chapter 28

56 8 0
                                    


Aku baru merebahkan tubuhku di kasur empuk suite room hotel safron saat salah seorang panitia acara tadi datang dan mengabarkan bahwa seseorang ingin bertemu denganku.

" Aduh gimana ya? Mba tahukan, kita baru aja naik setelah seharian bedah buku, meet and great dan konprensi pers dengan kru film tadi, Kak kiara capek banget, jadi kalau ada yang mau ketemu diluar agenda tadi, mohon dikasi pengertian mba!" Eski yang sekarang jadi  asisten pribadiku berpanjang lebar.

" Tapi?orangnya mohon mohon banget"

"Enggak mba, kak kiara juga butuh istirahat, tar malam masih ada gala dinner plus besok pagi masih mau ngisi seminar."Tegas eski lagi

" Ga papa eski" Aku pun bangkit dari posisi peweku dan menghampiri mereka berdua.

"Dia ibu ibu lumpuh, memakai kursi roda dan keliatan lemah."

" Dia dimana?" Tanyaku

" Kak! kalau nurutin mereka gak akan ada habisnya! Kakak juga perlu istirahat" Protes eski lagi.

"Iya eski, Kasian loh, satu ini aja"

" Ibunya ada ruang tunggu depan koridor kak" Imbuh mbanya lagi

" Ok kita ke sana"
__________________

Tepat di ujung koridor terlihat seorang ibu sedang duduk di atas kursi rodanya dengan seseorang seperti perawat yang tengah memegangi handle kursi roda dari belakang.

" Maaf aku kiara, ibu yang mau ketemu dengan aku" Sapa ku

Mendengar sapaan ku, ibu itu pun berbalik dan betapa kagetnya aku, melihat sosok di depanku. Sosok yang tidak aku sangka sangka sebelumnya akan bertemu lagi disini.

Ibu itu memelukku erat sambil menangis dari mulutnya terus terucap kata maaf  dan mengutuk dirinya atas perbuatannya beberapa tahun yang lalu kepadaku.

Ibu itu tengah dalam perawatan di salah satu rumah sakit dan di tengah perawatannya dia nekad menemuiku dalam kondisi selemah itu demi sebuah kata maaf yang harus disampaikannya langsung. dari cerita perawat, ibu itu menderita kanker paru paru.

Sosok yang dulunya elegan di balut sifat arogannya kini tersisa wanita setengah baya yang lemah. Tubuhnya kurus dan wajahnya pucat. Tante gefa. Aku ikut prihatin melihat keadaannya sekarang. Jauh sebelumnya aku sudah memaafkan dan melupakan segala perbuatannya.

Sudah garis tanganku mungkin aku harus mengalami beberapa kali jatuh, dalam hal asmara, pernikahan dan karier yang harus berhenti tiba tiba pula. Aku yakin musim pasti akan berganti begitu juga dengan cerita kehidupanku, aku mulai menata hidup baruku dan memulai karier baruku sebagai penulis dan siapa yang akan menyangka bahwa kali ini dewi fortuna berpihak padaku. Berawal dari keputusasaanku yang menghasilkan sebuah tulisan yang ternyata di approve oleh sebuah perusahaan percetakan besar yang kemudian karyaku menjadi best seller   dan mendapat apresiasi oleh halayak banyak bahkan sampai di buat dalam bentuk film juga.

Dan dari situ akhirnya aku kembali bisa menghasilkan pundi pundi keuangan bukan hanya untukku sendiri tapi juga orang orang sekitarku.

























My boyfriend is "bocah" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang