chapter 7

159 15 0
                                    

Seisi ruangan bertepuk tangan saat aku mengakhiri presentasi ku dengan mulus. Aku mematung tidak percaya sama sekali dengan sambutan para peserta rapat, Bos Bos besar dan komisaris, benar benar diluar ekspektasi ku sama sekali.

Aku berhasil mengeksekusi semua pertanyaan dari beliau beliau dengan maksimal hingga mereka takjub dan menghadiahi tim kami tepuk tangan dan pujian. Akhirnya lembur semalam sampai hampir pagi membuatkan hasil dan tidak sia sia meski jujur sekarang ini aku merasakan kantuk yang teramat sangat. 

Aku tidur sangat pulas hingga tahu tahu aku terbangun saat matahari sudah terbenam, Segar rasanya setelah tidur Berjam jam lamanya, cukuplah mengganti begadang semalaman karena laptop yang trouble di injury time.

malam ini malam terakhir kita disini dan Bos besar mengadakan gala dinner untuk Karyawan, Komisaris dan rekan bisnis. Mewah dan meriah tentunya dengan konsep garden party dan karena kita tidak membawa persiapan untuk acara dinner malam ini, pak ari mentraktir kita shoping di pusat perbelanjaan brand ternama yang sangat terkenal di kota ini. Tidak lupa mampir juga di salon yang tak jauh dari tempat itu. untuk mempermak penampilanku khusus untuk gala dinner ini saja.

Dandananku sih boleh lah, flawles ala dandanan cewek cewek di Drakor yang sering Eski tonton, tapi liat dress hasil pilihan Pak Ari ini, sudah harganya mahal eh modelnya kok kayak kurang bahan sama salah design gini, bayangkan saja lengan baju sebelahnya panjang trus sebelahnya lagi hampir seketek. Belum lagi bawahan dengan cuttingan kayak habis di gigit dinosaurus zigzag yang sangat tidak jelas. Tapi kata orang salon inilah fashion.

Heels 15 centimeter menjadi pelengkap penampilanku malam ini, karena hal sepatu yang lumayan ini sampai sampai aku merasa seperti memakai enggrang, yang bisa menyulap tinggi ku yang di standar menjadi serasa setinggi model di catwalk tapi sumpah sangat tidak nyaman dan susah mobilisasi. Seketika aku teringat Loly yang suka sekali memakai heels seperti ini tapi tidak sedikit pun merasa kesulitan dan terlihat nyaman nyaman saja. Coba lihatlah diriku berharap jalanku bak model di catwalk, tapi ini malah terlihat aneh seperti jalan robot, kaku dan Hem sudahlah.

"Ki, Mister Ho mengajak gabung kesana dengan mereka!" Seru pak Ari sambil menunjuk kearah sekelompok kaum jetset  di ujung sana dan mampus artinya kita akan jalan menyusuri pinggir kolam renang menuju ke tempat Mister Ho dengan enggrang ini.

Pak Ari berjalan di baris paling depan, lalu Deva dan Aku yang berada di paling belakang. Deva sempat menawarkan lengannya untuk ku gandeng tapi dengan sok jual malah aku tolak dan memilih berjalan dengan susah payah menyeimbangkan antara berat badan dan tingginya " Enggrang" yang ku pakai.

" Ouch." Tiba tiba seseorang berperawakan tinggi menabrak ku saat aku jauh tertinggal di belakang rombongan Pak Ari dan Deva, hampir saja aku terjatuh ke kolam jika saja dia tidak lincah menahan tubuhku dengan tangannya yang kokoh.

" Sorry, kamu tidak apa apa?" Sahut pria itu.

"Iya aku baik baik saja, terima kasih." Singkatku sambil melanjutkan perjalananku menuju ke tempat Mister Ho, sepertinya aku tahu siapa pria tadi, Pernah ketemu dimana gitu.

" Miss Kiara, kerjamu sangat memusakan, you're very talented and i proud of you, good job" Puji Mister Ho.

" Terima kasih."

" I appreciate that." Tutupnya sambil mengangkat gelas kearah kami, Pak Ari dan yang lain sama sama mengangkat gelas bermoncong tinggi di tangannya.

" Cirs..." Sambung Mister Ho. Lalu diikuti yang lain.

Syukurlah tidak sia sia kami harus terus terjaga sampai pagi karena presentasi, hasilnya lumayan membuat kantor cabang mendapat reputasi baik dan mendapat nuilai plus.

My boyfriend is "bocah" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang