"Nyusahin gue aja lo. Dasar banyak tingkah! Telat mah telat aja pakek acara manjat tembok segala,mau sok berani lo?! pegel nih tangan gue gendong lo yang beratnya udah kayak karung beras!"
-------
Happy reading!
Sang Surya telah menampakkan dirinya tanda pagi telah tiba,burung burung pun berterbangan kesana kemari untuk mencari makanan
Sinarnya masuk melalui celah gorden tapi tak mengusik gadis yang parasnya mendekati kata 'sempurna' itu untuk tetap bergelung degan selimutnya
Hingga suara menggelegar Sang Mama membuatnya harus terbangun
"ATA CEPAT BANGUN!! INI HARI PERTAMA ATA MASUK SMA NANTI TELAT!!" Teriak Sang Mama dari bawah
"Iya Ma Ata udah bangun" Lirihnya seraya mengucek kedua matanya lalu beranjak untuk pergi ke kamar mandi tanpa membersihkan kasurnya terlebih dahulu
Jangan heran itu sudah menjadi kebiasaannya
Selang sepuluh menit Renata sudah selesai dengan acara mandinya plus sudah menggunakan seragam sekolahnya,rambutnya di kepang menjadi dua dengan segala pernak pernik yang terlihat sangat mencolok,menaburi sedikit bedak pada wajahnya,mengoleskan sedikit liptin pada bibirnya,terlihat polos namun siapa sangka dia tumbuh menjadi seorang bad girl di Sekolah lamanya,di Rumah dia memang bersikap layaknya anak baik bukan munafik hanya saja dia tidak mau mengecewakan Keluarganya dengan tigkah lakunya ketika berada di luar Rumah
Ingat ini hari pertamanya mengikuti MOS di sekolahnya
Setelah dirasa cukup diapun turun kebawah dengan tas yang berada di pundaknya dan sepatu yang berada di kedua genggaman tangannya
Menuruni tangga dengan gerasak gerusuk
Setelah sampai dibawah dia berjalan dengan sedikit berlari ke meja makan lalu duduk di samping Sang Kakak yang tengah menyantap sarapan begitupula dengan kedua Orangtuanya
"Pagi Ma,Pa,Kak" Sapa Renata,mendekat ke arah Sang Papa mengecup singkat pipinya begitu juga yang dia lakukan kepada Sang Mama dan Kakaknya
"Pagi Sayang" Ucap mereka bersamaan
"Kamu makan dulu gih" Sang Mama mengingatkan karena dia sedari tadi sibuk mengikat tali sepatunya
"Buatin aku roti aja deh Ma udah nggak keburu nih" Masih fokus mengikat tali sepatunya,kenapa dia bisa mengikat tali sepatunya dengan posisi sedang duduk? Kakinya di naikkan satu dan satunya lagi menuntai ke bawah dan kedua tangannya sibuk mengikat tali sepatu secara bergantian (ya intinya kek gitu ngerti nggak ngerti harus ngerti!:v)
"mau pakek selai stroberi kan ya?"
Renata hanya mengangguk sebagai jawaban
"Kak buruan anterin Ata ayok nanti Ata telat" Ucap Renata seraya melihat jam tangannya
Walaupun bad girl tapi dia tetap tidak mau namanya terlalu cepat famous hanya karena masalah terlambat? Nanti dia akan mencari korban untuk dibully tentu saja yang memiliki sikap terlalu kurang ajar
"Ini roti nya ta" Sang Mama memberikan Renata roti
"Makasih ma" Memakan roti dengan terlalu terburu buru hingga
Uhuk uhuk
"Nih minum dulu makaknya kalok makan itu pelan pelan jadi kesedak kayak gini kan" Ucap Sang Papa seraya memberikan gelas yang sudah penuh dengan air,diterima oleh Renata dan segera meneguknya
"Iya Pa maaf" Hanya kata itu yang Renata ucapkan saat melakukan kesalahan
"Ayo berangkat ta" Ajak Reza yang sudah selesai dengan acara makannya
"Ayo Kak,Ma Pa Ata sama Kakak berangkat dulu ya" Pamit Renata
"Iya,Eza hati hati bawa motornya ya" Sang Mama mengingatkan
"Iya Ma"
🐇
"Yah kita telat kak" Bibir Renata mengerucut sebal,matanya menatap ke arah gerbang yang sudah tertutup sempurna dengan pandangan miris
"Alamat dihukum nih mana hari pertama masuk lagi hadehh" batin Renata
"Kita manjat aja dek" Ucap Reza tanpa beban
"Ywdh eh-- MANJAT? WHAT!" Teriak Renata setelah sadar apa yang di ucapkan Sang Kakak
Renata phobia ketinggian bagaimana dia bisa memanjat apakah Kakaknya ini melupakan kalau dia TIDAK BISA MEMANJAT? Reza amesia dadakan kah?
"Iya manjat elah dek jangan teriak teriak napa ketauan sama Satpam terus kita dihukum tau rasa deh" Reza memperingatkan
"Adek turun dulu gih Kakak mau markirin ni motor dulu di depan warung Bik Minah " Perintah Reza
"Iya Kak tapi Ata gimana?Ata kan nggak bisa manjat,Kakak lupa kalok Ata phobia ketinggian?"
"Adek tunggu disini aja, Kakak tau Ata nggak bisa manjat masalah itu nanti Kakak yang urus, mana mungkin Kakak lupa dengan segala hal yang menyangkut Adik Kakak yang cantik ini hm, Kakak mau markirin motor di depan Warung Bik Minah dulu bawain tas Kakak sekalian nih" Reza menyodorkan tasnya dan langsung di terima oleh Renata
Selang tiga menit Reza kembali
"Ayok dek!" Tangannya menggandeng tangan Renata untuk ke samping sekolah lalu meminjam tangga di Warung Kopi Kang Udin yang berada tepat di samping Kanan Sekolah
"Adek duluan deh" Ucap Reza setelah mendirikan tangga yang dia pinjam
"Iya kak, awas jangan ngintip" Mata Renata memicing memperingatkan Reza
"Yaelah dek gue juga nggak napsu kali sama adek sendiri,gue nggak segila itu" Gumam Reza namun masih bisa terdengar di telinga Renata
"Bilang apa tadi?! Ata denger tau!" Seolah menyadari hawa di sekitarnya memanas Reza dengan sesegera mungkin mengalihkan topik pembicaraan
"Eh naik yuk Dek tar kelamaan lagi" Alih Reza
"Ini ambil tas Kakak,Ata naik dulu" Menyodorkan tas Sang Kakak yang berada di genggamannya sedari tadi
"Iya sini, naiknya ati ati ya dek nanti kalok udah nyampe atas jangan liat ke bawah terusin aja naik klok udah nyampe atas naikin tuh pohonnya juga ati ati jangan sampe lecet kamunya nanti Kakak lagi yang di omelin sama Mama" Tangan Rezapun mengambil tasnya dan ceramah panjang lebar Reza berkahir
Sekian dan terimakasih
"Udah ngomongnya?Iya Kak elah bawel amat" Tangan Renata berpegang pada kanan kiri tangga yang terbuat dari bambu kakinya pun mulai menaiki satu persatu tangga itu dan setelah sampai di atas,Renata sudah duduk di tepian tembok yang tak jauh dari pohon namun tak sengaja dia melihat ke arah bawah,kepalanya mulai terasa pusing dan akhirnya terjatuh ke bawah tapi terjatuh ke dalam sekolah,dia pingsan
Namun sebelum pingsan dia menyadari kalau dia tidak terjatuh langsung ke tanah melainkan dia merasa melayang
Dia di tangkap. Entah oleh siapa
🐇
Mata Renata mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya,melihat sekeliling dia berada di ruangan serba putih lengkap dengan bau obat obatan yang begitu menyengat
Fix ini mah UKS
"Nyusahin gue aja lo. Dasar banyak tingkah! Telat mah telat aja pakek acara manjat tembok segala, mau sok berani lo?! pegel nih tangan gue gendong lo yang beratnya udah kayak karung beras!"
Next nggak?