Bab 9. Cincin Kutukan.

158 15 0
                                    

        Keanehan pun terjadi,cincin itu seakan melekat dijariku,dan tak bisa di lepas dengan cara apapun.

Aku panik..

Kakek,nenek,bik surti,paman juga mang joko bergantian membantu melepas cincin ini,tapi semua tak bisa melepas cincin ini dari tanganku.
Mbah Tirto pun menghampiriku dan mencoba menarik cincin itu dari jariku..

       ". Aaghh!! Sakit!!.." jeritku.

Nampak jari manisku berubah menjadi kemerahan dan sedikit berdarah.
Aku meringis menahan sakit di jariku..
Namun aku masih berusaha melepasnya dengan bantuan minyak kelapa dan baby oil.namun tetap saja tak bisa lepas dari jari manisku.

      " hentikan nakk!" ucap mbaah warso keras..
Lalu orang tua berambut putih dan berikat kepala hitam itu meraih tanganku..

Nampak mulutnya komat kamit seperti membaca mantra. tangankupun sedikit bergetar saat orang tua itu memantrai dan menggosok keras cincinku.

********

Di puncak Mahameru...
Tempat tinggalnya para makluk immortal,sedang terjadi pertempuran antara bangsa jin dan bangsa banaspati..mereka membuat onar dengan membunuh para warga setempat,bahkan membuat orang orang tersesat,dan akhirnya meninggal.dan itu membuat sang penguasa kegelapan menjadi murka.

Pria yg sedang marah itu bukanlah dewa,malaikat,jin,setan atau bangsa lelembut lainya,melainkan manusia setengah dewa.atau bisa di sebut Sang penguasa kegelapan.

Dialah Sultan Harun Arash..

Dengan wajah yg dingin dan mata yg tajam laksana pedang,Sultan membinasakan  golongan jin dan banaspati yg sedang bertikai di wilayah kekuasaanya..

Dengan hanya kibasan tanganya, cahaya menyilaukan keluar dan memporak porandakan bangsa jin dan banaspati yg telah membuat onar di wilayah kekuasaanya.hanya tersisa beberapa saja,dan yg masih hiduppun di buatnya ketakutan setengah mati.

        " ampun sultan,maafkan kami!" raung manggada.

Pimpinan bangsa jin.yg saat itu masih hidup walaupun sekujur tubuhnya di penuhi luka yg mengerikan.

        " maafkan kami juga sultan,aku berjanji,akan melarang bangsaku membuat kerusuhan lagi di disini." ucap pimpinan banaspati yg saat itu kondisinya juga tak kalah mengerikan dari pimpinan bangsa jin.penuh luka luka.

Sultan nampak menyeringai menakutkan.

       " dengarlah!!  Kalian boleh boleh datang ke wilayahku,asal jangan membuat kerusakan bahkan sampai membunuh manusia.dengan cara membuat ilusi untuk memperdayai manusia atau makluk hidup lainya, sehingga mereka tersesat dan akirnya mati,di wilayahku ini.

         " baik sultan.maafkan kami.

         "siap sultan.maafkan kami."

         "Pergilah kalian! Aku tidak ingin melihat kalian lagi.dan ingat!..jika suatu hari ku dapati kalian maupun anak buah kalian membuat kesalahan lagi,aku tidak akan segan segan membinasakan kalian saat itu juga." ucapnya penuh penekanan.sekaligus ancaman.

Lalu tanpa berkata lagi manggada dan banaspati pun lenyap dari pandangan mata Sultan.
Sultan nampak terdiam,wajahnya yg mengerikan,telah kembali normal.

Seorang pengawal bernama lukman berlari tergesa gesa.

      " lapor tuan..paman anda sukarta dan putranya welang ingin  menghadap tuan sultan.sekarang beliau berdua sedang berada di dalam istana,menunnggu tuan."

     " baiklah Lukman,kau kembalilah dulu,nanti aku menyusul,aku masih ada sedikit urusan." ucapnya datar.

      " baik tuan," jawab lukman dan terus melesat ke atas perbukitan batu,sebelum akhirnya menghilang,menuju istana Mahameru.

PEWARIS CINCIN KUTUKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang