10. For Traditional Train.2

249 35 0
                                    

Vote & comment jan lupa :'~
Happy reading!^3^












"Saranghae.. ,Hueningkai"

Spontan Kai menundukan kepala, pipi nya kini bagai kepiting rebus. Kai sangat benci pada wajah nya yang terlihat sangat jelas perubahan warna nya.

Kai membelakkan mata ketika ke dua telapak tangan yang lebih besar dari tangan nya, menggenggam nya dengan lembut.

"Hueningkai.. ,mianhae, karena mengatakan ini. Aku minta maaf"

Sadar karena Kai sedari mendiamkan nya, Soobin mengerti makna dari jawaban pemuda manis didepan nya nanti.

Perlahan Soobin merenggangkan genggaman telapak tangan nya, dan berjalan ke arah tempat tidur nya.

"S-soobin.., "

"Mwo?" Soobin mengurungkan niat untuk kembali ke tempat tidur nya.

"Jinjja?.. ,p-pe- entahlah.. ,
bagaimana.., ah~.., itu.. "

Soobin tersenyum lalu mendorong pelan tubuh Kai hingga menyentuh dinding kamar.

"A-apa yang kamu lakukan?.. ,a-ak-aku tidak bermaksud-"

Soobin masih menyunggingkan senyum di bibir nya, Kai buru buru memejamkan mata ketika pemuda Choi tersebut memiringkan kepala ke arah kiri.

"Akan ku tunjukan, Hueningkai.."

chup!

"uhhmmh.."

Tangan Kai menepuk nepuk bahu pemuda yang menyerang bibir nya tersebut. Soobin melumat bibir Kai dalam dalam sambil menangkup wajah pemuda bak malaikat tersebut.

Kai buru buru memalingkan wajah, menatap ke bawah lantai keramik kamar. Ia benar benar frustasi, sedangkan Soobin tersenyum kecil sesekali mengusap sudut bibir nya yang mulai memerah.

"Saranghae.. Hueningkai^^"

Kai perlahan menyentuh dada kiri nya, lalu melesatkan diri ke arah kamar mandi. Kai menghidupkan shower, benar benar sangat mendadak. Kai merasa bingung dengan dirinya sekarang.

Zrasssshhhh🚿

Kai masuk ke dalam bak mandi, merendam tubuh nya dengan air hangat. Kai merasa tubuh nya terasa aneh, seperti sedang tersetrum.

"Hueningie~ Hueningkai?~"

Kai merasa panik, buru buru ia menenggelamkan kepala nya  masuk ke dalam bath up. Kai dapat mendengar suara pintu kamar mandi yang diketuk didalam air.

"Hueningie~ gwanchan ah?"

Perlahan Kai mengintip dari permukaan air bath up, lalu kembali menenggelamkan wajah nya ke dalam air.

Soobin tersenyum sambil menutup mulut dengan punggung tangan nya, kali ini firasat nya tidak salah. Degub jantung nya selalu berdebar jika menatap pemuda manis yang tinggal seatap bersama nya di asrama.

Namja Paradise|남자 천국 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang