Chapter 12

99 11 1
                                    

JIKA ADA TYPO KOMEN YA... AGAR DIPERBAIKI....

AUTHOR JUGA MENERIMA KRITIK SARAN...

.
.
.

   Graffiello telah sampai dirumah milik nenek Grazetta dengan menggendong bayi. Graffiello memasuki rumah dengan santainya lalu menaruh bayi itu pada sofa disebelah Grazetta. Grazetta, Pavita, dan Raffiello menatap Graffiello penuh tanda tanya siapa bayi yang dia bawa.

   "Bayi siapa ini kenapa kamu membawanya masuk jika orang tuanya mencari bagaimana?" Tanya Pavita berdiri menghadap Graffiello.

   "Ck ck ini anakku dan kalian harus membantuku merawatnya." Jawab Graffiello mengagetkan membuat ketiga orang di depannya melotot.

   "Hah! Serius? Demi apa ini anak kamu Graf!" Pavita terkejut mendengar ungkapan Graffiello.

   "Bukankah aku pernah menjalin hubungan dengan mantan sekertarisku? Tanpa sengaja aku melakukan itu dan jadilah anak ini. Aku membawanya karena sebentar lagi perempuan itu akan mati di tangan ayahnya sendiri. Aku tidak mau putriku hidup dilingkungan buruk." Ucap Graffiello menunduk dan merasa bersalah, sejahat-jahatnya dia tidak pernah sampai keblablasan seperti ini.

   "Bukankah kau lebih buruk? Setiap ada masalah kau larikan pada minuman bahkan menyewa jalang. Apa itu dibilang baik, dan dapat menjadi contoh yang baik?" Pertanyaan Raffiello seolah membalikkan fakta yang ada.

   "Tidak, sebentar lagi aku akan masuk penjara. Semua kejahatanku sudah terbongkar dan sudah terlambat untuk mengetahuinya. Besok aku harus pergi dari sini agar kalian terbebas dari hukuman penjara, aku mohon kalian merawat dia dengan baik. Namanya adalah Zheanlie, semoga kalian bisa menyayanginya ceritakan yang baiknya saja tentang diriku." Penjelasan Graffiello membuat Grazetta meneteskan air matanya, dia terharu dengan situasi ini Graffiello yang dikenalnya sebagai lelaki dingin, tegas, dan menakutkan bisa berada dalam situasi seperti ini.

   "Jika anak ini mencari ibunya siapa yang harus aku tunjuk?" Kali ini Pavita mengajukan pertanyaan.

   "Grazetta, dia yang akan bertanggung jawab sebagai ibunya. Aku tau kau belum pernah punya anak, tetapi aku rasa kau pantas menjadi ibunya." Jawab Graffiello memiringkan senyumnya.

   "Kak apa kau yakin aku dan kak Pavita aman?" Tanya Raffiello membuat Graffiello mendongakan kepala.

   "Aku tidak bisa menjamin jika orang itu menemukan bukti mengenai kalian, yah mau tidak mau menjadi buronan." Jawab Graffiello dengan lesu sambil menatap kakak dan adiknya.

   Malam ini Zhea atau bayi perempuan Graffiello tidur dengannya untuk yang pertama kali dan terakhir kalinya. Graff tidak tau dia akan mendekam dipenjara selama berapa tahun, Graffiello susah untuk memejamkan matanya. Diusapnya lembut pipi sang anak, tanpa Graffiello sadari air matanya turun dan tersenyum tipis.

   "Maafkan aku, aku tidak bisa menjadi ayah yang baik bagimu. Percayalah ayah akan segera kembali dan memelukmu lagi." Monolog Graffiello kepada sang malaikat kecil yang sedang terlelap.

   Graffiello telah membelikan perlengkapan bayi perempuan dengan sisa uangnya yang masih ada. Untuk apa lagi uang itu jika bukan untuk sang anak, sisanya sudah diberikan kepada Grazetta untuk keperluan berikutnya. Tanpa semua orang sadari Graffiello telah memiliki tabungan untuk biaya hidup sang anak selama dia masih dikandungan. Uang itu seluruhnya sudah diambil sebelum semua hartanya habis dan diberikan kepada Grazetta. Hanya Grazetta orang yang dipercaya Graffiello untuk mengurus ini semua.

   Matahari telah terbit Graffiello keluar kamar dengan menggendong malaikat kecilnya. Graffiello memberikan Zhea kepada Grazetta lalu dia mengambil jaket dan pergi. Semua orang tahu kemana Graffiello akan pergi, Grazetta hanya menghembuskan nafas berat melihat wajah Zhea yang imut kini sedang terlelap.

He is Psycho [REFISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang