"Jaemin? Udah sampe." Kata Jena membangunkan Jaemin yang tidur."Eh? Makasih kak."
"Sama-sama. Kamu istirahat ya."
"Perhatian banget deh. Jadi malu." Kata Jaemin sambil tersenyum malu.
'Sabar, Jena... Sabar..'
"Udah cepet sana."
"Aku di usir :("
"Saya mau ke sekolah lagi, Jaemin."
"Iya deh kak. Semangat ya menuntut ilmunya."
Jaemin lalu masuk ke rumahnya. Jena melihat cara jalan Jaemin yang sangat lambat.
'Emang beneran lemes banget tu bocah. Tapi kenapa ngalusnya tetep jalan?!'
💫
"Jena, ke supermarket gih." Kata Doyoung pada Jena yang baru pulang sekolah.
"BANG?! Capek tau ih." Kata Jena sambil duduk di sofa.
"Cepetan. Beliin batre. Urgent." Kata Doyoung.
"Gamauuuuuu ih. Buat apaan sih?!"
Doyoung menunjukkan mainannya
"Males tau." Kata Jena.
"Kembaliannya ambil." Kata Doyoung sambil memegang uang 50 ribu.
"Yaudah."
💫
Jena berjalan ke supermarket, ia masih memakai seragam lengkap.
Jena mengambil baterai, lalu makanan untuk dirinya.
"Eh kakak." kata seseorang dari belakang Jena.
"Jaemin? Kamu udah sehat?"
"Belom kak."
"Trus ngapain keluar?"
"Bosen."
"Kamu ada-ada aja. Ayo cepetan saya anter kamu pulang lagi."
"Ih ngga ah kak."
"Kenapa? Kamu masih pucet gini kok keluar sih. Mana pake baju tidur."
"Aku mau jajan doang."
"Huh, tetep aja harus sama orang lain. Takutnya kamu pingsan atau apa."
"Emang aku liat setan sampe pingsan segala."
Jena menatap Jaemin malas.
"Eh iya, aku kan liatnya bidadari." Kata Jaemin sambil nyengir.
"Cepet ayo."
"Bentar kak aku mau milih makanan dulu :("
Jaemin lalu mengambil oreo rasa stoberi.
"Ayo kak."
💫
Jena dan Jaemin keluar supermarket. Jaemin keliatannya sangat lemas.
"Jaem? Kuat ga?" Kata Jena khawatir.
"Kuat dong. Kan makan biskuat."
"Saya serius. Saya perlu ambil motor apa gimana?"
"Gausah. Rumah aku deket kok."
Sepanjang jalan, Jena terus memegang tangan Jaemin.
"Kak tangannya kok dipegang mulu, jadi malu."
"Biarin. Saya gamau kamu kenapa-napa."
Jalan Jaemin benar-benar lambat.
"Duh." Kata Jaemin sambil berhenti.
"Kenapa? Ga kuat?"
"Kuat kok. Tapi bentar kak berhenti dulu."
Jaemin duduk lalu minum.
"Ayo kak lanjut."
'Gue tau lo ga kuat.. kenapa harus dipaksa?'
Jena dan Jaemin lanjut berjalan.
💫
"Nah udah sampe. Kamu istirahat ya? Jangan keluar dulu." Kata Jena.
Jaemin mengangguk lalu membuka pagar rumahnya dengan sekuat tenaga.
Jena membantu Jaemin membuka pagarnya.
"Hehe makasih kak. Sampai ketemu nanti!"
Jena tersenyum.
"Di pelaminan."
Jena memasang muka datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
sakit ; njm [✔️]
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Jaemin x oc Jena : "Jaemin, badan kamu panas banget, muka kamu juga pucat. Kamu saya anter pulang aja ya?" Jaemin : "Gendong tapi kak." Jena : "Gausah ngawur kamu." Jaemin : "Sekalian belajar gendong anak kita nanti." warn ; there's some...