17🐇

164 30 18
                                    

Happy reading!

"Mampos, mati gue. Ata pasti marah sama gue" Dika segera mencari telponnya yang berada di dalam saku nya.

Tangan yang satu nya digunakan untuk mencari telepon tersebut sedangkan tangan nya yang lain dia gunakan untuk menyetir mobil.

Jari  nya dengan lincah mencari salah satu kontak yang tak lain adalah kontak atau nomer nya Renata.

Tut Tut

Suara dering telepon tersebut menandakan bahwa sambungan panggilan tersebut sudah tersambung.

" Angkat dong ta !" Pandangan mata nya memang terfokus ke jalanan namun pikiran nya hanya tertuju pada Renata.

Beberapa menit kemudian panggilan Dika terputus tanda bahwa Renata menolak panggilan tersebut.

" Mati beneran aja deh gue"  Dika segera mengegas mobil nya dengan kecepatan di atas rata rata.

Niat nya hanya agar cepat sampai di Rumah Sakit tempat Renata di rawat.

Tiba tiba saja mobil nya tidak bisa dikendalikan, padahal Dika sudah mengerem mobil tersebut tapi tetap saja tidak bisa berhenti.

Dika bahkan sudah mencoba berkali kali namun hasil nya nihil, mobil tersebut tetap tidak berhenti.

" Kok nggak bisa sih!" Dika membantuk stir ke arah kiri karena tidak mau ada korban selain diri nya.

Brukk

Byurr

Mobil Dika menabrak tiang pembatas dan kemudian terjatuh ke dalam sungai.

🐇




RENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang