keseharian 5

2.4K 255 22
                                    

Pagi ini ada hal yang berbeda dari biasanya. Min Yoongi dengan setelan jasnya terlihat begitu tampan, seperti yang di ucapkan ayahnya Yoongi hari ini akan memulai memimpin perusahaan.

Ia mematut diri di depan kaca, memperhatikan dengan teliti. Di lehernya masih tergantung dasi yang belum di pakai, ia bingung haruskah memakai dasi atau tidak?

"Aku benci jika leherku tercekik dasi." lalu kemudian ia membiarkan dasi itu tetap tergantung di lehernya dan pergi keluar untuk sarapan bersama keluarganya. Jas nya masih tersampir di lengannya lalu ia taruh di atas sandaran kursi.

"Pagi Eomma." sang ibu langsung tersenyum mendapat sambutan dari anak pertamanya.

"Pagi Yoongi, kau tidak memakai dasimu?"

Woozi langsung menyahut "hyungkan tidak bisa pakai dasi!"

Sehun berdeham menahan tawanya, sebagai adik yang baik ia tidak boleh menertawainya.

"Dasar anak berandal, Eomma mu kau sapa kenapa aku tidak. Lagi pula sayang, kau lupa sejak masih sekolahkan Yoongi tidak pernah memakai dasi karena sangat membencinya." sang ibu langsung terkekeh baru ingat kebiasaan Yoongi yang suka melepas dasi sekolahnya karena tidak suka ada benda yang melingkari lehernya, ia merasa sangat tidak nyaman karena itu.

Sehun yang berada di samping Yoongi langsung menarik tubuh Yoongi agar menghadapnya "Hari ini Hyungkan akan di perkenalkan sebagai CEO baru di perusahaan, jadi hyung harus menjaga penampilan di hari pertama." ujar Sehun sambil memakaikan dasi dengan rapi tapi tidak terlalu kencang yang membuatnya merasa tercekik.

"Yasudah ayo kita mulai sarapannya."

Usai sarapan pasangan suami istri itu langsung mengantar ketiga anaknya keluar rumah, Yoongi yang berada paling belakang hanya menatap datar kedua adiknya yang menenteng bekal makanan untuk makan siang. Ia sebenarnya di tawari juga tapi Yoongi menolak keras, ia tidak sudi membawa bekal makanan apa lagi sampai menentengnya seperti itu.

Sehun menatap ibunya dengan senyum kecil lalu memberikan ciuma singkat di pipi "Aku berangkat Eomma." lalu ia memasuki mobil pribadinya yang berwarna hitam.

Woozi pun melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan Sehun, usai berpamitan ia memasuki Alphard putih di mana sudah ada supir yang menunggu. Di keluarga Min hanya Woozi yang lebih sering memakai supir pribadi, beda lagi jika sedang jam bebas biasanya ia akan menggunakan mobil pribadinya sendiri.

Sedangkan Yoongi langsung melenggang pergi melewati orang tuanya yang masih berdiri menatap kepergian mobil Woozi.

Ibu Yoongi hanya tersenyum maklum "Yoongi kau yakin tidak mau membawa bekal?"

"Tidak, sudah ya aku berangkat." lalu Yoongi langsung melesat pergi dengan kecepatan yang lumayan membuat jantungan.

Sang ibu hanya menggeleng pelan melihat tingkah laku anak pertamanya yang sangat berandalan, sedangkan suaminya sibuk merengkuh pinggang kecil istrinya dengan gemas.

"Suzy-ah anakmu yang satu itu menyebalkan sekali ya." ujarnya istrinya langsung menyikut perut suaminya dengan kencang hingga membuatnya meringis.

"Dongie lupa ya dia kan juga anakmu." sambil melancarkan aksinya dengan mencubit perut sexy sang suami tanpa ampun "hari ini bereskan halaman belakang, jika belum rapih juga aku tidak akan memberimu jatah. Jangan lupa bunga mawarnya di siram." perintahnya lalu pergi meninggalkan sang suami yang berwajah muram sambil mengelusi perutnya yang terasa perih.

Tepat pukul delapan Yoongi sampai perusahaan nya, mobil miliknya ia serahkan pada petugas parkir valet. Sebelum ia masuk semua karyawan datang berbaris menyambutnya, matanya  hanya bergulir malas sambil menggumamkan kata 'berlebihan' pada semua karyawan yang datang membungkuk memberi hormat.

Suicide HotlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang