hampir menyerah

2.2K 255 110
                                    

Yoongi dan Jimin membuat sebuah daftar rutinitas baru dalam sebuah kertas yang di tempel di pintu kulkas. Setiap hari Jimin pun akan bangun lebih pagi dari Yoongi, ia akan membuat sarapan untuk Yoongi dan dirinya sendiri. Kegiatan baru Jimin pun bertambah seperti mendatangi sanggar tari milik Hoseok dan Jimin akan melatih anak-anak disana. Lalu ia akan sesekali mampir ke kantor Yoongi untuk membawakan makan siang atau pun makan malam.

Jika disaat Yoongi mengalami tekanan dan tremor kembali Jimin dengan senang hati mendekap tubuh Yoongi erat. Ataupun Jimin yang mengalami mood swing yang parah disana pun Yoongi akan ada untuk Jimin.

Beberapa hari sudah mereka lewati bersama, 2 hari yang lalu Yoongi sudah membawa Jimin untuk menemui Sehun untuk melakukan hal yang sama seperti pertemuan pertama.

Dan beberapa hari ini juga Jimin rajin sekali mengunjungi studio tatto milik Yoongi. Ia juga bertemu Taehyung di sana beberapa kali, Jimin sempat merasa aneh dengan sikap Taehyung pada Jungkook tapi ia tidak ingin mengambil kesimpulan begitu saja.

Kemarin malam Yoongi juga mengajaknya berbicara hal penting padanya. Soal menjadi WO untuk pernikahan Chanyeol dan Baekhyun, Yoongi ingin dirinya ikut membantu juga. Jimin menerima saja, dan kebetulan juga ia sudah cukup dekat dengan calon suami Chanyeol itu.

Begitu banyak kegiatan yang di jalani Jimin dan Yoongi hingga kebersamaan mereka mulai berkurang. Entah kenapa Jimin jadi lebih sering menghabiskan waktu di sanggar Hoseok.

Ia lebih memilih menyendiri dan melamunkan hal yang tidak di ketahui. Suasana hatinya jadi sering naik turun, bahkan bisa meledak kapan saja.

Dan hari ini Jimin mengalami perubahan yang sangat turun, hanya karena sebuah perdebatan kecil dengan Yoongi. Memang Yoongipun mengalah untuknya, tapi tidak dengan Jimin. Otaknya menangkap hal yang lain, ia merasa bersalah.

Jimin terus mondar-mandir dalam kamar, berusaha menenangkan hatinya yang terguncang hebat. Wajahnya memerah karena tangisannya, hingga tiba-tiba ia berlari kearah dapur. Jimin mengambil satu pisau paling tajam, lalu ia kembali kearah kamar mandi.

Jimin mendudukan diri di atas toilet, lelehan air di matanya mengalir sangat deras. Ia menggenggam pisau itu dengan kuat, fikirannya sangat kalut. Jika sudah seperti ini ia membutuhkan seseorang untuk menenangkan fikirannya, tapi orang yang biasa menenangkannya sedang tidak bersamanya.

Jimin berusaha tetap sadar, ia meraih ponsel yang di belikan Yoongi. Mengambil gambar tangannya yang tengah menggenggam pisau dengan sangat erat. Jimin memposting di salah satu media sosial miliknya berharap orang akan sadar maksudnya.

 Jimin memposting di salah satu media sosial miliknya berharap orang akan sadar maksudnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lama Jimin menunggu, akhirnya Jimin menyerah. Ia memilih untuk berbaring dalam bathtub dengan air yang di biarkan menyala. Perlahan air  mulai menenggelamkan Jimin, tapi Jimin tetap tak bergeming. Bahkan saat air mulai meluber Jimin tetap tak berniat untuk mematikan keran air.

Ia sudah tidak perduli lagi dengan pasokan oksigennya yang semakin menipis, Jimin hanya ingin menghilangkan rasa sesak di hatinya.

"APA YANG KAU LAKUKAN!" kemunculan Yoongi mengejutkannya, Jimin yang di tarik keluar dari dalam Bathtub hanya bisa mengikuti langkah Yoongi yang membawanya keluar "SADARKAN DIRIMU SENDIRI PARK JIMIN."

Suicide HotlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang