Bab 5.Misteri hutan kutukan.

215 21 0
                                    

        Aku terbangun, saat suara  klakson mobil tua milik kakekku berbunyi sangat keras..
Dengan agak malas aku menggeliat di atas kasur kamarku yg empuk.
Kupandangi sekeliling kamarku dengan mata yg masih mengantuk.kulirik jam dinding kamarku tepat jam 06.00 pagi..
       "Masih pagi." batinku,dan kembali kupejamkan mataku.
Namun..
        " Astaga naga.!!" ucapku panik..serta melompat dari tempat tidurku.
Bukankah semalam aku bersama Sultan di taman hutan kutukan??. Loohh kok sekarang sudah ada di kamarku??.

Terlintas jelas kejadian semalam. aku bersama Sultan pergi ke sebuah taman yg indah..dan aku ingat betul sedang rebahan di atas rumput liar bersama Sultan,dan sepertinya saat itu aku tertidur.

         " lalu kenapa aku sudah berada di kamarku sendiri??.apa semalam Sultan mengantarku pulang, saat aku sedang terlelap??.. Ooh tidakk!!!..,"tubuhku seketika menegang...kuraba raba seluruh tubuhku, ku rasakan tidak ada yg aneh..dahiku mengeryit..
    "tidak ada yg aneh pada diriku,sukurlah," batinku lega.
Karena sempat merasa takut,dan berpikir disaat aku sedang tidur,Sultan mengambil kesempatan terhadap diriku.

Lantas bagaimana cara Sultan mengantarku pulang??".. Naik punggung kuda Adipati??. Mustahil!!..aku pasti akan terbagun saat kuda itu berlari,
Lalu bagaimana Sultan membawaku ke mari??" batinku heran.
        " atau jngan jangan semalam itu cuma mimpi??

Aku menggeleng kuat kuat..
     " itu bukan mimpi,tapi itu nyata," ucapku tegas.

       " Nonn!! Di panggil Tuan Hari!!.," teriakan bik surti, membuyarkan lamunanku akan kejadian semalam.
       " iya bik..
Aku melangkah ke arah pintu.
        " Klek!!
Ku buka pintu kamarku,nampak bik surti sedang tersenyum ke arahku.
        " ada apa bik??
        " Non memey di panggil Tuan Hari,"
         " ada apa pagi pagi begini paman sudah memanggilku bik?.
         " entahlah non..ya sudah bibik nglanjutin masak dulu non??.
Dan bik surti pun berlalu meninggalkanku yg sedang termangu sendirian.
         "kenapa paman memanggilku sepagi ini." batinku.

*******

Aku berjalan ke arah ruang tamu,yg mana saat itu paman dan kakekku sedang menerima dua orang tamu.
       " memang sangat aneh,jika sekarang Hutan kutukan nampak bergejolak dan marah,pemangku??" ucap salah satu tamu kakekku yg berbadan besar.
       " sudah empat hari ini di temukan dua mayat,entah itu pendaki gunung maupun warga kampung sebelah.," ucap pria yg satunya ikut berbicara.

Nampak kakekku menarik nafas berat.sebagai pemangku adat desa Ranu Pane ini,tak heran jika kakekku nampak terpukul dengan kejadian ini.

Aku terpaku diam di tempatku..tak berani mengganggu perbincangan mereka,dan mengurungkan niatku menemui pamanku. akirnya akupun melangkah ke ruang keluarga,yg mana nenekku sedang asik nonton film india di tv.
        " selamat pagi nekk" sapaku sambil tersenyum ke arah perempuan Lansia yg masih  terlihat cantik di usianya yg sudah menua..dan teryata itu menurun ke mamaku..

        " pagi mey..mandilah..lalu sarapan..nenek dan kakekmu serta pamanmu sudah sarapan saat kau masih tidur tadi.," ucap nenekku masih dengan menatap layar TV..
        " iya nek"
Akupun melangkah ke kamar mandi, dan membersihkan badanku..ada rumput kering menempel di bajuku..dan aroma bunga masih tercium di hidungku..
        " semalam benar benar nyata..dan Sultan??  juga sangat nyata," batinku sambil mengguyurkan air ke tubuhku.

**********

Paman hari dan kakekku sedang mengemas ransel lumayan besar..seperti mau bepergian saja..dan benarr.
      " mey..mungkin dua hari kedepan paman dan kakekmu mau pergi..kamu baik baik saja di rumah,jangan keluar sendirian..sekarang keadaan desa ini agak rawan..empat hari terakhir..2 mayat di temukan.dan 10 orang hilang entah kemana?.ucap pamanku dengan wajah serius.

PEWARIS CINCIN KUTUKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang