prolog

495 42 19
                                    

Minggu pagi yang cerah, sepagi ini aku sudah berada di rumah Tante Elena, mantan tetanggaku yang sekarang pindah di perumahan Elite, hari ini beliau ada arisan keluarga dan kebetulan sekali Bi Ina, Asisten Rumah Tangga yang selama ini setia menemani sedang ijin pulang kampung karena orang tuanya sakit, jadi beliau minta tolong di temani sekalian bantu bantu.

Tante Elena orangnya sangat baik, beliau mantan pejabat di salah satu Departemen Dalam Negeri. Beliau sangat ramah dan santun terhadap setiap orang, beliau tinggal berdua saja dengan Bi Ina sedang anak semata wayangnya memilih menetap dan tinggal di Singapore.

Aku sangat kagum dengan beliau,  wanita mandiri, tegar dan baik hati .

" Yah ternyata kaldu bubuk sama micinnya abis." Seru Tante Elena sambil mengutak atik laci tempat bumbu di dapurnya.

" Aiman...aiman." Panggil Tante Elena.

Semenit dua menit belum ada jawaban sama sekali dari yang punya nama.

" Man,Tolongin momy gih."

" Aiman."

" Man."

" Aiman."

" Yes mom."

Akhirnya Seorang pria berperawakan tinggi terlihat turun dari tangga setelah beberapa kali namanya di teriakkan.

" What?" Lanjut pria itu dengan wajah yang tidak mood.

" Keluar ke Minimarket ya, kaldu bubuk sama micinnya abis."

"Whaaaat!"

" Iya kaldu sm micin." Ulang Tante Elena.

" Me?" Lanjut pria itu.

" Iya, trus siapa lagi yang momy bisa suruh, Bi Ina kan lagi ga ada!"

" Mom, micin gak bagus buat kesehatan, kan kemarin udah aku bilang gak usah repot repot masak, bisa kan pesan catering aja. It so simple mom."

" Dimana mana masak sendiri lebih enak, salah kamu juga nyuruh momy tinggal disini, mau beli kaldu sama micin seiprit saja harus keluar ke Minimarket yang jauhnya minta ampun, kalau di tempat yang dulu enak, warung bertebaran jadi kalau habis apa tinggal jalan beberapa langkah sampai." Tante Elena lanjut menggerutu, perdebatan dengan bahan kaldu bubuk dan micin terus berlanjut, ternyata pria itu anak semata wayang Tante Elena, semalam baru tiba dan penilaian awalku dia persis mirip anak anak orang kaya di film film itu, jutek, arogan dan jauh dari kata ramah sangat bertolak belakang dengan Tante Elena.

" Biar aku aja Tante yang beli." Sela ku yang membuat pandangan mereka kompak tertuju padaku.
















































My boyfriend is "bocah" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang