menenangkan dan analisa

2.2K 272 14
                                    

Tubuhnya bergejolak emosi yang tidak stabil, jemarinya bergetar tak terkontrol. Jimin membutuhkan obat penenang sayangnya ia tidak membawanya, saat ini ia hanya bisa mengandalkan Yoongi yang berada di sampingnya.

"Jimin lihat aku!" ia menatapnya dengan mata yang memerah dan bengkak karena terlalu lama menangis, jemarinya yang bergetar hebat terus Yoongi genggam.

"Kita kedalam, dan kau istirahat di kamarku-ok." Jimin hanya diam mengikuti apapun yang Yoongi sarankan.

Merekapun masuk kedalam rumah dan membawa Jimin kedalam kamarnya. Yoongi masih menemani Jimin bahkan di saat ia sudah mulai terlelap. Yoongi dengan lembut mengusap surai Jimin agar Jimin merasa tenang, sesekali Yoongi akan menepuk pundak nya seperti orang tua yang tengah menidurkan anaknya.

Setelah terlelap Yoongi pergi menuju ruang makan untuk mengambil buah pisang, ia lapar ngomong-ngomong. Tapi Yoongi malas untuk makan, matanya mengedar mencari seseorang. Yang ia temukan hanya kekosongan, rumahnya sepi sekali.

Saat ada pelayan lewat ia langsung menghentikannya dan menanyakan di mana keberadaan orang tuanya.

"Tuan sedang pergi untuk menemani Nyonya berbelanja." lalu Yoongi membiarlan si pelayan kembali melangkah.

Karena merasa tidak ada pekerjaan Yoongi melangkah pergi menuju ruang tv, ia akan menonton untuk menghilangkan bosan sekaligus menunggu Sehun pulang.

1 jam berlalu Yoongi masih betah duduk di depan TV menonton sebuah film yang lumayan bagus, Leon : The Profesional yang menceritakan seorang pembunuh profesional dan keji yang sangat suka minum susu, hingga di kemudian hari ia menyelamatkan seorang anak gadis berusia 12 tahun dengan nama Mathilda yang keluarganya di bantai habis oleh sekelompok bandar narkoba.

Yoongi bahkan begitu fokus dengan filmnya hingga tidak memperdulikan sosok Sehun yang baru saja pulang, Sehunpun hanya melewati Yoongi untuk membiarkannya tetap terfokus pada film dan tidak terganggu karena kedatangannya. Karena Sehun tahu jika filmnya sudah selesai Yoongi pasti akan mendatanginya.

Dan di sinilah sekarang di ruang pribadi milik Sehun, tempat bagi orang tertentu untuk berkonsultasi.

"Jadi bagaimana?" tanya Yoongi sambil merebahkan tubuhnya di atas sofa yang sangat empuk itu. Sehun yang berada di seberangnya hanya dapat mendesah berat.

"Ada beberapa kemungkinan terjadi padanya Hyung." agar lebih santai Sehun menyandarkan tubuhnya.

"Yang pertama ini bukan kemungkinan, tapi menurut diagnosis ku Jimin mengalamai Anxiety Disorder. Karena Jimin sangat menunjukan rasa cemas, takut, dan khawatir yang berlebih. Tremor yang dia alami juga sangat parah, dan itu memperkuat diagnosaku. Selain itu diagnosa ku yang lain adalah Jimin mengalami Atypical Depression yang merupakan subtipe dari Major  Depression karena memiliki ciri-ciri yang hampir sama." jelas Sehun, Yoongi memejamkan mata sambil memikirkan keadaan Jimin yang buruk. Yoongi memang sudah menduganya, tapi ia tidak menyangka hal berat itu sudah Jimin lewati hingga menahun.

"Pengalaman traumatis, kekerasan, pelecehan seksual, hingga perceraian. Dapat membuatnya seperti ini itu sudah sangat jelas. Tapi ada hal yang membuatku berfikir kembali soal Jimin." maka Yoongi langsung memusatkan atensinya pada Sehun.

"Apa itu?"

"Dari ceritanya, Jimin mengatakan ia pernah menenggelamkan dirinya kedalam air. Kau tahu hyung hal yang di lakukannya bisa memicu menjadi sebuah kebiasaan, seperti Self Harm yang dia lakukan. Dengan memukul bagian tubuhnya dengan benda tumpul untuk melepaskan emosi yang ia pendam. Selain itu ia menambahnya dengan menenggelamkan diri kedalam air sampai ia puas." Sehun mengehela nafas dengan berat, lalu menatap Yoongi "kemungkinan besarnya Jimin sudah berulang kali melakukan percobaan bunuh diri, tapi alam bawah sadarnya mempertahankan tubuh Jimin agar bertahan. Kau tahu kan hyung bagi manusia yang sudah sering melakukan hal yang sama setiap waktu bisa membuatnya lebih kebal. Bisa jadi Jimin sudah memiliki paru-paru yang kuat dan mampu bertahan dalam air lebih lama."

Suicide HotlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang