Duapuluh dua.

1.6K 114 6
                                    

Pagi2 disekolah, seungmin datang terlalu cepat dan ia pun jalan menelusuri lorong sampai ia melihat kekasihnya lagi berdiri di depan seseorang.

Ia hanya diam sampai mendengar chan berbicara. " gw mau minta maaf. Gw selalu isengin lu nonstop dan ngambil uang lu terus." Chan terlihat membungkuk berkali2 sampai pria di depan nya itu tidak tau mau balas seperti apa.

Seungmin yang liat hanya bisa menahan tawa dan juga gemas. Chan benar2 mengakui kesalahannya sampai ia terus2an membungkuk biar dimaafkan.

Seungmin pergi ke kelasnya sambil sedikit tersenyum, entah chan malah terlihat sangat menggemaskan. "hey... senyum2 aja lu." Tiba2 jisung merusak suasananya.

" berisik." Seungmin langsung mencari kesibukan untuk cuekin jisung.

" btw.. itu cowo lu masa minta maaf kesemua murid yang baru dateng plus guru2." Kata jisung dengan sedikit heran.

" menggemaskan." Guman seungmin dengan suara sangat pelan nyaris tak terdengar.

" apa?"

" ah.. tidak." Seungmin berdiri dan berniat pergi meninggalkan jisung dan menghampiri chan.

" hm.. ada yang minta maaf nih.." kata seungmin sambil tersenyum lebar, Chan hanya mengganruk leher belakangnya.
Seungmin merasa seneng jadi ia mengusap kepalanya chan.

" bang chan akan menjafi pria baik2 tidak seperti dulu. Jadi jangan ajak putus ya?" Kata chan.

" masih kepikiran? Iya iya.. tinggal urus tuh temen2 kamu." Kata seungmin dan chan ngangguk nurut.

.

" lu tadi dateng pagi2 cuman untuk maaf2an?" Tanya minho dan chan ngangguk sambil makan snack yang ia beli tadi.

" udah tobat?" Tanya minho.

" tobat pala lu... gw kagak mau ribut2 lagi. And maybe... gw bakalan maaf2 sama gemg sebelah." Kata chan membuat hyunjin dan changbin langsung cemberut kesel.

" ngapain? Gak! Gw gak mau minta maaf ke geng sebelah." Kata hyunjin dan changbin ngangguk setuju.

Chan hanya bisa menghela nafas kasar karena sifat2 kekanakan hyunjin yang bisa dibilang lebih dari dia sendiri. " hey.. bentar lagi kita mau lulus. Harusnya semua masalah sekarang udah kelar... jadi yang lu pikirin cuman kuliah aja." Kata woojin yang terdengar setuju dengan chan.

" terserah lu." Kata changbin dan memilih meninggalkan teman2 di rooftop. Ia sedikit kesal karena yang diucapkan chan tadi, ia memang orang pemaaf tapi dengan orang tertentu.

Ia jalan melewati lorong lantai dua yang kebetulan hanya ada kelas 2 jadi ia berniat pergi ke kelas felix secara diam2. Ia melihat felix duduk sendiri di paling belakang sambil mencatat sesuatu, jadi ia diem2 masuk lewat pintu belakang yang terbuka cukup lebar.

Ia jalan dengan sedikit menjinjit agar tidak ada yang mendengar langkah kakinya. " hai." Bisik changbin saat ia sudah duduk di sebelah felix.

Felix kaget dan membuat changbin berjongkok agar pas guru mendengar ia tidak akan terlihat. " ada apa felix lee?" Tanya sang guru dan felix hanya tersenyum lebar seperti orang bodoh.

" haha.. tidak.." kata felix dan gurunya hanya mengangkat bahunya tak peduli.

Changbin kembali duduk ditempatnya. " apa yang kamu lakukan?" Bisik felix.

" bosan... jadi aku datang kesini." Kata changbin enteng sedangkan felix hanya memutar bola matanya malas. Felix memilih fokus ke pelajarannya sedangkan changbin asik bermain dengan leher dan bibir felix yang ia terus pandang.

Tapi seketika pikirannya buyar karena percakapan yang ia bicarakan dengan chan. " ck." Decak changbin dan langsung menempelkan mukanya ke meja.

Felix yang nyadar langsung mencak kakak kelasnya itu sambil tersenyum. " Kenapa?" Tanya felix dengan suara sangat pelan tapi changbin hanya menggelengkan kepala. Changbin duduk di kelas felix sampai bel istirahat berbunyi dan semua kelas langsung berhamburan seperti kertas yang di tiup angin.

" kamu kenapa sih? Mukanya suntuk banget." Tanya felix.

" seriusan gak apa2.." kata changbin dan merangkul bahu felix. Saat ia asik jalan berdua dengan felix, ia berpapasan dengan geng musuhnya. Ia menatap mereka tajam dan mereka tentu hanya tertawa meremehkan sampai changbin di sikut.

" sh- apa sih lu?!" Changbin membalikkan badannya menghadap ke mereka. Satu sekolah langsung pada ngelilingin mereka semua seperti siap menonton keributan.

" kak... gak usah di ledenin." Felix berusaha menenangkan emosi changbin yang sangat gampang meluap itu.

" kenapa pendek?? Marah? Cih... kek anak pms lu. Hahaha.." johnny mendekati dirinya dengan changbin dan menatap lurus ke matanya.

Felix tidak suka melihat pertengkaran jadi ia mendorong johnny menjauh dari changbin. " stop! Lu semua kek anak kecil! Gak mau lu semua di lihat sama adek kelas?! Mending ya.. kalian semua damai.. jangan berantem kek anak TK..." kata felix menatap lurus ke mata johnny tanpa ada rasa takut sesikit pun.

" ayo... maaf2an. Gak rugi juga kalo jadi baikan... ya gak? Sini tangan lu..." felix menarik tangan johnny dan ia juga menarik tangan changbin. " tangan kamu juga.." kata felix sambil tersenyum.

Berujung mereka berdua berjabat tangan. " c'mon mate.. said sorry.. kamu juga." Kata felix.

Mereka berdua pun menghela nafas kasar. " sorry." Kata johnny dan changbin berbarengan, Felix yang denger langsung tersenyum senang.

Setelah itu mereka semua bubar dan changbin gak percaya sama dirinya karena ia nurut apa yang disuruh felix. Mereka pergi ke kantin seperti biasa dan mereka sudah mendengar suara ribut dari temen2 mereka.

.

Saat waktu istirahat tiba, chan tidak langsung pergi ke kantin. Ia memilih mencari geng musuh yang ingin ia ajak berdamai. Satu tempat yang ia tau mereka kumpul dimana adalah lapangan sekolah.

Ia melihat mereka asik bermain basket bareng. " hey!" Panggil chan dan semuanya tentu langsung berhenti bermain dan menghampirinya. " apa?"

" mari kita berdamai... i'm not joking or anything.. tapi gw mau berdamai. Terserah lu mau berdamai atau enggak... yang penting gw dan yang gak mau ribut lagi sama lu semua." Kata chan.

" ya ya.. kita baru aja damai sama sih pendek a.k.a changbin." Kata taeyong.

" okay.. so we good?" Tanya chan dan semua ngangguk. Chan tersenyum lega, entah setelah berdamai isi hatinya lanhsung plong tanpa ada rasa benci.

Setelah berdamai, ia pun pergi ke kantin dan mencari seungmin yang sudah menunggu di kantin dengan yang lain.

〰️〰️〰️

TBC or THE END??




Akhirnya mereka berdamai juga... berterima kasih lah dengan ancama seungmin kita XD. Dan sepertinya kita telah mencium bau2 tamat loh...  it's already been two years i make this story and thanks for y'all to be the loyal readers*idk if y'all being waiting or not* but i appreciate it.

So.. see you in next chapter than.. good bye🖐🖐

bad boy / STRAY KIDS /  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang