke posisinya dan tersenyum kepada Grazetta lalu berbincang dengan para temannya. Axel yang kebingungan bertanya kepada Grazetta tetapi gadis itu hanya menggelengkan kepala kemudian mengajak Axel kembali ke kelas.

-

-

-

     "100% dia orangnya, tapi lu kudu hati-hati dia dijaga bodyguard."

"....."

     "cuman empat tapi gw yakin lu pasti bisa."

     Percakapan dua orang melalui telfon entah siapa yang mereka bicarakan dan rencana apa yang mereka lakukan. Saat bel pulng sekolah Grazetta menunggu lumayan lama entah apa yang membut jemputannya sangat lama.

     "Zetta, ko belum pulang, supir lo belum jemput yah?" Tanya Axel yang kebetulan bertemu dengan Grazetta.

     "iya nih tumben lama banget." Jawab Grazetta dan mengedarkan pandangannya ke semua arah.

     "pulang bareng yuk sekalian main, kita pulang naik bus bagaimana?" ajak Axel antusias.

     Keduanya pulang menggunkan angkutan umum pastinya bersama 4 bodyguard yang difasilitasi papinya. Terkadang Grazetta merasa risih dengan bodyguard yang menjaga nya, karena bodyguard nya pula dia dibenci oleh teman kelasnya. Saat di dalam busGrazetta melihat 2 orang yang menurutnya mencurigakan, sedari tadi kedua orang itu membuntutinya sampai ikut masuk kedalam bus.

     "Zetta kamu perhatiin gak sih dua oraang pake masker itu?" Tanya Axel kepada Grazetta yang memainkan hp nya

      "aku juga gak kenal apa mereka punya maksud jahat sama kita?" Balas Grazetta berbisik takut terdengar dengan yang lain.

     "tenang saja kamu kan masih ada bodyguard yag bisa jagain kita." Jawab Axel berusaha berfikir positif.

     Sampai tempat tujuan mereka masih sehat dan masih lengkap tidak ada kejadian yang perlu dikhawatirkan. Setelah tiba dirumah Grazetta, Axel melanjutkan perjalanan kerumahnya. Sesampainya dirumah Grazetta terkejut didalam rumahnya sudah banyak orang yang tidak dia kenal, Grazetta juga melihat bahwa kedua orang tua nya terikat dan duduk dilantai.

     "Siapa kalian kenapa kalian bisa masuk kerumah ku dan kalian apakan kedua orang tua ku?" Tanya Grazetta kepada seseorang yang duduk di sofa dengan angkuh nya. Pria itu hanya bertepuk tangan dan senyum devil kepada Grazetta.

     "sungguh disayangkan jika gadis ini yang kau berikan kepadaku. Ohh tidak lebih tepatnya aku sangat beruntung memiliki gadis seperti dia, cantik, lumayan juga body nya. Jika ku jual pasti tinggi harganya." Kata pria itu sambil mendekati gadis itu dan mencengkram rahang Grazetta.

     "tolong jangan bawa putriku, kau bisa mengambiln semua hartaku tapi kumohon lepaskan putriku." Permohonan ayah Grazetta dengan keadaan kurang baik, banyak darah dan luka-luka yang menghiasi wajah ayahnya.

     "apa aku sebodoh itu hah! Jika kau memberiku pilihan antara Harta mu atau anakmu aku tetap akan memilih anakmu sebagai ganti semua dosa-dosa yang kau perbuat." Pria melepaskan cengkramannya dengan kasar. "gadis cantik jika kamu tidak mau ikut dengan ku kedua orang tua mu akan mati sekarang, kamu sayang sama orang tua mu bukan?" pria itu memberikan pilihan pada Grazetta yang menurut Grazetta pilihannya sama saja membuatnya sengsara.

     Mau tidak mau Grazetta mngikuti permintaan pria itu, kini dia hanya bisa menangis dan ketakutan. Grazetta berfikir bahwa setelah ini hidupnya akan penuh dengan kesedihan dan kkehancuran. Setelah ini dia berfikir bahwa dia tidak bisa meneruskan pendidikannya.

     "Cepat bawa gadis ini ke Mansion satu lagi jangan sampai dia lecet. Kurung dia dikamar yang saya sediakan." Perintah pria itu kepada anak buahnya, dan langsung dikerjakan oleh anak buahnya.

     "untuk kalian berdua selamattinggal." Pria itu mematukkan pistol kearah kedua orang tua Grazetta, sangatdisayangkan Grazetta sudahh dibawa pergi duluan oleh anak buah pria itu. 

He is Psycho [REFISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang