D E A D

20 1 0
                                    

Setelah menerima panggilan tadi pikiranku terasa kosong, kacau, setelah itu semua gelap.

Skip Dika

"Udah sore aja nih, mana tuh Aldi sama Nando langsung nerobos pulang aja."Gerutu Dika,

'Ehh itu kak Reisa, ngapain masih disitu ya?'Batin Dika. Dan seketika itu Dika langsung berlari menghampiri Reisa dan Hupp langsung menangkap Reisa yang tiba-tiba tak sadarkan diri.

"Reiiss hei lo kenapa? Bangun Reiss."Ucap Dika dan memutuskan untuk membawa ke Ruang Kesehatan.

Setelah beberapa menit tak sadarkan diri, akhirnya Reisa sadar juga.

"Reiss lo kenapa? Apa yang sakit? Kok bisa sih pingsan?."Tanya Dika khawatir. Dan Reisa hanya menatap kosong.

Flashback on

Waktu berlalu begitu cepat, setelah 1 jam aku dan Kak Dika berlatih. Aku menuju kelas begitupun Kak Dika, dan sekarang sudah waktunya untuk pulang. Dan aku menerima panggilan telepon dari seseorang.

"Halo. Assalamualaikum Ma, mama kenapa baru ngasih kabar sih?."Tanyaku pada Mama, ya Mama yang menghubungiku.

"Waalaikumsallam sayang, maaf Mama baru bisa menghubungi kamu. Sayang maafin Mama sama Papa ya."Sesal Mama sambil terisak

"Maa udahlah gapapa, mama jangan nangis lagi. Yang penting sekarang aku udah lega karna udah denger kalo Mama baik-baik aja disana, oiya Papa mana ma?."Tanyaku.

Mama kembali terisak, aku bingung kenapa Mama menangis.
"Maa, mama sama Papa gapapa kan?."Tanyaku memastikan.

"Sayang, Mama akan pulang sama Papa."Jawab Mama kembali terisak, aku semakin ga ngerti. Apa yang sebenarnya terjadi disana.

"Ma coba jelasin pelan-pelan ke Reisa, ada apa sebenarnya?."Tanyaku memastikan.

"2 bulan lebih Mama dan Papa disini, sebenarnya karna Papa sedang berobat karna Jantung Papa mengalami masalah dan beberapa hari yang lalu sudah mulai membaik, tapi tiba-tiba tadi pagi mengalami serangan jantung."Jelas Mama terisak, dan aku terus menyimak apa yang Mama katakan. "Dan setelah terkena serangan jantung, Papa udah gabisa menahannya lebih lama lagi sayang. Dan tadi pagi pukul 6 waktu Singapore, Papa udah ngga ada sayang."Lanjut Mama menangis sejadi jadinya.

Entahlah pikiranku terasa kosong, kacau, setelah itu semua gelap.

Sebelum aku tak sadarkan diri, aku merasakan ada yang menangkapku dan berteriak panik. Setelah itu aku tak sadarkan diri, ketika bangun aku sudah berada di ruang perawatan dan aku melihat Kak Dika yang begitu cemas kepadaku.

Flashback off

"Reiss lo kenapa? Apa yang sakit? Kok bisa sih pingsan?."Tanya Dika khawatir. Dan aku hanya menatap kosong.

Ku lihat Kak Dika begitu khawatir denganku dan tanpa aba-aba aku memeluknya, dia terkejut ketika aku memeluknya. Entahlahh semua begitu menyakitkan untukku sekarang, dan aku membutuhkan seseorang di dekatku saat ini. Kak Dika membalasnya dengan mencoba menenangkanku.

"Heii lo kenapa Reiss??Cerita sama gue."Ucap Kak Dika, aku menghapus air mataku dan menatap Kak Dika dengan tatapan sendu.

"Kak aku ingin berlari sejauh-jauhnya dan menghilang kak."Jawabku menunduk

"Apa yang sebenernya terjadi?? Kenapa lo bilang kayak gitu Reis?."Tanya Kak Dika.

"Kenapa Tuhan mengambil orang yang aku cintai kak? Kenapa?."Tanyaku terisak.

"Maksud lo? Pacarlo? Atau siapa?."Tanya Kak Dika bingung

"Kenapa Tuhan begitu cepat mengambil Papa kak! KENAPA!!."Ucapku histeris.

About the journeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang