Bab 16. RINDU.

148 14 0
                                    

      " ini benar kau??"ucapku parau..

Sultan mengangguk,dan menarik tubuhku ke dalam pelukanya..
Dan di dada bidangnya aku menangis.
Sultan membelai lembut anak anak rambutku..
Serta mencium ujung kepalaku,mengusap air mataku.
Lalu memeluk pinggangku erat,serta berbisik di telingaku...

         " pejamkan matamu" titahnya lembut.

Aku menurut saja dan lantas memejamkan mataku.
Sultan semakin erat memelukku,dan membenamkan kepalaku di dada bidangnya,sebelum akirnya membawaku berteleportasi ke dunianya..

Hanya kejapan mata,aku dan Sultan sudah sampai di sebuah hamparan bunga liar yg sangat luas dan indah.

Hanya kejapan mata,aku dan Sultan sudah sampai di sebuah hamparan bunga liar yg sangat luas dan indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        " waaahhh" decak kekaguman meluncur begitu saja dari mulutku.
Sebuah pandang luas yg mana banyak bunga liar beraneka macam dan bentuk tumbuh subur,dan tentu saja sangat indah...ada bunga lily juga.

ada bunga lily juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Juga terdapat bunga tulip yg indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Juga terdapat bunga tulip yg indah... ( waaahh ..author mulai ngaco nihh) bebas mahh..ini kan cuma cerita hehehehuhuhu.

       " kau senang" ucapnya,sambil membelai lembut wajahku.

       " kau senang" ucapnya,sambil membelai lembut wajahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PEWARIS CINCIN KUTUKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang