"P'Mew, kita benar-benar terkepung."
Mew menghela nafas panjang. Boss berkata demikian dengan raut wajah yang sulit ia artikan. Berada didalam rumah mewah yang ia beli sendiri dengan hasil kerjanya selama ini sama sekali tak menjamin keamanan apapun. Setidaknya begitu, Mew sudah 4 jam berkutat dengan pikiran bagaimana ia bisa mengakhiri semua ini. Ia mengintip melalui celah jendela, dan benar saja--kerumunan Fans serta awak media mengepung setiap sisi rumahnya.
"Ck! Apa kita tidak bisa lapor polisi?"
Mew mengurut keningnya yang mulai terasa sakit. Boss -manajernya- berusaha berpikir kembali. Namun ia tahu pasti apa yang dipikirkan otak sederhana milik Boss itu."Mana bisa begitu, P'Mew! Skandalmu sedang panas sekarang." Boss memperingatkan. Mew seratu persen paham skandal macam ini memang membuat siapapun terkejut.
Karirnya didunia hiburan yang sudah dirintisnya selama 15 tahun, mampu membuat pamornya semakin lama semakin meroket. Terhitung dari bermodal pose keren semenjak ia berusia belasan, sampai kini ketika usianya menginjak tahun terakhir usia 20an--Mew menjelma sebagai kandidat utama pria yang paling ingin dimiliki seantero Thailand.
Dan skandal itu--Mew hanya mabuk seusai minum di Bar. Beberapa pikiran menyebalkan mengganggu kepalanya sehingga sebotol vodka habis ia tenggak seorang diri. Setelah ia terbangun--foto beserta video ia sedang mencium--tidak-- meraba bahkan hampir saja ia menelanjangi seorang penari striptis beredar didunia maya.
Demi Dewa! Mew ingat penari sialan itu yang menggodanya duluan.
Didukung keadaan mabuknya yang parah. Mau tak mau kewarasan Mew terenggut sementara.Dan diperparah dengan--statusnya yang sudah menjadi tunangan penyanyi wanita terkenal--nomor 1 dalam penjualan album solo di Thailand-- Nam Phirawat.
Yah, sejujurnya Mew sama sekali enggan membahas itu. Salahkan saja orang tua nya yang kelewat sosialita, sehingga menjodohkan Mew dengan wanita high class macam Nam.Oke. Mew enggan mengingat cerita diatas.
"Mungkin sebentar lagi fans dan wartawan itu mendobrak masuk kesini."
Sial. Boss malah memperkeruh suasana. Bocah penakut itu ternyata sukses membuatnya ikut jadi penakut juga. Tapi setidaknya ia bisa sedikit tenang--beberapa bodyguard berbadan kekar sudah ia pekerjakan menjaga rumah ini."Kita harus keluar dari sini secepatnya. Atau kita akan mati."
Mew berujar tanpa berpikir. Skandal, tuntutan dari banyak pihak membuat sedikit banyak otaknya bergeser."Kita harus kemana lagi, huh? Setiap inchi dibumi Thailand ini mengenalmu. Di toilet, di kampus, bahkan kau bersembunyi dibawah pohon angker pun para hantu akan mempersalahkan skandalmu Phi!"
Mew menghela nafas berat--teramat berat. Ia membenarkan ucapan Boss.
Semenjak skandal itu mencuat--Mew benar-benar kesulitan berada didunia luar, kemanapun ia pergi pasti ada saja yang mengikuti. Privasi nya sebagai manusia benar-benar sudah terenggut.Mew menggeleng cepat--berada didalam rumah pun juga bukan jalan keluar. Setelahnya ia bangkit, berjalan menuju kamar pribadinya. Mengambil tas ransel dan memasukan beberapa lembar baju serta barang-barang penting yang sekiranya perlu.
Boss mengekor lalu bingung sendiri.
"Kau mau minggat?""Tidak. Aku harus meninggalkan Bangkok untuk sementara."
Boss tsrkejut mendengarnya. "Astaga. Kau serius?"
Mew mengangguk, lalu menatap Boss dihadapanya. "Skandal itu akan hilang dengan sendirinya. Aku akan kembali setelah semua ini mereda. Kau ingat? Dunia hiburan memang seperti itu-- kau menemukan yang baru, yang lama akan hilang dengan sendirinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon Is Beautiful
Fiksi PenggemarMew Suppasit, aktor Thailand yang sedang naik daun. Skandal besar yang ia buat membuat geger seantero Thailand, memaksanya harus meninggalkan bangkok untuk sementara waktu. Hingga takdir gila malah membawanya tinggal di daerah terpencil diujung Thai...