01

702 76 6
                                    

Menikah itu adalah mimpi dari setiap orang. Begitu juga dengan Azahra Krystalia Putri, perempuan yang akrab disapa Ara. Usianya sudah menginjak 26 tahun tepat tiga bulan yang lalu. Dan di hari bahagianya, Arzani Kevin Saputra, kekasihnya itu melamarnya. Dan satu minggu setelahnya, Kevin datang ke rumah Ara bersama keluarganya. Akhirnya mereka tunangan secara resmi.

Senang? Jelas.

Bahagia? Banget.

Bahkan Ara tidak bisa menahan air matanya lagi. Di saat sebelumnya dia meragukan keseriusan Kevin, justru dia dikejutkan di hari bahagianya. Bagaimana Ara tidak khawatir di saat teman-temannya sudah mulai menikah, dia justru tidak pernah membahas pernikahan dengan Kevin. Setiap kali Ara membahas tentang pernikahan, Kevin pasti hanya tersenyum, tidak menanggapi sama sekali.

Mereka sudah pacaran selama 10 tahun. Saat itu Ara baru saja masuk SMA dan mulai kenal Kevin karena pernah duduk dengannya saat ujian tengah semester. Kevin yang saat itu baru saja naik ke kelas 12 terpesona dengan kecantikan Ara. Bahkan tidak hanya Kevin, satu sekolah juga ikut berlomba-lomba mendekati Ara. Gadis cantik blasteran dengan wajah juteknya tetapi memiliki sisi lembut yang membuat setiap cowok-cowok di sekolahnya itu terpesona.

Kevin terlalu beruntung bisa mendapatkan Ara. Bahkan Ara telah menolak Sandi yang notabenenya adalah kapten basket dan merupakan idola cewek-cewek di sekolah. Semua siswa bahkan menduga kalau Ara akan menerima Sandi. Bagaimana tidak, Sandi memiliki postur tubuh tinggi, putih, dan wajah yang begitu menawan.

Berbeda dengan Kevin, meskipun postur tubuhnya tidak kalah dengan Sandi, tapi wajahnya masih kalah jika dibandingkan dengan Sandi. Kevin memiliki wajah yang sangat manis dengan kulit sawo matangnya yang berhasil mencuri perhatian Ara. Kevin tidak seperti cowok kebanyakan, dia memiliki cara yang berbeda dari yang lainnya. Jika semua cowok memberikan coklat, mengirim pesan dengan memberikan kata-kata gombalnya, Kevin lebih memilih membelikan cilok dan menaruhnya di laci meja Ara dengan meninggalkan note yng hanya bergambar kepala beruang.

Kevin bahkan tidak pernah mengirim pesan kepada Ara. Justru Ara yang penasaran dengan kakak kelasnya itu, dan akhirnya dia duluan yang mengirim pesan kepada Kevin saat itu. Bahkan terkesan Ara yang mendekati Kevin duluan. Karena saat itu Kevin bersikap seolah tidak tertarik dengan Ara.

Kenangan-kenangan dulu itulah yang selalu berhasil membuat Ara tersenyum jika mengingatnya. Berbeda dengan saat ini, tunangannya itu justru sekarang yang terlihat sangat tergila-gila dengan Ara. Meskipun jika sedang berdua, Ara sangat manja dan tidak ingin jauh-jauh dari Kevin, seperti saat ini.

"Aku cuma mau beli cilok di depan itu loh yang, masa nggak boleh?" Kevin terpaksa duduk kembali karena Ara menarik ujung kaos Kevin.

Jika sedang pms seperti ini, Ara akan sangat manja dari biasanya. Bahkan untuk membeli jajan di depan rumahnya saja tidak boleh. Seolah Kevin akan membeli jajan di Korea.

"Suruh aja mamangnya yang masuk. Kamu sini aja, aku nggak mau jauh-jauh dari kamu."

Jika sudah seperti ini, Kevin hanya bisa pasrah. Padahal dia sangat menyukai cilok. Cilok itu makanan kesukaannya dari jaman sekolah sampai saat ini. Saat ditanya kenapa pasti jawabannya karena cilok selalu mengingatkan Kevin dengan perjuangannya dulu. Meskipun sebelum kenal Ara juga Kevin sudah suka cilok.

"Jevan, sini bentar." seru Kevin saat melihat calon adik iparnya itu baru saja masuk ke dalam rumah.

"Kenapa bang?" tanya Jevan dan mendekat ke arah Kevin.

"Tolong beliin cilok ya di depan, lo juga sekalian aja." Kevin memberikan uang dua puluh ribuan kepada Jevan. "Kamu mau nggak?" Kevin menoleh ke arah Ara yang masih sibuk menonton drama korea di laptopnya.

LASSITUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang