Tipu Daya

13 0 0
                                    

Embun pagi sangat menusuk jiwaku  hawa dinginnya menyelimuti tubuhku. Ku tarik selimut itu untuk menemani pagi ini jam dinding berjalan begitu cepat ada janji yang tidak bisa kungkapkan. Hatiku berbunga-bunga setelah Arta menghubungi dan mengajakku untuk bertemu dengannya hari ini.

Kencan pertama dengannya sangat membuatku kelimpungan. Baju-baju yang tersusun rapi menurutku tidak ada yang bagus untuk di pakai saat kencan pertamaku dengan Arta. Perjanjian untuk bertemu dengannya di salah satu mall yang ada di kotaku.
Living word menjadi saksi bisu pertama kali untuk kami bertemu.
Detik demi detik berputar cepat layaknya bom waktu yang mengaketkan membuatku semakin panik dan gugup untuk bertemu dengannya.

Dress bewarna putih dengan panjang selutut dipadukan dengan sepatu hight Hells dan hand bag hitam membuatku tampak seperti ratu dengan dipoles make up natural. Beruntung hari ini kuliahku libur dan aku bisa bertemu dengannya.

Sebelum pergi menemuinya, aku putuskan untuk meminta izin kepada sang ayah yang tengah duduk di taman belakang. Ayah yang sedang membaca koran memandangku kaget
"Mau kemana kamu? Hari libur harusnya dirumah bukan keluyuran," tegas ayah sambil memperbaiki kaca matanya.
" Aku hanya pergi sebentar untuk bertemu dengan temanku."

Tak begitu lama aku tinggalkan ayah yang melanjutkan kegiatannya membaca koran dan sesekali melihat pekerjaannya melalui gadget.
Hiruk pikuk dan sengatan cahaya matahari menemani perjalananku dengan diiringi  musik mellow dari radio yang terdapat di mobil.
Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke living world  hanya 20 menit aku sudah sampai dan memarkirkan mobilku di basemant.

Dari kejauhan aku melihat sosok laki-laki menggunakan kaos oblong dilapisi kemeja yang dibiarkan terbuka begitu saja membuat hatiku berdecak kagum
"Begitu memukau sekali penampilannya hari ini."

Arta yang ternyata memperhatikanku dari jauh membuatnya melihatku detail dari kaki sampai kepala. Dress putih ini sangat membuatnya terpesona.laki-laki ini memuji kecantikan yang terpancar di wajahku dengan rambut yang terurai lepas.
" kamu begitu cantik hari ini membuat aku tak ingin jauh darimu."

Walaupun aku merasa risih ketika ia melihat dan memperhatikan dari ujung kaki hingga rambut tetapi rayuan yang keluar dari mulutnya berhasil menggodaku.
Arta menawarkanku untuk menonton film horor di bioskop, belum saja aku menolaknya ia beranjak dan memesan tiket dengan film jelangkung 2.

Bagaimana bisa aku yang dikenal dengan putri penakut berani nonton film horor. Selama film masih tayang dan adegan-adegan yang sangat menegangkan sesekali aku menutup mata dan spontan memeluknya.
Kesempatan ini sangat ditunggu oleh Arta.

Hatinya berkata-kata," lihat saja nanti,kamu akan menjadi milikku seutuhnya malam ini,"

Aku merasa ada hal yang aneh akan menimpaku tetapi aku tidak memperdulikannya karena aku bersama dengan orang yang aku cintai. Perutku mulai keroncongan jam tayang film horor yang tak begitu menyenangkan bagiku telah usai. Ia melihatku dan menyadari bahwa aku sangat kelaparan.

Arta menawariku untuk makan di salah satu restoran cepat saji. Ia memutuskan untuk mengajakku ke hoka-hoka bento. Aku tidak tau apa yang akan dilakukannya hari ini yang jelas ia telah membuat hariku bahagia. Aku sangat senang telah diperlakukan seperti ini.

Arta sengaja menyenggolku dan menanyakan keinginanku hari ini,ia menyatakan bahwa ia akan menyenangkanku dan melayaniku seperti ratu. Waktu semakin malam aku teringat akan janjiku dengan ayah aku sudah berjanji hanya pergi sebentar. Lagi-lagi dengan rayuannya aku kembali tergoda ia mengajakku untuk berkaraoke tempatnya tidak jauh dari mall.

Bernyanyi ria sangat membuatku semakin cantik dimatanya saat malam itu. Ia memberikan aku secangkir minuman yang baunya seperti alkohol, aku tak tau begitu banyak alkohol yang aku minum saat itu.

Di saat itu Arta mulai beraksi dan semakin merayu dan mengungkapkan isi hatinya
"Kamu sangat cantik sayang malam ini dan aku mau kamu menemaniku malam ini."
Sementara itu aku hanya mengangguk untuk menemaninya karena kesadaranku yang sudah hilang.

"Lihat saja put,kamu begitu bodoh dan mau menuruti aku sebentar lagi kamu akan menjadi hak aku seutuhnya," sambil ia membelai rambutku.

Aku tak sadar ketika ia membawaku ke hotel yang bisa dikatakan para tamu bebas untuk melakukan apa saja semaunya. Aku tersentak ketika aku sudah berada di kamar hotel bersamanya. Aku yang masih dipengaruhi dengan obat perangsang yang diberinya saat di karoke.
Sayup-sayup mataku terbuka dan kaget dengan apa yang ia lakukan. Ia berusaha untuk mengambil semuanya yang aku miliki malam itu. Untuk kaburpun aku tidak bisa semua akses pintu dikuncinya.
Hanya ada aku dan dia di dalam ruangan itu.

Arta yang semakin aneh dan sangat terangsang ketika melihat dress putihku ia berusaha untuk meraih pakaianku dan berusaha untuk menanggalkan pakaianku tidak berhasil dan membuat pakaianku robek. Dan tetap melakukan apapun  semaunya.

Aku hanya pasrah dengan diriku, disaat itu aku baru teringat dengan Tuhan,takdir berkata lain ketika ia berusaha menerkam dan menjatuhkan badannya di atas badanku tiba-tiba saja bel berbunyi.

Aku kaget dengan kejadianku malam ini,pejabat agama datang dan menangkapku yang lagi bersama Arta
"Silahkan ikut kami ke balai agama."

Apa yang harus aku katakan dengan ayah, ayah sangat kecewa dan terkejut mendengar kabar tentang diriku
"Ayah tidak mau tahu, kamu harus tanggung jawab dan menikahi putri semata wayangku!" Ujarnya dengan nada emosi.

Pernikahan yang dilakukan secara mendadak untuk melindungi nama keluarga,aku sudah berada dikamar akan tetapi ada berita yang membuat aku semakin marah

" Di mana dia? Kenapa dia belum datang?" Beribu pertanyaan kulontarkan. Ada pria yang mengaku sebagai sepupunya Arta menghampiri ku
"Maaf sepertinya dia tidak akan datang dan tidak akan bertanggung jawab."
"Apa maksud kamu dengan semua ini."
"Dia tidak menikahimu dan sekarang dia sudah terbang ke belanda." Mendengar kata-kata itu aku terkejut dan tak menerima kenyataan yang begitu pahit.

Aku menangis seharian dan menyalahkan diriku sendiri  begitu bodohnya aku bisa termakan rayuan gombalnya selama ini karena laki-laki berengsek itu aku hampir saja kehilangan kehormatanku.

Hijrah Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang