"Pho! Aku akan istirahat sebentar." Pam membawa sekaleng susu sapi yang baru saja ia perah. Dengan perginya Gulf--Pam jadi harus membantu pekerjaan ayahnya mengurus peternakan. Pam mendadak lapar dan mengambil beberapa kue manis yang ibunya buat. Mengingat hari ini tepat seminggu Phi kesayangannya pergi ke Bangkok--Pam penasaran bagaimana kabarnya. Ia hanya bisa berdoa segala yang terbaik untuk Gulf.
Pam meraih remote televisi. Kebetulan pula rumahnya sedang dialiri listrik. Pemadaman listrik yang sering terjadi membuat Pam harus rela tidak menonton acara-acara menarik disana.
"Tidak menarik." Pam memencet asal tombol remote itu--mencari saluran yang menampilkan acara menarik yang bisa ia lihat. Ia bosan--isinya hanya hal-hal tidak menarik.
Ketika tak sengaja ia melihat kata Mew Suppasit di sebuah acara infotainment--Pam merasa hal tersebut mengejutkannya.
'Keretakan pertunangan Mew Suppasit dengan Nam Phirawat diduga disebabkan oleh orang ketiga--skandal terjadi dan foto-foto kebersamaan Mew dengan seorang pria berinisial GK melesat menjadi trending di media sosial. Warganet mengecam keras pria berinisal GK tersebut. Benarkah pria asing itu memeras harta aktor Mew Suppasit?'
Suara narasi dari tayangan itu membuat detak jantung Pam meleset beberapa tempo. Tentu ia tahu siapa pria asing berinisial GK tersebut. Dan foto-foto yang diblur itu--membuat Pam mengjhawatirkan Gulf sedalam-dalamnya.
"Apa yang terjadi...Phi Gulf." Ia tak menyangka hal ini bisa terjadi.***
"Gulf!"
Mew tergesa memasuki rumahnya. Ia memaksakan diri dan keadaan untuk segera pulang lebih awal. Boss sedang mengurus beberapa hal terkait pekerjaan yang ia tinggal sementara--hatinya tak karuan, jangan salahkan jika ia saat ini seperti terkena serangan panik.Mew membuka semua pintu kamar Gulf dan menemukan tempat itu kosong. Segera ia cari asisten rumah tangga yang kebetulan jam kerjanya belum habis--ia mengatakan jika Gulf ada dikamarnya. Mew mencari keseluruh tempat dirumahnya yang bisa ia jangkau--dan bertemulah ia dengan Gulf sedang berkutat dengan pot dan tanaman.
"Phi Mew?" Tanya Gulf bingung kala Mew mendadak muncul tanpa aba-aba. Gulf mengangkat sebelah alisnya kala Mew mengecek segala jengkal tubuhnya memastikan bahwa tidak ada yang salah disana.
"Apa sesuatu terjadi?" Tatapan khawatir Mew membuat Gulf paham kemana arah pembicaraan ini.
Gulf mengangguk, walau ia masih sedikit terkejut soal kejadian tadi--namun sebisa mungkin ia menenagkan pria panik ini. "Hm. Orang-orang membawa kamera dan menanyaiku banyak hal."
"Mereka mengejarmu?" Tanya Mew lagi.
"Benar. Tapi aku berhasil lari. Maaf--aku meninggalkan belanjaan--"
"Astaga..." Belum sempat Gulf meminta maaf tentang kantung belanja yang ia tinggalkan dijalan--Mew memeluknya seolah ia akan mati jika pria itu melepas barang sedetik. Gulf tidak mengerti--apa sesuatu yang buruk sedang terjadi?
Mew menghela nafasnya lega. Ia bersyukur tak ada yang melukai Gulf. Tentu ia merasakan betul bagaimana kejamnya suatu skandal dan kejaran media. Duniamu terasa sempit dan semua orang mengeluarkan sumpah serapah untuk kesalahan yang belum tentu kau perbuat. Mew melihat ledakan disosial media tentang kasus ini. Wajah Gulf beredar dimana-mana. Hujatan warganet silih berganti membuat banyak spekulasi negatif tentang Gulf. Anti penggemar miliknya meledak senang--menganggap ini adalah kesempatan menghancurkan karir gemilangnya. Tapi Mew tak akan meamaafkan siapapun yang melukai Gulf-nya.
"Phi Mew... apa yang terjadi?" Tanya Gulf akhirnya saat Mew sudah selesai dengan urusan memeluknya. Gulf tentu paham raut wajah Mew yang gelisah pasti menunjukkan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon Is Beautiful
FanfictionMew Suppasit, aktor Thailand yang sedang naik daun. Skandal besar yang ia buat membuat geger seantero Thailand, memaksanya harus meninggalkan bangkok untuk sementara waktu. Hingga takdir gila malah membawanya tinggal di daerah terpencil diujung Thai...